Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 32 Lekas mengandung seorang Anak (1)

Malam hari, di pemakaman.

Jasmine Lo bersandar di bawah pohon, sepasang tangannya memeluk lututnya, tertegun menatap kedepan.

Dia juga tak tahu sudah berapa lama disini, awalnya ia masih mau menelpon Michael Fu, supaya ia tahu dirinya berada disini, dan sudah menuruti keinginannya, siapa yang tahu, hp nya tiba-tiba mati, semuanya sia-sia.

Sendiri duduk di taman, sekelilingnya adalah pemakaman, mendengar suara serangga, Jasmine Lo sangat takut, sangat ingin pergi dari sini, teringat omongan Susan Su, ia akhirnya tetap disana.

Kalau ia bisa tahan Michael Fu akan meminjamkan nya uang 14miliar, dan Jason Lo bisa tertolong, dia tak perlu lagi mengangkat telepon dari Susan Su.

Jasmine Lo kadang sangat capek, kenapa Susan Su selalu mencarinya ketika ada masalah, tapi tak pernah mencari Jenny Lo, apakah dimata Susan Su ia bisa segalanya? beberapa tahun ini, bila Susan Su menelponnya pasti ada masalah, saat Jasmine Lo melihat nama Susan Su di hp, ia sudah tahu kenapa.

Ia juga putrinya, tapi sedari kecil, ia tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya, kenapa ia sama seperti anak pungut.

Kalau saja bukan karena Susan Su, dia juga tidak berada di kegelapan taman pemakaman ini, dan tidak perlu menahan ketakutannya, jelas saja ia sangat takut, tapi masih berpura-pura pemberani.

Dan Tuhan pun masih jahat padanya, sebentar turun hujan besar, Jasmine Lo berlari ke seberang jalan, dia mau pergi berlindung di pos gerbang. tapi hujannya terlalu besar, dan tak berapa lama baju dan rambutnya basah kuyup.

Jamine Lo kedinginan dan bersin.

Cuaca hari ini sangat rendah, apalagi di atas bukit dingin,. Jasmine Lo di pos jaga, kedinginan mengusap-usap tangannya.

Jasmine Lo kecapekan, ia bersandar di dinding, dan ketiduran.

Hujan besar, sampai keesokan paginya baru reda

Paman penjaga kuburan, mengendarai sepedanya, dari jauh melihat orang disana ia kaget, pagi sekali sudah ada yang datang berziarah, ia baru pertama kali melihatnya.

Ia memarkirkan kendaraannya di pintu masuk, dan melepas jas hujan nya, lalu berjalan ke pos gerbang, lalu memegang pundaknya, " Nona, bangun."

Paman penjaga agak heran, wanita ini bajunya basah kuyup, kalau ia tak salah, pasti orang ini bukan baru datang tapi sudah lama.

Jasmine Lo membuka mata, lalu berdiri, karena ia berjongkok terlalu lama, saat berdiri ia hampir jatuh, untung saja ada paman itu.

Sakit kepala yang hebat, Jasmine Lo memegang kepalanya, bersuara, " Terima kasih paman, aku terlalu capek, lalu tertidur."

"Masuk lalu keringkan dengan hair dryer, kalau kamu terus begini, nanti demam." dari luar paman membuka pintu, sambil bersuara dengan khawatir.

Jasmine Lo menggelengkan kepala, dia sudah merasa dirinya demam, karena ia sangat berkeringat, dan saat berbicara ia merasa tenggorokan nya sakit.

" Tidak usah, terima kasih, aku ada urusan aku pergi dulu." selesai berbicara, Jasmine Lo pun pergi.

Paman penjaga ragu, mengeleng-gelengkan kepala dan menghela nafas, dia juga tidak tau siapa wanita itu, dan datang disini melihat siapa, bagaimana bisa menperlakukan dirinya sendiri begitu.

Jasmine Lo mengemudi mobil menuju rumah Michael Fu, bibi He yang baru bangun mendengar ketokan pintu, langsung membuka kan pintu.

" Nyonya, ada apa?" melihat Jasmine yang berkeringat di depan pintu, Bibi He terkejut dan berkata, " Nyonya, kenapa kamu basah kuyup, apa yang terjadi? semalam kamu tak kembali, Tuan sangat marah, dan akhirnya dia juga pergi, harusnya ia pergi mencari mu, kamu mau menelponnya?"

Jasmine Lo hanya merasa sakit kepala, ia sekarang hanya ingin berbaring dan tidur, tak ingin mengurusi yang lain, ia melangkah dengan berat, dan berkata pada bibi he, " tak usah, dia harusnya sedang sibuk, aku sekarang ke kamar tidur. Bibi He, kamu tak perlu memberi tahu Michael Fu tentang kepulangan ku."

Ia tahu Bibi He ingin mereka baik-baik saja, tapi ia tahu, Michael Fu tak mungkin tidak tidur dan mencarinya, bila Michael Fu ingin mencarinya, pasti ketemu.

Michael Fu dimana, ia hanya terpikir satu orang dan satu tempat, dia tak terpikir yang lain. Hanya Fiona, yang bisa membuatnya pergi di tengah malam.

Cemburu? sakit hati, semua perasaan itu, ada, tapi biarpun ada dia bisa apa? dia atau dia, Michael Fu masih Michael Fu yang dulu, mereka tak akur, bagaimana bisa kelihatan harmonis. Waktu mereka yang indah dulu, hanyalah kenangan, dan tak akan terjadi lagi.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu