Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 82 Berikan Michael Kepada Jenny (1)

Saat ini suster pun datang.

"Tadi tekan bel ya?" Suster bertanya lembut, "Ada yang bisa saya bantu?"

"Tadi pergerakannya terlalu besar, jarumnya jadi miring" Jasmine lo tertawa malu, mengangkat tangannya dan menusuk ulang jarum-jarum itu.

"Lain kali hati-hati ya." Suster menasehatinya dengan nada yang sedikit menyalahkannya, "Lihat tanganmu begitu cantik, jadi terpengaruh karena jarum-jarum ini.

"Oke, terima kasih." Jasmine Lo tersenyum dan berterima kasih.

Suster-suster di rumah sakit ini semuanya sangat baik, membuat Jasmine Lo merasa sangat diperhatikan.

"Tuan Fu, dokter menyuruhmu untuk ke kantornya melihat hasil pemeriksaan Nona Lo waktu itu." Michael Fu setiap harinya merawat Jasmine di rumah sakit sehingga dokter dan suster disana pun sudah mengenalnya.

Suster-suster juga sering membicarakannya, Direktur Fu ini benar-benar perhatian ke istrinya! Ternyata memang kabar tentang Nyonya Fu yang dingin seperti ratu di istana itu salah.

"Oke, aku segera pergi." Michael mengangguk ke suster, dan bilang ke Jimmy Lo dan Susan Su, "Tuan Lo, Ibu Su, aku keluar sebentar ya."

Jimmy Lo dan Susan Su tersenyum dan mengantar Michael keluar.

Setelah pintu tertutup, ekspresi Susan langsung berubah.

Susan melihat Michael keluar, ekspresinya menjadi dingin, dengan nada tinggi dia berkata ke Jasmine, "Ada apa denganmu, kenapa Michael terus-terusan disini?"

"Ibu, aku terluka, Michael menemaniku disini..." Jasmine merasa lucu, mengapa Susan Su menanyakan pertanyaan seperti ini.

"Siapa yang tanya kamu tentang ini! Siapapun bisa menemanimu, kenapa harus Michael? Gara-gara menemanimu, Michael tidak ada waktu untuk Jenny kamu tahu tidak!" Susan Su berkata dengan keji.

Jasmine kaget, perasaan bahagia karena kedatangan ibunya tadi pun lenyap seketika, "Ibu, kenapa kamu berkata seperti itu..."

"Aku bilang apa!" Susan Su melihat Jasmine Lo, "Bukannya sejak kecil sudah kubilang! Kakakmu suka apa ya kamu harus berikan kepadanya, kalau dia suka Michael, ya kamu jauh-jauhlah darinya! Berikan Michael ke Jenny!"

"Ibu!" Jasmine tidak bisa menahannya lagi, "Ibu bilang apa! Michael itu suamiku, kenapa bisa sesukamu diberikan ke Jenny!"

Tidak pernah terpikirkan oleh Jasmine, ibunya bisa berbuat ini kepadanya.

Malah menyuruhnya untuk memberikan suaminya sendiri kepada kakaknya!

"Aku bilang berikan yah kamu berikan saja, tidak usah banyak omong!" Susan Su marah.

"Ibu, aku juga anakmu! Kenapa kamu seperti ini kepadaku!"

"Kamu berikan atau tidak!" Susan Su memaksa.

"Tidak mungkin!" Jasmine Lo juga marah.

"Kamu bilang apa!" Susan Su tidak percaya, dia tidak menyangka Jasmine Lo menolaknya setegas ini...

"Aku bilang tidak mungkin! Michael itu suamiku, bagaimana mungkin..."

Jasmine Lo belum selesai berkata, langsung ditampar Susan Su dengan keras.

"Dasar anak sialan, malah mau durhaka kepadaku? Sekarang sudah bersayap kamu pikir kamu hebat, tidak mendengar perkataanku!" Kemarahan Susan seperti petir yang menyambar.

Karena tertampar, wajah Jasmine menoleh ke samping, dan membuatnya bengong.

Yang menamparnya itu adalah ibunya sendiri.

Dan alasanya sangat tidak masuk akal "Tidak memberikan suaminya sendiri kepada kakaknya."

"Susan, kamu ngapain! Kenapa kamu memukul Jasmine! Luka Jasmine masih belum sembuh!" Jimmy Lo panik dan menarik Susan Su, dia berpikir lagi dan berkata, "Kalaupun Jasmine tidak terluka, kamu juga tidak boleh memukulnya sesukamu!"

"Sejak kapan kamu harus mengurusi apa yang kulakukan!" Susan Su memandang sini ke Jimmy Lo, dan berkata, "Aku beritahu kamu Jasmine, asalkan Jenny suka, semua harus menjadi miliknya, ingin memiliki Michael, mimpi kamu!

Susan Su mengambil tasnya yang ditaruhnya di samping ranjang, "Kamu pikirkan baik-baik, tinggalkan Michael, jangan membuat Jenny susah!" Setelah itu dia keluar dari kamar itu.

"Aduh, ini..." Jimmy sangat sedih melihat Jasmine yang sedih, baru saja dia ingin menenangkan Jasmine, langsung mendengar Susan Su berteriak, "Dasar tua bangka, ngapain lagi disini, ayo pergi! Ngapain disini terus!"

Jimmy Lo melihat Jasmine sekilas, panik dan menggosok-gosok tangannya, pada akhirnya menghela nafas dan mengikuti Susan Su berjalan keluar.

Tidak berkata sepatah katapun kepada Jasmine Lo.

Jasmine masih dengan posisi wajahnya yang menoleh, setelah beberapa saat dia memutar kepalanya kembali.

Dalam sekejap, air mata Jasmine pun berjatuhan.

Mimpi keluarganya, hancur seketika.

Walaupun Susan Su bersikap jahat kepadanya, dan menyuruhnya mengalah kepada Jenny, kerjaan apapun dilakukannya, tapi Jasmine selalu berharap untuk mendapatkan kasih sayang dari ibunya.

Sejak kecil dia merasa, pasti karena dia melakukannya kurang baik, makanya Susan Su tidak menyukainya, asalkan dia cukup terampil dan cukup patuh, suatu hari, Susan Su akan menyukainya seperti dia menyukai Jenny Lo.

Tapi hari ini Jasmine baru tahu, dia salah, salah besar.

Tidak peduli apa yang dilakukannya, seberapa banyak yang dilakukannya, Susan Su tetap tidak akan menyukainya.

Susan Su selamanya hanya menyukai Jenny Lo selamanya.

Dan dia, seperti anak pungut, selamanya tidak akan pernah bisa menikmati kasih sayang ibu.

Selamanya.

Air mata Jasmine mengalir, dia sungguh tidak mengerti, sama-sama anaknya, tapi mengapa Susan Su menyukai Jenny Lo dan tidak menyukainya?

Mengapa Jenny bisa mendapatkan apapun dengan mudah, dan mengapa dia harus berusaha beratus kali lipat?

Dia selalu patuh kepada Susan Su, sejak kecil dia bisa memberikan semuanya dan selalu mengalah dari Jenny, tapi kali ini, Susan Su malah ingin menyuruhnya memberikan suaminya ke Jenny!

Ini hampir membuat Jasmine tidak percaya, kakak menjadi orang ketiga adiknya, dan sebagai ibunya dia malah menyuruhnya meninggalkan suaminya sendiri dan memberinya kepada kakaknya?

Huh! Sungguh sangat ironis dan lucu.

Susan Su tidak menyayanginya, sahabatnya Fiona He mengkhianatinya, suaminya Michael Fu, orang terdekatnya, malah sejak mereka menikah, membenci dirinya.