Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 59 Mengakui bahwa dia adalah istrinya (2)

Satu kalimat Fernando Fu itu, membuatnya merasa hangat.

Sudah lama tidak ada orang yang memperhatikannya begitu. Barangkali Fernando Fu bisa menjadi teman baiknya.

Langkah kakinya yang ringan menuju mobil itu membuatnya tidak menyadari, bahwa disatu sudut ada seseorang yang sudah mengabadikan momen ketika dia bertemu Fernando Fu.

Ketika Jasmine Lo sampai dirumah, ia segera pergi menyiapkan makan malam.

Ketika dia pulang kerja tadi sebenarnya sudah mau malam, ditambah bertemu Fernando Fu saat membeli sayur juga kembali memakan waktu. Walaupun Michael Fu dikantor masih mengerjakan banyak hal, tapi pasti sebentar lagi akan sampai juga.

Semakin terburu-buru, semakin mudah terjadi kecelakaan.

Jasmine Lo bersegera menyiapkan makan malam. Ketika membersihkan ikan tangannya tak sengaja terluka, luka sayatan pisau yang cukup panjang.

Dia meringis menahan sakit, Bibi He yang melihat disampingnya segera mengambil kotak obat dan mencari obat untuk dioleskan kepada Jasmine Lo, juga memperban tangannya.

“Nyonya muda, sisanya biarkan aku yang kerjakan.” Bibi He tau Jasmine Lo ingin memasakkan masakan untuk Michael Fu dengan tangannya sendiri. Niatan ini juga membuatnya terharu, tapi ia benar-benar tidak tega melihat Jasmine Lo menahan sakit ditangannya sambil menyiapkan makan malam.

“Aku tidak apa-apa, Bibi He.” Jasmine Lo tau Bibi He kasian padanya, lalu tersenyum hangat kepada Bibi He.

Bibi He tidak bisa memaksanya, hanya bisa berdiri disampingnya dan mengingatkan dia setiap kali ada yang membahayakan.

Ruangan menjadi hening.

Hanya terdengar suara pisau memotong sayur, dan suara minyak dipenggorengan. Tidak lama, didalam dapur tercium bau harum.

“Nyonya Muda, kemampuan memasakmu lumayan!” Bibi He bicara dengan sedikit iri.

“Mana ada, kau sedikit berlebihan.” Jasmine Lo tidak banyak bicara, hanya tersenyum saja. Tapi sorot matanya seolah penuh dengan ribuan kalimat.

Sebenarnya kemampuan memasak Jasmine Lo benar-benar lumayan. Sejak kecil dia tidak diperlakukan istimewa. Selama dikediaman keluarga Lo dia selalu memasak. Terlalu asin, tidak ada rasa, atau air sup terlalu banyak, semua akan dimarahi habis-habisan oleh Susan Su.

Mengingat itu Jasmine Lo menghembuskan nafas pelan. Tidak disangka perlakuan tidak adil seperti itu bisa memberinya kemampuan yang bagus ini.

Sebenarnya setiap kali ia masak, Ayah nya akan memujinya. Teringat ini semua, Jasmine Lo tersenyum lagi.

Saat sedang tenggelam dalam ingatannya, bel pun berbunyi. Terdengar suara Bibi He : “Tuan muda sudah pulang!”

Michael Fu sudah pulang!

Jasmine Lo terkejut, sangat gugup tapi juga tidak bisa menyembunyikan perasaan senangnya.

Dia mau mendengarnya dan pulang untuk makan malam. Ini membuat Jasmine Lo senang sekali, dan tidak bisa menyembunyikan senyumnya dan keluar dari dapur, “Michael Fu, kau sudah pulang.”

Michael Fu mendengar suaranya yang bernada senang pun mengangkat pandangannya dan mendapati dia sedang tersenyum cantik.

Michael Fu mengangkat alisnya, Jasmine Lo sudah lama sekali tidak tersenyum seperti ini dihadapannya, ini kenapa tiba-tiba begini?

Tapi belum sempat dia bicara Jasmine Lo sudah bicara duluan : “Kau duduk dulu istirahat sebentar, makan malam akan segera siap.” Habis bicara ia mengelap tangannya di roknya lalu masuk lagi kedapur.

Michael Fu melihat tingkah kecilnya itu pun perlahan tertegun.

Tingkahnya yang mengelap tangannya itu sangat natural, sangat teratur. Jasmine Lo dimatanya sangat hangat, seolah sudah pernah melihatnya ribuan kali.

Michael Fu tiba-tiba merasakan kehangatan sebuah rumah, ini sama sekali tidak menyangka. Perasaan seperti ini tidak bisa ia hindari, sedikit demi sedikit menimbulkan energi.

Dia melangkah menuju pintu dapur, bersandar di pintu, diam-diam melihat kearah Jasmine Lo yg masih sibuk.

Entah kenapa, dia melangkahkan kakinya dengan pelan.

Jasmine Lo sedang mencuci sayur, suara air yg gemericik menenggelamkan suara langkah kaki Michael Fu. Dia tidak tau lelaki itu sudah dibelakangnya, diam-diam memandang kearahnya.

Karena ia berdiri di pintu dapur, bau harum masakan pun merasuk kedalam hidung Michael Fu. Michael Fu merasa dirinya mencium bau yang damai, harum,dan hangat.

Bau harum ini tidak sama dengan bau yg ada di restoran, walaupun sangat harum tapi terasa terlalu kental. Membuat merasa seperti terlalu berlebihan, atau seperti ada yang kurang.

Barangkali karena kurang perasaan kasih sayang. Michael Fu sedikit berkhayal, memandang Jasmine Lo, rok belakang Jasmine lo disimpul dengan simpul kupu-kupu yang cantik.

Michael Fu tidak bisa menjelaskan, kenapa saat mendapat telpon Jasmine Lo, ia benar-benar seperti kesurupan dan benar-benar pulang untuk makan malam.

Tapi melihat apa yang ada didepan mata, kepulangannya adalah keputusan yang benar.

Ini baru mirip rumah yang sebenarnya.

Ini baru mirip istrinya.

Michael Fu tiba-tiba dikagetkan oleh pemikirannya sendiri. Istri! sejak kapan dirinya menganggap Jasmine Lo adalah istri? Dan mengakuinya sebagai istrinya.

Novel Terkait

My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu