Lelah Terhadap Cinta Ini - BAB 198 Menyiapkan Dengan Cermat (1)

Dalam hati Jasmine Lo tentu saja mengerti, para pemegang saham pasti bukan orang yang gampang dilayani.

Dalam hatinya sebenarnya juga tidak ada ide, tetapi dia tahu, canggung tidak akan ada manfaat apapun.

Jadi sekarang yang bisa dilakukan, yaitu yang dia bisa lakukan melakukan yang terbaik.

Dia pasti melakukannya tidak sebagus Michael Fu, tetapi dia mau menggunakan tindakan untuk membuktikan, dia juga tidak akan terlalu buruk.

Dengan tenaga perjuangan ini, Jasmine Lo dibawah bantuan Darren Lee begadang, selesai menyiapkan naskah pembicaraan.

Pada saat pagi hari sinar matahari berterang, Jasmine Lo mengelus-elus mata merah karena akibat begadang, naskah yang sudah selesai disiapkan mengulang sekali lagi didalam hati, ini baru benar-benar bisa tenang.

“Begini besok apakah sudah bisa siap rapat pemegang saham?” Darren Lee juga sangat lelah, tetapi hasil semalaman ini membuat dia merasa senang, jadi suasana hati sangat lumayan bertanya.

“Aku merasa sore ini bisa.” Setelah Jasmine Lee berpikir-pikir, berkata.

“Sore ini!” Darren Lee kaget sesaat, dia tidak kepikiran Jasmine Lo begini ada tenaga pendorong.

“Iya, meskipun pemberitahuan mungkin ada sedikit terburu-buru, tetapi bukannya para pemegang saham juga pasti tidak ingin terus menunggu? Begini kita lebih awal mengumpulkan jawaban yang puas, para pemegang saham juga tidak akan terlalu tidak puas.” Jasmine Lo dengan gampang menganalisa.

“Kamu bilang sangat benar!” Darren Lee hanya gampang kaget sebentar, jika bisa menyelenggarakan lebih awal, itu tentu saja adalah paling bagus.

Lalu Darren Lee sangat cepat keluar menghubungi pemegang saham.

Jasmine Lo mengelus-elus lagi mata bengkak dan sakitnya, merasa Michael Fu mungkin sudah mau bangun, lalu menyapa Darren Lee sebentar, balik ke ruang pasien dulu.

Jasmine Lo baru saja mendorong pintu masuk, Michael Fu sudah membuka matanya.

“Kamu sudah bangun?” Jasmine Lo dengan lembut tersenyum, “baru jam enam, sangat pagi, apakah tidak tidur lebih lama dikit?”

“Iya, tidurnya sudah baik.” Nada Michael Fu ada semacam setelah tidur nyenyak, luka dipundaknya masih lagi sakit, tetapi tidak lagi sengsara sampai tidak bisa menerima.

Dia masih muda, daya tubuh pemulihannya sangat baik, hanya menjamin istirahat secukupnya, percaya lukanya sangat cepat akan pulih kembali.

Pundak terluka ternyata sakit begini. Michael Fu menatap pundaknya Jasmine Lo berpikir, terakhir kali Jasmine Lo terkena luka pisau, pasti juga rasa sakit yang tak tertahankan?

Tetapi Jasmine Lo tidak bicara apa-apa, dan diri sendiri menahan secara diam-diam.

Michael Fu tidak tahan sekali lagi merasa sangat beruntung, dia kali ini tidak lagi membiarkan Jasmine Lo mewakili dia kena pistol.

Jasmine Lo sekarang bukan sendirian, dia masih mengandung anak, Michael Fu tidak bisa menerima Jasmine Lo terkena luka sedikitpun.

Michael Fu melihat pundak Jasmine Lo, pandanganya sedikit berputar, lalu melihat sepasang mata Jasmine Lo yang sangat merah.

“Matanya kenapa?” Michael Fu segera bertanya.

“Oh, semalam begadang, tidak masalah.” Jasmine Lo menggeleng-geleng kepala, langsung berkata lagi, “aku melatih melapor ke kamu sebentar? Materi laporan aku semalam sudah selesai menyiapkan.”

“Begini cepat!” Michael Fu juga dalam hati kaget sesaat, segera kepikiran, Jasmine Lo semalam mungkin tidak ada istirahat sama sekali, saat masuk tadi, mungkin baru saja selesai menyiapkan dan balik keruang pasien.

“Iya, saya berharap cepat mengumpulkan hasil.” Jasmine Lo mengangguk-angguk kepala, melanjutkan berkata, “aku menyuruh manager Lee sore mengatur rapat pemegang saham, bisa tidak?”

Michael Fu segera mengerti, Jasmine Lo tidak ingin membiarkan masalah ini menunda terlalu lama, kemudian menunda pekerjaan seluruh proyek.

“Kamu…… tubuh kamu bisa tidak?” Michael Fu bertanya, pandangan mata penuh dengan kekhawatiran.

“Aku tidak masalah.” Jasmine Lo tersenyum, sebenarnya dia sudah sangat lelah, tetapi dia merasakan kondisi tubuhnya sesaat, merasa diri sendiri masih bisa menahan.

Michael Fu melihat Jasmine Lo, ada sedikit ingin bicara lalu berhenti lagi.

“Apakah kamu ingin bilang air muka aku sangat jelek?” Jasmine Lo ketawa-ketawa, berkata, “tidak apa-apa, aku nanti pulang kerumah mandi, berdandan ulang, akan membaik sedikit.”

Michael Fu menghelakan nafas lagi, berkata: “Aku hanya saja tidak ingin membiarkan kamu terlalu lelah.”

“Tidak apa-apa.” Jasmine Lo berkata, “ini anggap saja sebelum aku resign, terakhir demi perusahaan melakukan sedikit pengorbanan.”

“Kalau begitu pengorbanan kamu pasti akan selalu tertinggal terus-menerus.” Suasana hati Michael Fu sangat baik, tidak tahan bercanda.

Jasmine Lo juga ketawa, kemudian berkata, “kalau begitu aku mulai sekarang.”

Micahel Fu mengangguk-angguk kepala.

Jasmine Lo dengan serius memulai laporan sendiri, Michael Fu melihatin Jasmine Lo dengan pandangan yang sangat serius, pelan-pelan terpesona.

Michael Fu tiba-tiba merasa, laporan kali ini seharusnya akan sangat lancar.

Karena pasti tidak akan ada orang yang bisa tahan dengan pandangan Jasmine Lo yang serius begini.

Pada saat Jasmine Lo serius, maka akan benar-benar sangat serius, keseriusannya seperti sedikit pemikiran lain juga tidak akan ada.

Michael Fu melihatin Jasmine Lo, tidak tahan ujung mulutnya muncul senyuman.

Ini adalah istri dia, bisa menyelesaikan masalah diluar dengan baik juga bisa mengurus keluarga dengan baik, unggul dan juga menggoda.

Michael Fu tiba-tiba merasa sangat beruntung, setelah mengalami beberapa tahun ini, setelah dia menyakiti Jasmine Lo begitu lama, Jasmine Lo masih bisa tetap tahan disampingnya, tidak pernah pergi meninggalkan.

Kelak pasti harus menghargai dengan baik-baik. Michael Fu pelan-pelan menggenggam kepalan tangan.

Jasmine Lo melihat Michael Fu ada sedikit bengong, berhenti sesaat laporannya, membuka mulut memanggil, “Michael?”

Jasmine Lo memanggil dua kali, Michael Fu baru sadar kembali.

“Iya? Kenapa?” Michael Fu bertanya.

“Apa kamu terlalu lelah?” Jasmine Lo ada sedikit khawatir, Michael Fu barusan sangat jelas sedang bengong, dibadan Michael Fu ini sangat jarang kelihatan, terutama adalah pada saat bekerja.

Jadi Jasmine Lo ada sedikit khawatir, apakah pemutusan dia sendiri malah membawa kesusahan untuk Michael Fu.

Mungkin dia sekarang sangat lelah, tidak ingin mendengar laporan aku, tetapi tetap memaksa untuk semangat mendengar.

Jasmine Lo tiba-tiba ada sedikit tidak tenang.

“Tidak ada.” Michael Fu dengan lembut menolak berkata, “maaf, aku bengong.”

Novel Terkait

Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu