Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 124 Kamu Malah Berada di Sisi Wanita Lain (2)

Namun sekarang ini Jasmine Lo sendirian disini, dia tetap merasa kesepian.

Bahkan tidak ada seorang pun yang menemaninya berbicara.

Kemudian Jasmine Lo duduk di balkon kamarnya dengan hening, menyaksikan kesibukan orang-orang di luar sana.

Para pejalan kaki berjalan dengan langkah cepat, banyak mobil berlalu lalang.

Kelihatannya sepertinya tidak ada seorang pun yang pernah berhenti melewati hidup bersamanya.

......

Jasmine Lo menunggu dari pagi hingga siang, Micahel Fu masih belum kembali.

Dia memiliki firasat bahwa Michael Fu hari ini mungkin tidak akan kembali kesini.

Jasmine Lo mendesah, kemudian mengambil jaketnya, bersiap untuk keluar membeli makanan.

Siapa yang bakal tahu tiba-tiba ada yang mengetuk pintunya ketika dia baru saja selesai mengenakan sweaternya.

Dalam hatinya bahagia mendengar suara ketukan pintu, namun sesaat kemudian semangatnya hilang.

Jika Michael Fu yang memasuki kamar, dia tidak akan mengetuk pintu.

Jadi siapa yang bakal datang? Dia menyingkirkan segala kekacauannya kemudian berusaha membuka mulutnya mengatakan sesuatu, “silahkan masuk.”

Orang yang masuk ke dalam kamarnya membuatnya sedikit tertegun.

Jasmine Lo telah menunggu kedatangan Michael Fu dari pagi hingga siang, dia tidak menyangka yang datang adalah Valencia Xia.

Valencia Xia pelan-pelan memasuki kamarnya, sebelum melihat Jasmine Lo, dia berkata dengan pelan, “Jasmine, ini aku, bagaimana kabarmu ... Eh! Kenapa kamu bangun dari tempat tidur, cepat kembali istirahat!”

Sebelum Valencia Xia selesai berbicara, dia telah melihat Jasmine Lo sedang memakai jaket di sebelah tempat tidurnya, dia langsung cemas, “Jasmine, kemarin nyawa kamu baru saja diselamatkan oleh dokter, kenapa hari ini kamu mau pergi dari sini dan bukannya beristirahat?”

“Tunggu, apakah kamu diam-diam ingin meninggalkan rumah sakit?” Valencia Xia terkejut oleh pemikirannya sendiri.

“Bukan, Valencia.” Kondisi Jasmine Lo masih agak lemah, dia berusaha tersenyum, “aku hanya ingin turun sebentar membeli makanan.”

Valencia Xia melihat senyum Jasmine Lo yang begitu tak berdaya, dalam hati sangat mengasihaninya, “Michael Fu benar-benar kelewatan, kamu sedang sakit, dia masih berkeliaran di luar dan membiarkanmu pergi beli makanan sendiri!”

Dia mengucapkan nama Michael Fu dengan penuh emosi.

“Aku baik-baik saja, Valencia. Kemarin aku pingsan, sekarang sudah mendingan.” Dia tersenyum sembari merasakan kehangatan yang diberikan oleh Valencia Xia pada saat mengkhawatirkan kondisinya.

“Jasmine ...” Valencia Xia melihat Jasmine Lo yang memaksakan diri tersenyum, seketika dia ingin membunuh orang yang telah menyakiti Jasmine Lo.

“Jangan pergi, Jasmine.” Valencia Xia memegang tangan Jasmine Lo bermaksud menahannya, kemudian mengangkat barang yang tadi berada di tangannya, “aku membeli ikan kesukaanmu, ayo kita makan bersama.”

“ ... Makasih, Valencia.” Valencia Xia mengeluarkan makanan yang baru saja dibungkus tidak lama di meja, wanginya langsung dicium oleh Jasmine Lo, Jasmine Lo sangat terharu mencium wangi tersebut.

Di saat kondisi tersulitnya, Valencia Xia selalu ada di sisinya.

Aku bersyukur memilikinya. Jasmine Lo berpikir dalam hati.

“Jasmine, apa yang kamu pikirkan, ayo makan.” Setelah dia selesai menyiapkan makanannya, dia memanggil Jasmine Lo, “ayo buruan, nanti makanannya keburu dingin, mau makan di atas kasur?” Valencia Xia bertanya padanya.

“Tidak perlu, aku segera kesana.” Jasmine Lo melepaskan jaketnya, berjalan ke arah meja.

Kamar pasien Jasmine Lo dilengkapi dengan meja makan, dan juga nyaman bagi kerabat yang menjenguknya untuk makan. Tapi sekarang, jika Valencia Xia tidak datang, tidak akan ada yang menemani Jasmine Lo sama sekali, yang setara sia-sia memiliki meja di dalam kamarnya.

Jasmine Lo berpikir, dan menghela napas lagi.

Mungkin, di dalam hati Michael Fu tidak memilikinya. Jasmine Lo berpikir lagi, jika dia tidak peduli dengannya, tidak mungkin memberikannya kamar yang begitu baik.

Hanya saja Michael Fu tidak bisa memberikan apa yang diinginkannya.

Yang dia butuhkan adalah seseorang menemaninya, bukanlah lingkungan yang elegan tetapi hampa baginya.

Jasmine Lo menggelengkan kepalanya dengan lembut, mengusir pikiran yang akan membuatnya sedih keluar dari otaknya, dan kemudian mencoba mencari topik untuk berhenti memikirkannya.

"Valencia, bagaimana kamu tahu kalau aku ada di rumah sakit," Jasmine Lo bertanya.

“Christopher Lin yang memberi tahu ku,” kata Valencia Xia, mengambil sepotong ikan yang sudah dengan hati-hati memindahkan semua tulang ikannya ke dalam mangkuk Jasmine Lo. "Christopher Lin mengatakan kepada ku bahwa kamu sedang dirawat di rumah sakit, aku benar-benar khawatir, jadi aku datang menjengukmu."

"Dia ... apakah dia mengatakan sesuatu yang lain?" Jasmine Lo berhenti sejenak kemudian bertanya lagi.

Apakah Christopher Lin memberi tahu Valencia Xia tentang Fiona He?

“Yang lain, apakah mengenai Fiona He?” Valencia Xia tersenyum dingin ketika mengatakan nama Fiona He, wajahnya jelas menujukkan ekspresi menggertakkan giginya. ”Christopher Lin memberitahuku, Fiona He sudah keluar dari rumah sakit, dan Michael Fu pergi bersamanya untuk melakukan pemeriksaan."

Meskipun Jasmine Lo tahu masalah ini, tetapi ketika mendengarkan Valencia menceritakan hal tersebut, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak kaku.

Valencia Xia mencibir dan berkata, "Tak ku sangka, wanita ini juga bisa keluar dari rumah sakit pada akhirnya."

Jasmine Lo sangat sedih.

Valencia Xia melihat bahwa ekspresi Jasmine Lo yang sedih, dan hatinya semakin tertekan, dan nadanya bahkan lebih marah. "Michael Fu bagaikan bajingan, setelah mendengar bahwa Fiona He keluar dari rumah sakit, dia bergegas pergi menemuinya, apa artinya seorang Fiona He, dia bahkan tidak bisa dibandingkan dengan jari kelingkingku! "

“Jangan lanjutin lagi, Valencia” Jasmine Lo menghela nafas, dan hatinya semakin sedih.

Bagi Valencia Xia, mungkin Fiona He benar-benar tidak ada artinya, tetapi di hati Michael Fu tidaklah sama.

Bahkan demi Fiona He, Michael Fu sudah menyalahkannya selama bertahun-tahun.

Mungkin sampai sekarang, Michael Fu masih belum bisa memaafkannya.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu