Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 115 Makan Malam Terakhir (2)

Setelah mereka berdua mandi, mereka pun memulai perjalanan hari ini.

Hari ini, sesuai dengan rencana Jasmine, mereka berdua akan pergi ke taman central yang terkenal di kota H.

Duduk di atas bus, karena kejadian pagi ini, Jasmine masih tidak begitu menghiraukan Michael.

Michael juga tahu karena Jasmine malu.

Setelah beberapa saat, Michael menarik tangan Jasmine.

"...Ngapain?" Jasmine yang melihat keluar jendela pun menoleh dan melihat Michael, wajahnya masih sedikit merah.

Michael tidak berkata, dia membalikkan telapak tangannya dan di atas tangan Jasmine pun muncul sebuah permen.

"Ini..." Jasmine kaget, tidak tahu harus berkata apa.

"Rasa stroberi, sangat enak, cobalah." Michael tersenyum.

Jasmine membuka permen itu dan memasukkannya ke dalam mulutnya, permen stroberi itu pun mencari di permukaan lidahnya, rasanya sangat enak.

"Uhm, sangat enak!" Jasmine senang dan semakin semangat mengunyah permen itu.

Michael melihat Jasmine yang memakan permen, tersenyum dan membuka satu lagi dan memasukkannya kedalam mulutnya.

Hari ini cuaca sangat bagus, mereka bisa melihat dari dalam bus, awan putih diatas langit biru, terlihat sangat indah.

Mereka sangat berharap kebahagiaan dan kemesraan ini bisa bertahan selamanya.

Di dalam hati Jasmine dan Michael memikirkan hal yang sama.

Mereka berdua sama-sama sudah melewati masa lalu yang pahit, oleh karena itu kebahagiaan dan ketenangan yang datang dengan tidak mudah ini, sangat dihargai oleh mereka.

...

Mereka berdua berjalan seharian di taman.

Hari ini, Jasmine dan Michael banyak berfoto, ada foto sendirian dan ada juga foto berduaan.

"Melihat kalian berdua yang serasi, kalian pasti pasangan yang bahagia bukan?" Seorang pria mengatakan ini setelah membantu memfoto mereka, lalu melanjutkan, "Kapan aku bisa menemukan cintaku..."

Setelah itu, dia menggelengkan kepalanya dan berjalan jauh.

Michael melihat pria itu berjalan jauh dan menggandeng tangan Jasmine.

Kebahagiaan mereka datang dengan tidak mudah.

Mereka berdua berjalan menuju sebuah toko makanan kecil.

Jalanan yang menjual makanan-makanan khas kota H tidak jauh dari taman, tapi setelah Michael melihat keadaannya, dia pun mengerutkan alisnya.

"Tidak, tidak boleh makan ini." Michael berkata.

"Tapi ini makanan khas daerah ini, setiap turis yang datang harus mencobanya." Jasmine membantah.

"Tapi kamu harus memikirkan kesehatanmu, kalau perutmu sakit bagaimana? Masa kamu mau anakmu menderita juga?" Michael tetap tidak mengizinkannya.

"Tenang saja, aku tidak selemah itu." Jasmine bersikap manja dan berkata lembut, "Kali ini saja."

Michael paling tidak bisa menahan Jasmine manja kepadanya, dia langsung mengalah.

Kalau beberapa tahun ini, Jasmine sering manja kepadanya, Michael bahkan merasa, mungkin mereka tidak akan bertengkar terus-terusan selama ini.

Baiklah, mungkin saja. Pertentangannya dengan Jasmine selama ini juga yang membuatnya tidak bisa memikirkan dengan baik hubungan di antara mereka.

"...Kamu yakin tidak akan sakit perut?" Michael terdiam lama, kemudian mengingatkan kembali.

"Iya, tenang saja, walaupun toko-toko ini jajanan di pinggir jalan, tapi juga toko yang sudah melewati pemeriksaan." Jasmine berkata.

"...Oke deh." Michael tidak rela tapi tetap saja menyetujuinya, "Tapi kalau nanti perutmu sakit, jangan harap kamu boleh makan jajanan seperti ini lagi! "Terakhir, dia tetap mengancamnya.

"Tentu saja." Tujuan Jasmine tercapai, tentu saja dia tidak boleh membantah Michael lagi, lalu dia menjamin dan tersenyum kepada Michael.

Lalu Michael membawa Jasmine ke toko yang kelihatannya paling bersih.

"Bos, mau... dua porsi." Jasmine sudah memikirkan apa yang ingin dimakannya, dia langsung memesannya dengan cepat.

Makanan pun datang.

Michael mencobanya, ternyata enak.

"Enak kan, aku tidak bohong kan!" Jasmine melihat Michael dengan teliti, dia melihat ekspresi Michael berubah lalu berkata sombong.

"Iya. Tapi tidak boleh makan terlalu banyak." Walaupun makanan ini enak, Michael tetap tidak membiarkannya makan terlalu banyak.

"Sudah tahu!" Jasmine berkata dan menyantapnya senang.

Kebahagiaan di kehidupan ini adalah, saat ini, kamu selamanya tidak akan pernah tahu akan terjadi apa di detik berikutnya, apakah hal baik atau hal buruk.

...

Michael dan Jasmine sambil makan sambil ngobrol, tiba-tiba suara hp berdering mematahkan pembicaraan mereka.

Michael melihat hpnya, itu adalah telepon dari Christopher.

Michael mengerutkan alisnya, lalu mengangkat telepon itu.

"Christopher, ada apa?" Michael berkata, dan menelan makanan di mulutnya.

"Michael, kamu dimana?" nada Christopher penuh dengan kepanikan.

"Aku sedang berlibur dengan Jasmine, kenapa, ada apa?" Michael mendengar nada Christopher yang panik pun menjadi serius.

"Kamu sedang liburan di luar kota?" Christopher sedikit kaget, lalu melanjutkan, "Michael, aku rasa kamu harus segera pulang."

"Kenapa? Ada apa sebenarnya?" Michael mengerutkan alisnya dan menaruh sumpitnya, "Aku dan Jasmine berencana pulang di hari Minggu, kalau sekarang pulang, akan merusak rencana kita."

Bukankah Jasmine ingin sekali pergi ke kolam permintaan? Kalau tiba-tiba pulang hari ini, bukankah tidak jadi pergi? Kalau begitu, Jasmine pasti akan sangat sedih bukan?

Christopher terdiam sejenak, lalu berkata pelan, "Michael, Fiona sudah keluar dari rumah sakit."

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu