Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 255 Ketika Mimpi jadi kenyataan (1)

Jasmine Lo bermimpi.

Dalam mimpinya ia kembali ke masa kecilnya, kembali ke saat-saat ia masih tinggal bersama ayah ibu dan saudaranya.

Saat itu ayahnya pergi bekerja, Susan Su pergi berbelanja dengan teman bajingannya, saat itu Jasmine Lo sedang bermain bersama Jason dan Jenny.

Ketiganya bermain dengan sangat baik, tapi tidak tahu kenapa, tiba-tiba Jason dan Jenny meraih kiri dan kanannya, menariknya ke kolam yang ada di halaman rumah.

Dia tidak tahu apa yang terjadi, Jason dan Jenny mendorongnya ke dalam kolam.

Saat kecil dia tidak bisa berenang, berjuang mati-matian, tersedak air sambil berteriak minta tolong, tapi Jason dan Jenny seperti orang yang tuli, mereka hanya menyilangkan tangan dan menyaksikan ia berjuang di dalan air, terus-menerus tersedak oleh air.

Tampaknya jika ia menderita membuat mereka berdua sangat bahagia, Jason dan Jenny bertepuk tangan dan tertawa, mereka terus menerus menyorakkinya.

Hati Jasmine penuh dengan kesedihan, tapi dia tak ingin menyerah begitu saja, dia masih terus berjuang ke tepi kolam.

Dengan putus asa, tangan dan kakinya yang pendek terus menerus mencoba untuk mengapai sisi kolam.

Segera ia akan sampai ke sisi kolam….. Harapannya muncul di dalam matanya, dia sudah meminum air cukup banyak dan hampir kehabisan energi.

Tapi begitu dia akan mencapai sisi kolam, sepasang tangan terulur dan dengan paksa menekan kepalanya masuk ke air.

Saat itu Jasmine tersedak oleh air lagi, dia mati-matian berjuang agar kepalanya keluar dari air,saat ia sudah hampir berhasil, kepalanya ditekan kembali oleh tangan lainnya.

Jasmine melihat dengan jelas, yang menekan dan tidak membiarkannya naik ke daratan adalah Jason Lo dan Jenny Lo.

Jason dan Jenny menunjukkan senyum yang keji di wajah mereka, ekspresi yang seharusnya tidak ditunjukkan untuk anak usia itu.

Senyum semacam itu, diam-diam Jasmine merasa ketakutan, ia dengan putus asa menjangkau Jason dan Jenny.

Namun, tangannya tidak mengapai apa-apa, hanya udara kosong.

Tak lama, ia ditekan ke dalam air lagi.

Jasmine sudah tidak mempunyai kekuatan lagi untuk berjuang.

Dia merasa dirinya tenggelama lebih dalam,lebih dalam lagi.

Dia merasa setiap pori ditububnya dipenuhi oleh air, dia meminum terlalu banyak air, menatap cahay yang semakin lama semakin menjauh darinya.

Dalam mimpinya ia hanya bisa meneriakki nama yang paling dinanti-nantikannya.

“Michael Fu… Michael….”

Mengapa Michael Fu tidak datang untuk menyelamatkannya? Kenapa…..

Dalam pingsannya Jasmine Lo bermimpi panjang, dia telah berjuang dalam mimpi itu, dengan sakit hati ia meneriakki nama Michael Fu, dia bahkan tidak menyadari bahwa ia benar-benar menggumamkan nama itu.

“Michael, Michael…..”

Setelah Jenny pergi makan malam dan menonton film dengan senang, ia kembali lagi ke gudang.

Film itu merupakan film komedi, Suasana hati Jenny sangat baik, begitu memasuki pintu, ia mendengarkan Jasmine menggumamkan sesuatu.

Jenny tertarik dan mendekatinya agar bisa mendengarkan gumamnya, ternyat Jasmine sedang memanggil-manggil nama Michael.

Jenny merasa suasan hatinya yang baik menjadi hancur.

Dia membungkuk dan memunggut mangkuk yang ia lempar ke tanah sore itu, lalu pergi ke tangki air dan mengisinya penuh,mendekati Jasmine dan menyiramnya ke wajah Jasmine.

Jasmine mengerutkan keningnya, tidak sadar.

Melihat tujuannya tidak tercapai, Jenny menjadi marah, dia melempar mangkuknya dan menampar Jasmine 2 kali, dia berteriak “hei! Bangun! Kita menculikmu bukan untuk membiarkanmu tidur disini!”

Jasmine terbangun karena pukulan Jenny, pandangan pertama yang ia lihat setelah bangun adalah wajah Jenny Lo, setelah memandang wajah Jenny ia kembali menutup matanya dengan jijik.

Wanita jelek ini, dia tidak ingin melihatnya lagi.

Jenny tidak memperhatikan gerakan kecil Jasmine, “jangan pura-pura mati jika kau sudah sadar, aku baru saja mendengar kau memanggil nama Michael Fu, ku sarankan kau untuk diam dan jangan manggil-manggil namanya lagi!” lanjutnya.

Jasmine menyodok dahi Jasmine dan berkata “aku muak mendengar mulutmu memanggil nama Michael!”

Jasmine memandangi Jenny.

Apakah dia sendiri baru saja memanggil-manggil nama Michael Fu?

Mimpi barusan masih diingat jelas olehnya, Jasmine masih merasakan persaan tenggelam dan seluruh tubuhnya terasa dingin.

Saat masih muda Jasmine memiliki pengalaman didorong ke dalam air oleh Jenny dan Jason, meskipun dia tidak ditekan ke dalam air, hanya dengan menyaksikannya berjuang sambil tersenyum dan bertepuk tangan, Jenny membuat kesan yang mendalam diingatan Jasmine.

Untunya Jimmy Lo tpat waktu menemukan Jasmine yang sedang tenggelam.

Pengalaman itu yang membuat Jasmine pergi untuk belajar berenang.

Namun, masa sulit saat itu, Jasmine Lo sudah tidak ingin mengingatnya lagi.

Sejak saat itu, Jasmine sangat takut pada air, tapi yang lebih ia takuti adalah tertinggal.

Pada waktu itu, walaupun dia masih sangat muda, tapi dia sudah mengerti bahwa dirumah ini, yang bisa dia andalkan adalah dirinya sendiri.

Jadi, walaupun ia takut, dia tetap bersikeras untuk menyelesaikan studinya, tidak tahu sudah berapa banyak air yang dia minum, jauh lebih lambat dari orang lain.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu