Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 124 Kamu Malah Berada di Sisi Wanita Lain (1)

Mereka kelihatan sedang bermesraan, terdengar suara ketukan pintu dari suster.

“Nona He, pemeriksaan hari ini sudah bisa dimulai.”

“Baiklah.” Michael Fu menjawabnya.

Suster memberitahu mereka, setelah tugasnya selesai, dia kemudian pergi tanpa masuk ke dalam ruangan.

Michael Fu menghela nafas lega, suster tidak masuk ke dalam kamar sehingga dia tidak perlu merasa canggung.

Namun Fiona He tidak berpikir seperti itu, dia sangat menyesalinya bahkan agak marah.

Sedikit lagi, dia sudah bisa mencium Michael Fu.

“Ayo, Fiona, kita pergi.” Michael sengaja batuk pelan, menghilangkan rasa canggungnya.

“Baiklah.” Fiona He tidak berani panjang lebar lagi, hanya menurutinya.

Michael Fu membawa Fiona He keluar dari kamar pasien.

......

Ketika Jasmine Lo bangun, suasana hatinya telah membaik.

Namun sebenarnya dia tidak bisa tidur nyenyak.

Ada banyak masalah dalam benaknya sehingga dia tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Jasmine Lo sangat menderita dikarenakan yang pertama, Susan Su memintanya menggugurkan anaknya sendiri, yang kedua Michael Fu memberitahunya jika Susan Su bukanlah ibu kandungnya, dan ibu kandungnya telah meninggal dunia.

Sehingga dia bukan hanya kehilangan cinta ibunya, dia bahkan benar-benar kehilangan ibu kandungnya.

Jasmine Lo tidak bertanya pada Michael Fu bagaimana ibunya bisa meninggal dunia, pertama karena dia terlalu sedih atas kenyataan yang sangat menyakitkan sehingga tidak mampu berpikir lebih banyak lagi, kedua karena dia bahkan tidak berani memikirkannya.

Benar, biasanya kenyataan selalu kejam. Tidak tahu kenapa, Jasmine Lo tidak ingin menghadapi penyebab ibunya meninggal dunia.

Jasmine Lo memiliki firasat bahwa dia kemungkinan tidak bisa menerima kenyataan itu.

Jasmine Lo banyak bermimpi di malam itu.

Mimpinya beraneka ragam, kadang pada masa kecilnya, kadang pada saat setelah dia menikah, ada lagi yang dia sudah lupa ketika dia bangun tidur.

Namun ada sebuah mimpi yang masih dia ingat dengan jelas.

Mimpi itu adalah ketika dia memasuki ruang kerja, Jimmy Lo sedang melihat sebuah foto yang berisi kenangan lama.

Dia memimpikan seluruh adegan yang pernah dialaminya.

Ini hampir saja mustahil, karena saat itu dia masih sangat kecil, dia seharusnya tidak bisa mengingat hal ini dengan jelas.

Namun kenyataannya adalah mimpinya begitu nyata dan jelas, dia hampir menyangka bahwa mimpinya itu adalah kenyataan dan bukan sebuah mimpi.

Dia bahkan mengingat secara jelas dan detail dengan foto yang berada dalam mimpinya.

Ketika dia terbangun di pagi hari, yang dipikirkannya adalah foto ibunya yang sangat jelas.

Tiba-tiba dia merasakan ada air mata yang mengalir di wajahnya.

Ini adalah bayangan satu-satunya pada ibu kandungnya selama ini.

Sebuah foto.

Betapa konyolnya, betapa sedihnya.

Jasmine Lo tidak bisa menahan tawanya.

Dari dulu hingga sekarang, dia adalah seseorang yang pantang menyerah.

Namun sekarang dia bahkan tidak berani bertanya apapun mengenai ibu kandungnya sendiri.

Jasmine Lo kembali berbaring hingga matahari benar-benar terbit.

Meskipun pantulan cahaya mataharinya agak silau, namun dia merasakan kehangatan yang dalam dan sepertinya bersyukur atas harapan yang diberikan.

Jasmine Lo berpikir mungkin saja dia salah. Tidak peduli betapa kejamnya kenyataan, dia wajib menghadapinya.

Meskipun kemungkinan besar dia akan terluka, kemungkinan besar dia akan menderita.

Namun Jasmine Lo tetap tidak ingin menghabiskan seumur hidupnya dengan penasaran begini tanpa mengetahui kenyataan yang sebenarnya.

Sudah waktunya dia bertanya untuk mendapatkan jawaban yang selama ini dia tanyakan.

Dia bangkit dari posisi berbaringnya dan duduk di atas kasur, sepasang matanya mengelilingi seluruh ruangan mencari Michael Fu.

Namun setelah melihat ke sekelilingnya, dia tidak menemukan sosok seorang Michael Fu.

Dimanakah Michael Fu? Bukannya kemarin sore Michael Fu berada disini sebelum dia tertidur?

Kemudian Jasmine Lo menemukan kertas di atas nakas.

Michael Fu yang meninggalkannya, isi kertas tersebut memberitahunya bahwa dia akan membawa Fiona He ke rumah sakit untuk memeriksa kondisinya.

Jasmine Lo tertegun.

Dia melihat kertas tersebut dan melamun cukup lama.

Setelah sekian lama, bibirnya membentuk senyuman yang konyol, tidak lama kemudian terdengar suara tawanya.

Mengapa dia begitu bodoh dan mengapa dia bisa lupa jika Fiona He telah keluar dari rumah sakit?

Dia mengetahui persis bukan hanya dia seorang wanita yang mengelilingi dunia Michael Fu.

Hati Jasmine Lo penuh dengan ketidakberdayaan.

Dia meletakkan kembali kertas tersebut, menertawakan dirinya sendiri sembari kembali berbaring di atas kasur.

Jasmine Lo berbaring dengan tenang, tidak lama kemudian dia menekan bel yang berada di dekat kasurnya, supaya suster bisa membawa sarapan untuknya.

Kali ini, dia ingin percaya pada Michael Fu, dia mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia percaya pada kesetiaan hubungan Michael Fu terhadapnya.

Mungkin saja Fiona He adalah cobaan dalam hubungan mereka, bukannya kemarin Michael Fu memberitahunya bahwa dia akan selalu berada di sisinya?

Meskipun Jasmine Lo merasa dirinya sangat gelisah dan tidak nyaman, namun dia terus menerus berusaha menyemangati dirinya sendiri.

Semuanya akan baik-baik saja, semuanya akan baik-baik saja.

Setelah Jasmine Lo menyantap sarapannya, dia turun dari kasur dan berjalan-jalan di dalam kamar.

Fasilitas rumah sakit pusat ini sangat bagus, Micahel Fu sengaja memilih kamar pasien VVIP untuk Jasmine Lo, supaya dirinya bisa beristirahat dengan nyaman di dalam kamarnya.

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu