Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 55 Kerusuhan di Rumah (2)

Pada saat Jasmine berdiri di depan Michael, mata Michael terlihat sedikit terkejut, tapi ia menutupi dengan baik.

Tony memperkenalkan karyanya: "Lihat, tidak ada yang tidak sempurna kalau Tony yang buat."

Tapi Michael bukan orang yang pintar memuji orang lain, Cuma berkata kepada Jasmine: “ayo pergi.”

Jasmine dengan buru burunya mengikut sampai dia lupa kalau dia sedang memakai sepatu hak tinggi dan membuatnya terjatuh Saat wajahnya hampir menyentuh tanah, sepasang tangan mengangkatnya dari belakang.

Jasmine tidak kepikiran Tony yang mengangkatnya, dan membuatnya terdiam sebentar.

Setelah Tony melepaskan tangan dari pinggangnya, mukanya tiba tiba merah, seperti yang di jelaskan: “aku tidak ingin menghancurkan karya aku.”

Jasmine mengangguk menunjukkan bahwa ia tahu, Tony melihat Jasmine seperti ini, membuat hatinya sedikit tidak nyaman.

Michael merasa adegan di depannya tidak pantas di lihat dan ia bahkan merasa tidak boleh membawa Jasmine ke sini karena kecantikannya cuma milik dia sendiri.

“Masih tidak mau pergi ganti sepatu.” Kata Michael

Akhirnya Jasmine memilih sepasang sepatu yang bertumit sedikit lebih rendah, meskipun sepasang sepatu pertama terlihat cantik, tapi jelas sepatu ini lebih nyaman.

Sepanjang pejalanan, muka Michael kelihatannya tidak bersahabat sehingga Jasmine tidak berani bernafas dengan keras, takut mengganggunya.

Tapi Jasmine semakin tidak berbicara, muka Michael semakin tidak bersahabat, tadi bicara dengan orang lain sangat bahagia tapi saat berdua tidak ada kata yang keluar.

Jadi Michael semakin marah, dia membawa mobil dengan kecepatan paling tinggi, itu membuat Jasmine merasa kehabisan nafas dan perutnya merasa tidak nyaman.

Tapi Jasmine tidak berani mengatakan apa apa, jadi dia hanya diam aja.

Setelah sampai di tempat tujuan, Jasmine dengan buru burunya turun dari mobil dan memuntahkan apa yang ada di perutnya, setelah beberapa saat Jasmine merasa perutnya lebih nyaman.

Disamping, Michael ingin mengatakan sesuatu tapi tidak tahu mau mengatakan apa, di dalam hatinya dia ingin memberikan dia sedikit pelajaran agar dia tidak berani lagi menggoda orang lain.

Saat Jasmine merasa baikkan, Michael berkata: “ikut”

Jasmine sekarang merasa dia seperti pelayan, sementara Michael seperti Tuan besar yang terus menerus memerintah Jasmine.

Jasmine bergegas mengikuti, ia menemukan bahwa Michael sering ke tempat ini, tempat ini adalah rumah lama keluarga Fu. Bibi Qin telah menunggu di depan pintu.

“Tuan, nona, kalian sudah datang, nyonya sudah menunggu kamu seharian ini, buruan masuk.”

Michael tidak mengeluarkan ekspresinya jadi dengan inisiatif Jasmine berkata dengan Bibi Qin, “kami masuk, terimakasih Bibi Qin.”

Saat melihat Tuan Muda dan istrinya memasuki rumah lama tersebut, Bibi Qin berdiri di depan pintu dengan khawatirnya melihat mereka, dengan suara pelan berkata: “tidak tahu apa yang diperbuat nyonya benar atau tidak, kalau tuan tahu kebenaran, ini….”

Nenek duduk di sofa ruang tamu, melihat dua orang datang, dengan pancaran mata berbinar.

Michael, kamu sudah lama tidak datang melihat aku, kalau kamu tidak datang aku takut kamu sudah melupakan aku, Jasmine juga tidak datang melihat aku, salahin aku tinggal disini sendirian.”

Michael jelas kewalahan, tidak tahu harus mengatakan apa untuk menghiburnya.

Masih sama Jasmine yang membantu menjawabnya, “Nenek, bukan Michael yang tidak mau datang melihatmu, kamu pasti tahu bahwa dia tidak bisa meninggalkan perusahaan, lain kali aku pasti akan datang melihatmu.”

Nenek Fu pura pura marah dan berkata: “Kamu masih aja membantunya.”

“Kalau dia masih tidak mau datang melihat aku, mungkin saja beberapa tahun kedepan tidak akan melihat aku lagi.”

Michael dengan cepatnya berkata: “Bagaimana bisa? Kamu pasti panjang umur.”

Nenek Fu tersenyum dan berkata: “kamu ini, selalu buat aku bahagia.” Dia dengan lembutnya menepuk bahu Jasmine dan berkata.

“Jasmine kamu sudah lama tidak datang kesini,biarkan Bibi Qin membawa kamu berkeliling, ada yang mau aku katakan kepada Michael.” Jasmine dengan patuhnya mengangguk.

Saat melihat Nenek fu dan Michael naik ke atas ruang belajar, Bibi Qin bertanya kepada Jasmine: “Nona, aku akan membawa kamu ke taman.”

Jasmine pikir duduk disini pasti akan sangat membosankan jadi bagusan dia pergi ke taman .

Tentu saja di taman banyak jenis bunga, Bibi Qin menjelaskan: “Biasanya nyonya tidak terlalu tertarik tapi dia cuma suka menanam bunga, dia sangat sayang bunga bunga disini, biasanya dia tidak membiarkan kita menyentuhnya.”

Jasmine mencium wangi bunga dan merasa bahwa suasana hati lebih nyaman, tiba-tiba ia menemukan bahwa tidak jauh darinya ada ayunan, di sekitar ayunan terlihat banyak bunga, kelihatannya sangat canntik.

“Bibi Qin, siapa yang membuat ayunam tersebut?”

Bibi Qin dengan berat hatinya mengatakan: “Itu punya ibu dari tuan muda, saat ibu tuan muda masih ada dia yang membuatnya, kamu boleh bermain jika kamu ingin.”

Pada saat ini, ada yang datang dan mengatakan sesuatu dengan Bibi Qin. Kemudian Bibi Qian dengan nada minta maaf mengatakan: “Nona, ada kerjaan yang harus aku kerjain.”

Jasmine berkata: “Tidak apa apa,kalau kamu ada kerjaan pergilah, aku cuma di sini tidak akan hilang.”

Bibi Qin berpikir sesaat dan dengan leganya pergi.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu