Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 274 Yang Seharunya Dihadapi, Yang Tidak Ingin Dihadapi (1)

Michael menutup telepon dan terus menyetir ke arah rumah sakit.

Namun saat dia sudah sampai di tempat parkiran mobil, Michael tiba-tiba terdiam.

Michael tidak tahu bagaimana harus menemui Jasmine, dan sekarang dia tidak tahu harus berbuat apa.

Walaupun Michael sudah menyuruh Nicki unutk membereskan rumor ini. Tapi kalau Jasmine mendengar tentang hal ini, pasti Jasmine akan merasa sedih bukan?

Terlebih lagi saat tahu bahwa anaknya sudah tiada. Michael tidak tahu bagaimana harus menghibur Jasmine.

Michael hanya berharap agar berita ini tidak sampai kepada Jasmine sebelum berita ini mereda.

Michael menghela napas, dia turun dari mobil dan berjalan ke kamar pasien.

Baru saja masuk ke dalam ruang pasien, terlihat Jasmine yang masih tertidur.

Saat Michael pergi dari kantor polisi, Jasmine masih belum bangun. Maka dari itu Michael berpikir bahwa Jasmine sampai sekarang pun masih belum bangun.

Michael menghela napas perlahan-lahan. Untung saja Jasmine belum bangun, jadi dia tidak tahu masalah tersebut.

Akhir-akhir ini Michael merasa hatinya selalu merasa sedih. Tidak tahu sejak kapan hatinya juga mulai bimbang, seperti ingin melarikan diri.

Michael masih belum mengerti seberapa besarkah dampak dari kata cinta bagi hidup seseorang.

Michael melihat wajah tidur Jasmine. Dia tidak ingin waktu-waktu ini cepat berlalu.

Apakah tidak boleh menemani diam-diam?

Dahulu mereka sering berselislih, Michael tidak ingin memikirkan hal ini lagi.

Semua ini membuat dia sangat lelah, namun juga membuat dia tidak berdaya.

Tapi Tuhan tidak mendengar permintaannya. Baru saja Michael menatap wajah Jasmine beberapa waktu, Jasmine perlahan-lahan mulai sadar.

Michael baru balik dari Negara M, dan tidak ada perbedaan waktu. Michael dengan cepat langsung ikut serta dalam penyelidikan kasus penculikan Jasmine. Sebelum dan sesudah dia sangat marah. Tubuhnya masih ada beberapa luka. Walaupun terlihat seperti manusia baja, namun sekarang dia sedikit mengantuk.

Michael yang mulai mengantuk tiba-tiba merasa segar saat melihat Jasmine terbangun.

Melihat Jasmine yang mulai bangun, dia merasa harus cepat-cepat berkata sesuatu.

Akhirnya Michael membuka mulut, “Jasmine, kamu sudah bangun.”

Jasmine terdiam, matanya tidak dapat melihat. Jasmine tidak mengira bahwa Michael ada di dalam kamarnya.

Michael merasa hatinya seperti dihantam saat melihat Jasmine yang tidak berekspresi. Michael terus bertanya: “Apa yang kamu rasakan?”

Jasmine tidak berkata-kata dan perlahan-lahan berbaring lagi. Wajahnya masih belum menunjukkan ekspresi apapun.

Bulu kuduk Michael berdiri. Otakknya berpikir dengan keras. Bagaimana ini bisa terjadi? Apakah Jasmine sudah tahu? Seharusnya dia belum tahu, bukankah dia baru terbangun?

“Jasmine, apakah ada yang tidak nyaman?” Michael tidak berani menatap mata Jasmine.

Mendengar suara Michael yang berhati-hati, Jasmine merasa ini sedikit lucu.

Sudah melakukan hal itu tapi mengapa sekarang Michael harusnya mundul dihadapannya dengan sembunyi-sembunyi? Sejak kapan Michael bisa merasa bersalah?

Jasmine tertawa.

Namun tubuhnya masih terlalu lemah, tidak ada suara yang keluar. Yang dapat dia tunjukkan hanyalah sebuah senyuman.

Melihat senyuman di wajah Jasmine, hati Michael mencelos.

Jasmine tiba-tiba berkata: “Michael Fu, kamu sudah melakukan semua ini. Tidak ada gunanya kamu datang ke hadapanku dan berpura-pura.”

Kalimat ini cukup panjang. Setelah Jasmine selesai berkata-kata, diapun terbatuk-batuk.

Jasmine sudah tahu tentang masalah foto itu.

Michael tiba-tiba berdiri dan berkata dengan panik: “Bukan begitu Jasmine, dengarkan penjelasanku.”

Jasmine memotong pembicaraan Michael yang terdengar panik dan melihat ke arahnya, “Tidak perlu.”

Michael terdiam, “Ap…Apa maksudmu?”

Jasmine memalingkan wajahnya dan menutup matanya lagi, “Aku tidak butuh penjelasan. Aku tidak ingin dengar.”

Michael terdiam.

Michael sudah memikirkan banyak kemungkinan yang terjadi. Jasmine menangis, atau bertanya kepada Michael mengapa tidak menyelamatkan Jasmine, atau Jasmine memukul Michael.

Michael sudah memikirkan semua skenario. Tidak peduli yang mana, dia tidak bisa berbalik lagi.

Jasmine sudah menerima banyak kesakitan, sudah seharusnya dia mengeluarkan ini semua.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu