Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 174 Bibi Yang Sudah Tidak Tertolong Lagi (1)

Kecepatan ambulans saat sampai kerumah Michael Fu lebih cepat dari kecepatan menyetir Michael Fu sendiri.

Jadi ditengah jalan Michael Fu mendapat telpon dari Fiona He dan ia pun langsung menuju rumah sakit.

Baru saja sampai pintu ruang operasi, Michael Fu langsung dipeluk oleh Fiona He.

“Fiona, bagaimana?” Michael Fu langsung bertanya kepada Fiona.

“Aku tidak tahu,Michael ini menakutkan....” mata Fiona He mulai berkaca.

Padahal Fiona He jelas tahu apa yang sedang terjadi. Setelah Dokter datang pun ia sudah thau kalau Bibi He sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Dokter membawanya kerumah sakit hanya sebagai formalitas saja.

Tapi Fiona he tidak akan mengatakan hal itu pada Michael. Sebaliknya ia malah mamasang muka memelas meminta Michael Fu untuk menghiburnya.

Michael Fu jelas tidak tega melihat Fiona He seperti itu dan segera menghiburnya,”Sudah, tidak apa-apa. Tidak akan terjadi apa-apa.”

“Aku benar-benar takut, sangat takut...” Fiona He bicara sambil memeluk pinggang Michael Fu dengan semakin erat.

Michael Fu agak tidak enak hati,dan segera melirik kearah Jasmine Lo.

Tapi Jasmine Lo sekarang tidak sedang ingin memperdulikan Michael Fu dan Fiona He.

Dia menatap pintu ruang operasi lekat, ia berharap Bibi He tidak akan apa-apa.

Bibi He sangat baik kepadanya, kalau terjadi apa-apa pada Bibi He dia harus mengatakan apa pada keluarga Bibi He?

Bibi he selalu berharap ia bisa melihat hari dimana hubungannya dan Michael Fu bisa membaik, tapi sekarang hubungan dia dan Michael Fu belum resmi membaik, tapi kenapa Bibi He malah kecelakaan?

Bibi He, Bibi He harus cepat sembuh. Harus cepat sembuh, karena hubunganku dan Michael Fu juga akan semakin hari semakin baik!

Hati Jasmine Lo sangat khawatir, ia hanya bisa terus-terusan memanggil nama Bibi He didalam hatinya.

Keluarga Bibi He akan segera sampai.

Bibi He bekerja dengan sangat baik di keluarga Fu, apalagi Bibi He juga sering bercerita kalau tuan muda dan nyonya sangat baik kepadanya, jadi hubungan keluarga Bibi He dan Michael Fu juga sangat baik.

Beberapa waktu yang lalu Bibi He masih izin satu minggu karena cucunya baru lahir.

Lalu belum sempat Bibi He punya kesempatan lebih banyak untuk melihat anaknya, dia malah sudah berbaring di ruang operasi.

Anak Bibi He baru saja sampai ke rumah sakit, dan Michael Fu segera menjelaskan keadaannya.

Anak Bibi He sangat khawatir, tapi Michael Fu juga hanya bisa menghiburnya dan berkata ini tidak akan apa-apa.

Karena sebenarnya Michael Fu juga tidak yakin.

Belum lama anak Bibi He sampai, pintu ruang operasi pun dibuka.

Jasmine Lo dan anak Bibi He segera berlari mendekat,”Dokter,bagaimana keadaannya?” Jasmine Lo menekan suaranya yang gemetar, dia tidak ingin membiarkan orang lain tau kalau dia sangat terpukul.

Fiona He tersenyum dari sudut yang tidak terlihat oleh Michael Fu. Akan bagaimana lagi, dia pasti mati karena benturan itu kan.

Tapi apa yang dikatakan dokter malah membuat Fiona He berkeringat dingin.

“Jangan terlalu khawatir dulu.” Dokter menenangkan Jasmine Lo dan Anak Bibi He,”Kami sedang berusaha, tapi keadaannya juga tidak terlalu baik. Keluarganya yang mana?”

Anak Bibi He segera menerima pulpen, walaupun tangannya gemetar tapi ia segera menanda tangani kertas itu. Berusaha untuk tidak membuang-buang waktu operasi.

Melihat Anak Bibi He selesai menandatangani itu, Michael Fu segera berjalan mendekat. Dengan cepat ia berkata pada dokter yang akan segera beranjak itu,”Dokter,tolong kau bantu dengan sekuat tenaga, jangan khawatir tentang biayanya.”

Michael Fu sudah memutuskan untuk menanggung semua biaya pengobatan Bibi He.

Dokter menganggukkan kepalanya dan segera kembali ke ruang operasi.

Karena Michael Fu berbicara kepada dokter dengan terburu-buru, ia tidak menyadari kalau kedua tangan Fiona He sudah menjadi dingin.

Hati Fiona He hampir sudah menjadi beku.

...bagaimana bisa? Apa Bibi He tidak mati?

Benturan dikepala Bibi He sebenarnya sangat parah, tapi setelah dibawa keruang operasi dan diberi tindakan. Bibi He ternyata masih punya kesempatan hidup.

Walaupun sangat kecil, tapi juga ada harapan untuk tertolong.

Keringat dingin seketika membasahi baju Fiona He.

Ini tidak mungkin kan? Apa dia akan benar-benar masuk penjara?

Fiona He seketika gemetar, tapi Michael Fu sudah tidak ada niat untuk memperhatikannya. Michael Fu sudah berada disamping Jasmine Lo, ia menggenggam pelan tangan Jasmine dan memberinya semangat.

Jasmine Lo juga menggenggam balik tangan Michael Fu.

Michael Fu dan Jasmine Lo sama-sama tidak bergeming, tapi dimata Fiona He semua itu malah membuatnya tidak nyaman dan merasa tertekan.

Fiona He melihat Michael Fu semakin hari semakin jauh darinya.

Tidak mungkin! Kenapa semua bisa berubah jadi seperti ini! Ini tidak mungkin!

Didalam hati Fiona He berteriak, tetapi kedua kakinya malah merasa lemas dan tidak punya tenaga untuk melangkah.

Fiona He terduduk dikursi panjang didepan ruang operasi, bahkan nafasnya saja mulai tidak beraturan.

Dia takut, benar-benar merasa takut.

Tapi dia sudah sampai pada titik ini, dia sudah berada pada titik dimana sudah tidak ada jalan lain lagi.

Ia hanya bisa menanti dalam diam, menanti Bibi He sadar.

Tapi semua orang yang ada disitu sedang berharap dengan tulus, semoga Bibi He bisa diselamatkan.

Saat lampu operasi sudah dimatikan, selalu ada kabar bahagia untuk beberapa keluarga tapi juga ada kabar buruk untuk keluarga lainnya.

......

Mau selama apapun waktunya, pasti akan berlalu juga.

Apalagi waktu yang digunakan untuk menolong Bibi He tidak terlalu lama. Walaupun ini terasa seperti bertahun-tahun bahkan berabad-abad.

Pintu ruang operasi pun dibuka.