Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 302 Saling mencintai dan melengkapi

Michael menjadi bengong melihat keadaan disekelilingnya.

Namun dia tidak seperti Nick yang kelihatan putus asa dahulu, dan dengan cepat sadar kembali mulai mencari diantara tumpukan reruntuhan.

“Jasmine, jasmine...” Michael sambil menyusuri dan tidak henti-henti memanggil namanya. Dalam hati tidak berhenti berharap Jasmine bisa menjawabnya.

Namun hasilnya membuat Michael kecewa.

Sangat jelas di kamar tersebut tidak ada orang, Michael tidak menemukan jejak keberadaan Jasmine.

Michael seperti orang yang kehilangan jiwa berkeliaran menyusuri ruangan, membuat Nick tidak tega melihatnya.

“Michael......” panggil Nick, dengan cepat menyusul Michael dan memegang pundaknya.

Namun begitu melihat pandangan Michael yang lesu, Nick juga tidak tahu apa yang harus dikatakan.

Pria ini sudah begitu sedih, seolah-olah kalau ditambah lagi kesedihannya dia akan menjadi sekarat.

Nick yang ingin menghibur menelan kembali kata-katanya dan pelan-pelan tercerna dalam perutnya.

Ada sebagian kata yang tidak boleh diucapkan. Jika sekarang menghibur Michael, itu sama dengan memberitahu dia kalau Jasmine sudah meninggal, benar-benar meninggal.

Nick tahu kemungkinan besar Jasmine sudah menjadi korban, tapi dia tidak berani mengutarakannya kepada Michael.

Sangat menyakitkan, Nick takut Michael tidak bisa menerimanya.

Jadi dia hanya menekan pundak Michael, mengunci bibirnya dan menggunakan tangannya seolah-olah untuk memberi kekuatannya pada Michael.

Mengapa masalahnya bisa berubah seperti ini dan membuat Nick menghela nafas lagi.

Setengah tahun yang lalu, Michael meminta dia untuk membantu meredakan gosipnya dengan Fiona, karena takut berita ini akan menyakiti Jasmine.

Kemudian mendengar Jasmine hamil, baru tenang hatinya. Dan mereka berdua akhirnya bisa baik-baik menjalani kehidupannya.

Tetapi sekarang, mengapa Jasmine tinggal di hotel sendirian, juga mengalami musibah kebakaran ini.

Nick menjadi penasaran, namun dia tidak berani bertanya kepada Michael. Dia takut begitu bertanya, Michael akan terpuruk.

Pasti terjadi sesuatu, keluh Nick dalam hati. Tangannya memegang Michael dan berniat ingin membawanya keluar.

Dia sudah memutuskan. Masalah ini sangat mendesak. Michael sementara tidak mampu menerima kematian Jasmine, dan dia hanya bisa menemani Michael hidup dalam mimpinya.

Michael ingin mencari Jasmine, maka dia ikut mencari.

Sampai suatu saat Michael keluar dari bayang-bayang ini.

Sambil berpikir, mereka berdua sudah berjalan agak jauh, namun mendadak tangan yang memapah Michael dilepaskan darinya dan Michael berjalan kembali ke arah belakang.

Michael dengan gugup berjongkok dan mencari di sudut lantai.

Barusan dia melihatnya, tidak mungkin salah lihat.

Sampai dia melihat sesuatu yang kecil, dengan cemas dia mengulurkan tangan dan memungutnya.

Sebuah cincin.

Cincin platinum dengan ukiran yang berhiaskan serpihan berlian yang rusak.

Dia dan Jasmine yang pergi memilih cincin ini, dan yang model pria sekarang ada di jari manisnya.

Waktu itu ingin membuat Jasmine senang, untuk membuat Jasmine membatalkan niat ingin bercerai, terpikir akan cincin ini dan memakainya.

Dia bahkan masih jelas arti dari cincinnya, saling mencintai dan melengkapi.

Karena dari pola dan ukirannya, diseluruh dunia pasti tidak ada model duplikatnya.

Ukiran di cincin Jasmine dengan cincin di tangannya itu saling terhubung.

Michael dengan gemetar mengambil cincin yang dipungutnya tadi, disejajarkan ke samping jarinya.

Setelah dibandingkan, benar-benar pas.

Tidak diragukan lagi, ini adalah cincin Jasmine.

Michael melihat cincin di tangannya, mendadak kehilangan tenaganya, dan berlutut lemas.

“Michael!” panggil Nick sambil mengernyitkan dahinya dan memandangi Nick sejak dia mulai berjongkok dan mencari sesuatu di lantai.

Dan sekarang melihat Michael berlutut dengan lemas, Nick dengan cepat menuju ke arahnya.

“Michael, kamu kenapa? Jangan menakuti aku!” panggil Nick padanya, lalu melihat kebawah, dan tampak olehnya cincin di tangan Michael dengan yang di jarinya adalah sepasang.

Dalam hati Nick kurang lebih langsung mengerti.

Cincin ini pasti punya Jasmine.

Michael dengan lesu memandang cincin di tangannya.

Dia tahu cincin ini sangat berharga bagi Jasmine.

Pada saat itu selama Fiona tinggal di rumah, demi tidak memprovokasi emosi Fiona, Jasmine melepaskan cincinnya, diikat tali dan dikalungin di leher.

Sudah begitu lama tapi nyaris tidak pernah lepas dari lehernya.

Dan sekarang cincinnya ditemukan di tumpukan puing-puing kebakaran.

Ini menjelaskan......

Air mata Michael seketika mengalir keluar.

Michael yang tadi tiba-tiba berlutut lemas sudah membuat kaget Nick, dan sekarang melihatnya berlinang air mata, Nick benar-benar panik dibuatnya.

Pada saat bersamaan Nick juga mengerti dengan jelas, munculnya cincin ini membuat Michael mau tidak mau harus menerima kenyataan ini.

Bagi Jasmine cincinnya sangat berharga begitu juga dengan perasaan cintanya.

Melihat wajahnya yang penuh air mata membuat Nick mendesah dalam hati.

Mereka berdua, apakah dewa dewi yang turun ke dunia untuk membayar karma yang sering ada dalam cerita.

Kalau tidak, mengapa mereka harus mengalami perpisahan yang menyedihkan ini.

Michael dipapah keluar oleh Nick dari dalam.

Setelah keluar dari bangunan tersebut dan melepaskan masker gas, Michael kelihatannya belum sepenuhnya sadar.

Dia hanya menggenggam erat cincin tersebut, tidak berbicara apapun hanya diam-diam mengalirkan air mata.

Setelah Nick memberi salam dengan temannya, dia membawa Michael pergi.

Nick memutuskan membawa Michael ke mobilnya dulu.

Dan untuk saat ini sementara Michael tinggal di rumahnya dulu, lagipula sudah mau tahun baru, urusan perusahaan kurang lebih sudah beres.

Mau membawa dia pulang ke rumah, pasti di setiap sudut dia akan teringat dengan Jasmine.

Selagi berpikir, Nick menginjak gas dan membawa mobilnya berlalu.

Sesampai di rumahnya, Michael masih tidak mengucapkan sepatah katapun.

Melihat Michael dalam keadaan begini, dia juga tidak tahu harus berbuat apa.

Michael benar-benar tertekan, kalau begini terus ini bukan jalannya.

Namun sekarang dia sungguh tidak dapat membantu apapun.

Bahkan dia tidak bisa membuka mulutnya untuk menghibur Michael.

Bagaimana cara menghiburnya? Meminta dia untuk tidak menangis, membuat dia tertawa? Atau mengatakan semuanya akan berlalu?

Dia tidak bisa mengatakannya.

Kesedihan ini terlalu berat, dia tidak ada hak untuk meminta Michael jangan menangis.

Dan mungkin semua ini bagi Michael tidak akan berlalu.

Terakhir Nick menghela nafas panjang, lalu berkata pada Michael, “Istirahat dulu saja.”

Daripada menghibur lebih baik membiarkan dia menenangkan diri dulu.

Bencana dan malapetaka itu hasil manusia sendiri, siapapun tidak bersedia menghadapinya.

Kini Michael sudah pasti sedang menghadapi sebuah luka dengan darah yang bercucuran.

Terjadi sesuatu pada Jasmine, Nick juga merasa sangat sedih.

Namun sekarang dia bahkan memaksa dirinya untuk membuang rasa sedih ini, karena ada hal penting yang perlu dia pikirkan.

Dia harus baik-baik menjaga Michael, menemaninya untuk melewati hari-hari yang sulit baginya.

Dia harus mengawasinya, agar tidak melakukan hal bodoh.

Nick membawa Michael ke kamar lalu dengan pelan menutup pintunya.

Sekarang hanya kamu sendiri.

Nick dengan mata tertunduk, baik-baik tenangkan diri.

Ada sebagian kesedihan, hanya sendiri yang bisa memahami.

......

Kejadian yang terjadi pada Jasmine, di sore hari itu juga tersebar ke keluarga Fu.

Sewaktu Nenek Fu mendengar kabar ini, membuatnya nyaris pingsan.

Fernando terbelalak kaget. Pertama reaksinya persis dengan Michael, sama sekali tidak percaya.

Dengan segera menghubungi Michael.

Namun setelah telepon berbunyi dua kali, dari ujung sana yang menerima adalah Nick.

“Halo.” jawab Nick dengan suara yang lelah. “ Aku adalah teman Michael, dia sekarang ada di tempatku.”

“Jasmine sekarang ada dimana?” tanya Fernando tanpa peduli siapa yang jawab telepon, dan juga sementara tidak menghiraukan keadaan Michael. Yang ingin dia tahu adalah Jasmine.

Di ujung telepon sana Nick terdiam, menghela nafas baru berkata: “Aku pikir kalian juga sudah menerima kabarnya, Jasmine telah tiada.”

Fernando tentu sudah mengetahui kabar ini, namun mendengarnya lagi dari mulut Nick, tetap membuat dia menolak untuk percaya.

Bagaimana mungkin? Jasmine begitu saja telah tiada?

Bukankah dua hari kemarin mereka baru makan bersama di rumah? Waktu itu Jasmine masih mengobrol, masih tertawa, masih bersemangat dan suasana hati juga bagus?

Mengapa sekarang Jasmine yang dia dengar telah meninggal?

“Aku juga sedih.” kata Nick dengan suara rendah, “tapi aku masih harus mengatakannya, turut berduka cita.”

“Ini tidak mungkin......” gumam Fernando.

Nick tahu, siapapun perlu waktu untuk mencerna berita ini. Seperti halnya dia waktu baru mengetahui hal ini, reaksinya juga hampir sama.

Dia dan Michael sudah memeriksa ke tempat kejadian, apa masih ada yang salah?

Nick tidak mengganggu Fernando untuk mencerna berita ini, dan dengan jelas berkata: “Micahel sekarang ada di tempatku, kondisinya sangat buruk, meninggalnya Jasmine membuat dia sangat terguncang. Kalian tidak perlu khawatir, aku akan menjaganya dengan baik.”

Selagi berkata, Nick mengangkat kepalanya dan melihat ke lantai atas.

Mudah-mudahan....

Mudah-mudahan dia benar-benar bisa menjaga Michael dengan baik.

Mudah-mudahan Michael karena hal ini tidak jatuh terpuruk.

Semakin Nick berpikir, hatinya semakin pedih.

Selama bersama Michael, entah sudah berapa lama Jasmine melewati harinya yang menyenangkan.

Ketika Michael akhirnya sadar akan perasaannya, tapi telah terjadi sesuatu pada Jasmine.

Novel Terkait

My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu