Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 60 Ketika Berciuman Apa Kau Tidak Bisa Bernafas? (1)

Hati Michael Fu agak sedikit tidak karuan, terburu-buru ingin meninggalkan dapur. Tapi baru saja mau melangkahkan kaki, Jasmine Lo pun menoleh dan melihatnya.

“Kenapa berdiri disini?” Jasmine Lo bertanya dengan curiga. “Sudah lapar? Makanan akan segera siap.”

Michael Fu terdiam, tidak lama ia mengeluarkan suara : “Cepat, aku sudah lapar sekali!”

Selesai bicara ia langsung berlalu.

Jasmine Lo melihat Michael Fu yang terlihat tidak karuan dari belakang, tidak jelas. Tapi dia mendapati sebuah perasaan tidak jelas yang familiar.

Dia tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala, segera kembali pergi menyiapkan makanan.

Michael Fu duduk disamping meja makan, ia merasa wajahnya seperti terbakar. Dia bahkan memandangi perempuan itu dari pintu dapur, memandanginya sampai melamun. Apa dia sudah sakit!

Akhirnya Jasmine Lo datang dengan membawa sepiring sayur, lalu melihat Michael Fu mencengkeram rambutnya.

“Ada apa Michael Fu, apa kau sakit?” Jasmine lo meletakkan sepiring sayur itu, hendak meletakkan tangannya dikening Michael Fu.

Michael Fu mengelak seperti kilat.

Tangan Jasmine Lo melayang di awang-awang, tidak terkontrol, membuatnya merasa sangat canggung. Seketika Jasmine sangat ingin memotong tangannya. Bagaimana ini bisa tidak terkontrol!

Jelas-jelas tahu kalau Michael Fu membencinya, tidak suka padanya, tapi Jasmine Lo masih saja memberikan perhatian padanya.

Michael Fu juga dikagetkan oleh tindakan refleknya, dia menengakkan kepala dan melihat ekspresi Jasmine Lo yang sangat tidak bagus, tiba-tiba ia merasa sedikit tidak enak, “ Ayo kita cepat makan.”

Mendengarnya, Jasmine Lo duduk dihadapan Michael Fu, mengambil sumpit, mau tidak mau dia menyuapkan sesuap nasi kemulutnya.

Suasana tiba-tiba menjadi dingin, mereka berdua tidak saling bicara, mereka memakan makanan mereka masing-masing.

Akhirnya Michael memecah kesunyian, “Kenapa cuma makan nasi putih, kau sudah masak begitu banyak lauk, kalau tidak dimakan bukankah akan mubazir?” selesai bicara, ia berpikir sebentar, lalu menggunakan sumpit mengambil lauk untuk Jasmine Lo.

Jasmine Lo tertegun, tidak berselang berapa lama, baru ia mengucapkan “Terimakasih...” sambil bicara ia memakan lauk itu, mengunyahnya sampai lumat, baru menelannya.

Entah kapan terakhir kalinya Michael Fu mengambilkannya lauk, ia sendiri pun sudah tidak ingat.

Lauk ini rasanya lumayan. Jasmine Lo berbicara didalam hati.

Suasana pun perlahan mulai hangat, pundak Michael Fu yg kaku juga mulai santai. Sayur yang ada diatas meja, semua dalam warna kesukaannya.

Michael Fu tiba-tiba merasa, kehidupan yang seperti ini lumayan juga.

Sepulang dari kantor, ada orang yang memberi kehangatan, ada orang yang memasakkan masakan kesukaannya.

Benar-benar lumayan.

Michael Fu yang mulai relaks membuat moodnya menjadi bagus, ia mulai sedikit demi sedikit berbicara dengan Jasmine Lo.

“Ada masalah apa kau menyuruhku pulang? Sepertinya bukan hanya makan malam kan.” Michael Fu mengetuk-ngetuk mangkuk menggunakan sumpit.

Mendengarnya Jasmine Lo menjadi kaku, ia menelan sayur yang ada dimulutnya, meletakkan sumpit disamping mangkuk, menghela nafas pelan, baru ia bisa menengakkan kepala.

“Michael Fu, aku harap kau bisa membantuku untuk jangan mempersulit karyawanku lagi.” Jasmine Lo agak gugup, tapi juga harus tetap melanjutkan kalimatnya.

“Oh, masalah ini?” Michael Fu sudah mengira dari awal, Jasmine Lo berusaha sekeras ini sebenarnya untuk apa, namun tidak bisa dipungkiri, kali ini ia sangat puas.

Makan makanan yang enak, duduk anggun disamping meja makan membicarakan masalah ini.

Dan bukan melabrak masuk kantornya lalu memerintahkan dia ini dan itu.

“Iya.” Jasmine Lo menganggukkan kepalanya.

“Haha.” Michael Fu tersenyum pelan, memandang perempuan dihadapannya. “Kalau begitu cium aku dulu.” Sambil bicara ia menunjuk-nujukkan pipinya.

Jasmine Lo hampir tidak percaya mendengar itu, matanya perlahan membelalak.

“Kenapa, kau tidak mau?” Michael Fu malihat Jasmine Lo yang terkejut pun melebarkan senyumnya.

Jasmine Lo sangat menyukai senyuman ini. Dulu ketika mereka masih remaja, Jasmine Lo sudah sangat menyukai Michael Fu, tapi ia juga tidak yakin dengan perasaannya sendiri. Senyuman yang seperti inilah, yang membuat dia mencintai Michael Fu.

Ketika dulu dia tersenyum kepadanya, juga dengan lekukan bibir yang seperti ini, tapi pandangan matanya penuh dengan perasaan.

Tapi Jasmine Lo tanpa berpikir panjang mendekatkan tubuhnya, perlahan meletakkan bibirnya dipipi Michael Fu.

Michael Fu merasakan sentuhan yang hangat dipipinya, mencium harumnya tubuh orang disebelahnya ini.

Detik ini suasana terasa damai juga indah.

Tidak lama, Jasmine Lo menarik kembali tubuhnya dengan wajah memerah.

Dia baru saja ingin bicara sesuatu, tapi sudah ditarik michael Fu kedalam pelukan, kemudian dicium dengan perasaan sangat dalam.

“Umm.. kau sedang apa, umm.. “ Jasmine Lo dengan wajah yang merah berusaha melepaskan tubuhnya, sedangkan Michael Fu terus menahannya dalam pelukan.

Pantas saja Michael Fu hari ini tidak banyak bicara, ketika mendengar Jasmine Lo bicarapun ia tak menjawab, malah memeluk Jasmine Lo dalam pelukan dan menciumnya.

Michael Fu akhirnya melepaskan Jasmine Lo, tapi wajah Jasmine Lo sudah memerah tidak karuan, saat Michael Fu menarik badannya darinya, ia pun mulai bernafas tergesa.

Ini membuat Michael Fu yang barusan memeluknya erat menjadi semakin bernafsu.

“Apa kau tak bisa sambil ciuman sambil bernafas lewat hidung...” Michael Fu melihat Jasmine Lo, bertanya dengan pelan.

Wajahnya Jasmine Lo semakin merah, baru ingin mengatakan sesuatu tapi sudah di gendong Michael Fu masuk kedalam kamar.

“Kau sebenarnya mau apa! Makan malam, makan malam kita belum selesai kita makan!” Jasmine Lo menggeliat dalam pelukan Michael Fu.

Michael Fu melihat wajah Jasmine Lo memerah, senyumnya merekah, “Aku mau melakukan apa, apa kau tidak tau?” dengan sekuat tenaga dia membaringkan Jasmine Lo ke atas ranjang, sekujur tubuhnya pun ikut terbaring diatas tubuh Jasmine Lo, “Makan malam, besok baru dimakan.”

Saat Jasmine Lo berada dalam pelukan Michael Fu dan baju terakhirnya dibuka, terdengar Michael Fu berucap ditelinganya : “Aku akan membantumu...”

Kau akan membantuku? Belum sempat Jasmine Lo merasa senang, ia sudah dibawa Michael Fu kedalam permainan hangat.

Gorden belum sempat ditutup, sinar bulan menelisap masuk kedalam kamar, membayang diatas tubuh jasmine Lo.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu