Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 333 Senior, Senior Gu

Hari ini adalah hari yang sangat indah.

Seakan bongkahan es yang ada diantara mereka berdua telah luluh dalam sebuah ciuman.

Dulu Michael Fu tidak percaya bahwa sebuah ciuman bisa memiliki efek yang sangat besar.

Tapi kenyataannya memang seperti itu, ciuman ini memang memiliki efek yang ajaib. Jasmine Lo dan Michael Fu kembali menjadi sangat mesra.

Ini barulah hubungan suami istri yang seharusnya. Pikir Michael Fu sambil tersenyum.

Tapi setelahnya Michael Fu kembali kesal karena sesuatu.

Saat ini Jasmine Lo, masih tinggal di vila Thomas Gu, hal ini membuat Michael Fu sangat tidak senang.

Dikarenakan sudah berbaikan, kenapa masih tinggal di rumah Thomas Gu? Kenapa tidak kembali pulang?

Saat mengantar Jasmine Lo pulang, Michael Fu akhirnya tidak bisa menahan diri dan menanyakannya.

Jasmine Lo diam sejenak, akhirnya dia juga tidak memberikan jawaban yang pasti, dia turun dari mobil tanpa mengatakan apa-apa.

Michael Fu masuk kembali kedalam mobil dan memukuli kemudinya dengan kuat.

Thomas Gu benar-benar membuat Michael Fu tidak tahu harus berbuat apa.

Kepercayaan Jasmine Lo terhadap Thomas Gu bahkan melebihi kepercayaan Jasmine terhadap dirinya, hal ini sedikit membuat Michael Fu cemburu.

Tapi Michael Fu tidak bisa apa-apa.

Selama bertahun-tahun, Thomas Gu memang tidak pernah melakukan hal yang menyakiti Jasmine Lo, Thomas selalu diam-diam melindungi Jasmine Lo, selalu melakukan semua hal yang semulanya merupakan tanggung jawabnya.

Michael Fu merasa benci dan suka kepada Thomas Gu, dia ingin berterima kasih kepadanya karena telah menjaga Jasmine Lo, tapi sangat membencinya karena dia telah menghabiskan waktu bersama Jasmine Lo selama bertahun-tahun ini, dan memiliki posisi yang tidak terhapuskan di dalam hati Jasmine Lo.

Akhirnya Michael Fu menghela nafas, dan pergi dengan mengendarai mobilnya.

Masih bisa bagaimana lagi? Lakukan perlahan-lahan.

Sesampainya Jasmine Lo ke dalam rumah, dia membuka tirai jendela, melihat kepergian Michael Fu dari balik jendela.

Dari belakang tubuhnya tiba-tiba terdengar suara langkah kaki, saat Jasmine Lo berbalik dia melihat Thomas Gu sedang melihat kearahnya sambil tersenyum, tapi dengan sedikit sentuhan kesedihan di wajahnya.

“Jasmine, apakah kamu tahu?” Thomas Gu berkata dengan suara rendah, seperti suara cello yang berkualitas bagus, suara yang dihasilkan mampu memabukkan, “Saat ini kamu berdiri disini, bagaikan juliet yang tengah malam berdiri di balkon sambil menantikan kehadiran romeo dibawah jendela.

Jasmine Lo sedikit linglung, Thomas Gu memaksakan sebuah senyuman, kemudian tidak ada lagi senyuman yang terlintas di wajahnya.

“Sedangkan aku, “ saat Thomas Gu tidak sedang tersenyum, kesedihannya bagaikan pangeran yang sedang merindukan putri duyung seperti cerita yang ada di dalam buku dongeng, “seperti kakak kolot yang memaksa tidak mengizinkan kalian bertemu.”

Jasmine Lo langsung mengigiti bibirnya, kepedihan melintas dengan cepat di dalam hatinya.

“Jangan... bicara seperti itu, senior.” suara Jasmine Lo sedikit gemetar. Kesedihan di mata Thomas Gu terlihat sangat jelas, sehingga membuat Jasmine terkejut hingga tidak berani berbicara dengan suara keras.

Thomas Gu adalah orang yang tidak pernah mengekspresikan emosinya, dia sangat jarang mengungkapkan kesedihannya secara langsung.

Dan setiap kali Thomas Gu menatapnya dengan sorot mata yang penuh kesedihan ini, hati Jasmine Lo akan terasa sakit.

“Senior...” setelah Jasmine Lo membenahi suasana hatinya, akhirnya dia berkata sambil mengerutkan bibir , “Ayo kita bicara.”

Mereka memang perlu bicara. Thomas Gu tahu betul tapi dia tidak bersedia menghadapinya.

Hasil pembicaraan kali ini, jika sesuai dengan dugaannya, dia akan sepenuhnya kehilangan Jasmine Lo.

Dia tidak ingin menghadapi akhir yang seperti ini, tapi tidak ada pilihan lain. Dalam percintaan ini, dia yang jatuh cinta duluan.

Meskipun dia tidak rela dirinya kalah, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Karena dia tidak ingin Jasmine Lo terluka.

Thomas Gu mengikuti Jasmine Lo duduk di atas sofa.

“Senior, selama beberapa tahun ini, sudah merepotkanmu menjagaku.” Jasmine Lo berpikir sejenak, kemudian dia mengatakan sebuah jawaban yang tidak memiliki pertanyaan.

“Jasmine...” Thomas Gu tertawa getir, “Jika boleh, bisakah kamu tidak mengatakannya seperti ini...”

Perkataan Jasmine Lo ini, seperti sedang menghapus segala sesuatu yang pernah terjadi antara mereka berdua.

Seolah-olah dia sama seperti orang-orang yang berlalu lalang dijalan, dia bisa mendapatkan rasa hormat dari Jasmine Lo, tapi sama sekali tidak bisa mendapatkan sedikitpun perlakuan yang hangat darinya.

“...”Jasmine Lo terdiam, dia orang yang selalu sangat sopan terhadap orang lain, saat memperlakukan Thomas Gu juga sama. Dia selalu menghormati Thomas Gu, kedekatannya dengan Thomas seperti kedekatan dengan seorang kakak. Tapi tidak pernah memiliki rasa cinta seperti cinta antara pria dan wanita.

Dikarenakan dia tidak pernah mencintainya seperti seorang wanita mencintai seorang pria , tentu saja dia tidak dapat menyatakan perasaan seperti yang diinginkan Thomas Gu.

“Aku masih ingat saat pertama kali aku bertemu denganmu.” Thomas Gu menunjukkan ekspresi seperti sedang mengenang sesuatu, sebuah senyuman kembali terukir pada sudut bibirnya, dapat dilihat itu adalah kenangan itu adalah kenangan yang sangat indah.

“Saat itu kamu baru mengalami luka serius, tapi kamu tetap sangat mempercayaiku seorang senior yang bisa dikatakan sebagai orang asing bagi dirimu.”

Thomas Gu mengenang saat itu dengan bersungguh-sungguh, tanpa perlu menghabisakan banyak usaha, dia dapat langsung mengingat kejadian itu dengan sangat jelas.

“Saat itu aku benar-benar sangat bahagia, karena kamu mempercayaiku dengan sepenuh hati dan bergantung kepadaku, seakan-akan aku adalah pusat duniamu.”

Saat itu Jasmine Lo memang mengaggap Thomas Gu sebagai pusat dunianya. Saat itu di Kota M dia yang tidak memiliki kenalan sama sekali dapat bertemu dengan seorang senior yang sangat baik, secara naluriah Jasmine Lo menyerahkan seluruh kepercayaannya dan dengan sepenuh hati mempercayai seniornya ini.

Thomas Gu yang menariknya dari rawa yang dalam.

"Saat itu, kamu masih seorang gadis yang duduk di bangku sekolah..." Thomas Gu akhirnya menunjukkan senyumannya yang lebar. Dia dapat mengingat dengan jelas dan mendetail pada saat itu Jasmine Lo yang agak kurus. Jika dia bisa melukis, dia pasti bisa melukiskan setiap detail yang indah itu.

"Terima kasih, senior," kata Jasmine Lo sambil tersenyum, tetapi dia mengatakannya dengan sedikit menjaga jarak.

Thomas Gu merasa sangat menyesal.

Dulu, dia tidak benar-benar menyadari Jasmine Lo memiliki status seperti apa di dalam hatinya.

Dia bahkan tidak menyadari perasaan cintanya terhadap Jasmine Lo.

Jadi saat Jasmine Lo pergi, Thomas Gu sama sekali tidak melakukan apa-apa untuk menghentikannya.

Dia mengira gadis ini akan sama seperti gadis yang lain, menjadi salah satu dari gadis-gadis yang pernah ada dalam hidupnya, menjadi orang yang pernah singgah didalam hidupnya.

Dia meremehkan posisi Lorne di dalam hatinya.

Sampai akhirnya dia menyadari perasaannya, Jasmine Lo sudah menikah dan menjadi istri orang.

Thomas Gu menyesal pun sudah terlambat. Dia juga tidak boleh mengganggunya lagi, sampai saat cabang dalam negeri Perusahaan Gu membutuhkan anggota, saat Thomas Gu di pindah kembali kesini, dia bertemu lagi dengan Jasmine Lo.

Jasmine Lo telah banyak berubah. Dia bukan lagi gadis muda yang selalu memiliki semangat di dalam tatapan matanya. Pernikahan ini telah menghancurkannya.

Thomas Gu merasa sangat menyesal, dia merasa dirinya benar-benar telah melakukan kesalahan, dulu tidak seharusnya dia membiarkan Jasmine Lo kembali.

Dia mencoba mendekati Jasmine Lo lagi, tetapi kemudian dia menyadari di dalam hati Jasmine Lo masih ada orang itu, dan selama bertahun-tahun ini tidak pernah berubah. Dia masih tetap tidak memiliki peluang sedikit pun.

Sampai Jasmine Lo mencarinya lagi, memintanya membawanya pergi, Thomas Gu baru merasakan dia memiliki sedikit harapan.

Tapi kenyataan memberitahunya, di dalam hati Jasmine Lo masih ada orang itu. Dan tidak ada tempat untuk dirinya.

Thomas Gu tidak terlalu mengerti. Apakah dirinya sudah mendampinginya selama bertahun-tahun ini, masih sama sekali tidak dapat mengalahkan orang yang pernah membuat Jasmine jatuh cinta itu?

“Aku sudah pernah mengatakan. Kamu tidak perlu berterima kasih.” wajah Thomas Gu menunjukkan raut wajah yang kekelahan. Dia sangat lelah, sikap Jasmine Lo membuatnya merasa jarak mereka semakin jauh.

"Senior," kata Jasmine Lo dengan suara rendah, tapi nada suaranya kali ini tidak lagi ragu seperti sebelumnya.

Thomas Gu sedang mengenang masa itu, bukankah dirinya juga sama??

Mungkin yang mereka butuhkan hari ini, adalah membicarakan masa-masa itu.

Jasmine Lo tidak tertele-tele, dia langsung mengutarakan apa yang sedang dia pikirkan.

"Kenangan indah yang ada dibenak senior, sebaliknya bagiku itu adalah malapetaka yang membuatku seolah-olah sedang berada di neraka."

Rambutnya terbakar wajahnya tidak bisa dikenali, dia pergi ke luar negeri sendirian tanpa kerabat dan teman, dia mengalami penderitaan yang menyakitkan, dia ditertawakan oleh orang-orang di sekitarnya.

Thomas Gu memang banyak menjaganya, tapi baginya masa-masa itu sangatlah kelam, dia bahkan tidak ingin memikirkannya lagi.

Perlahan Thomas Gu membuka matanya , dia terdiam selama beberapa saat.

Dia tahu bahwa masa-masa itu pasti tidak mengenakkan, tetapi dia tidak menyangka bahwa masa-masa itu akan Jasmine gambarkan sebagai "malapetaka".

Mungkin dirinya tidak membawa sinar mentari yang banyak bagi Jasmine, seperti yang dikatakan Jasmine Lo.

Jika benar seperti itu, bukankah artinya dirinya tidak akan meninggalkan kesan yang sangat baik bagi Jasmine Lo?

Jasmine Lo menghela nafas, kemudian dia melanjutkan, "Senior, kita bahkan tidak memiliki definisi kebahagiaan yang sama."

Disaat Jasmine Lo sangat terpuruk, bagi Thomas Gu itu adalah masa paling nyaman. Bagi Jasmine Lo, Thomas Gu memang sangat penting, karena dua kali di saat Jasmine Lo sangat membutuhkan bantuan Thomas Gu selalu berada di sisinya .

Dua masa ini memang masa yang paling sulit bagi Jasmine Lo.

Jika dikatakan dengan kasar, Thomas Gu bersukacita dibalik kesedihan dan penderitaan Jasmine Lo.

Thomas Gu tidak pernah memikirkannya sedalam itu, tetapi sekarang saat dia tiba-tiba menyadarinya, dia langsung menjadi sedikit panik.

“Jasmine , aku tidak bermaksud seperti itu, kamu tahu...” Thomas Gu

“Tentu saja aku tahu apa maksudmu, senior.” Jasmine Lo menyunggingkan sebuah senyuman.

Thomas Gu adalah orang yang baik. Tapi bukan orang yang tepat untuknya.

Karena pertemuan mereka tidak pada waktu yang tepat.

Thomas Gu membuka mulut, tapi tidak tahu harus mengatakan apa.

Dia tidak perlu menjelaskan, karena Jasmine Lo tahu dia orang seperti apa.

Tapi dikarenakan hal ini, Thomas Gu merasa sangat tidak berdaya.

Karena dia benar-benar tidak dapat melakukan apa-apa

Mereka berdua diam untuk beberapa saat, pada akhirnya, Thomas Gu yang duluan memecah keheningan.

Tiba-tiba dia tidak ingin menjelaskan apa pun, juga tidak ingin bicara panjang lebar.

Dia hanya ingin menanyakan satu hal——

“Jasmine, apakah kamu pernah mencintaiku?”

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu