Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 65 Aku Sangat Menyukai Kamu (2)

Fernando Fu mendesah, kemudian menyalakan mobilnya.

Dia mendapatkan penolakan yang sangat jelas dari Jasmine Lo, dia merasa serba salah. Dia tidak tahu apa yang bisa dilakukannya lagi.

Perilaku Michael Fu terhadap Jasmine Lo sangat buruk, emosinya juga sering tidak terkontrol, Fernando Fu yakin kehidupan Jasmine Lo selama ini tidak bahagia, namun kenapa Jasmine Lo tidak meninggalkannya?

Apakah Jasmine Lo membencinya?

Semakin memikirkannya, Fernando Fu semakin kecewa.

Sebenarnya pemikiran Jasmine Lo tidak serumit itu, dia tidak membenci Fernando Fu, malah merasa dia adalah pria yang baik, namun dia tidak bisa menerima kebaikan dari pria ini.

Kebaikan dari pria ini akan membuat rekan kerjanya salah paham kepada dirinya, dan Jenny Lo akan mendapatkan kesempatan untuk menimbal-balikkan fakta lagi.

Yang lebih penting, ini kemungkinan besar akan mengakhiri hubungannya dengan Michael Fu yang hanya tersisa sedikit kesempatan untuk memperbaikinya.

Setelah semua yang telah dilalui, Jasmine Lo masih sangat mencintai Michael Fu.

Dia bahkan tidak ingin meninggalkan Michael Fu. Meskipun mereka harus berpisah dalam waktu setengah tahun ke depan, dia juga tidak ingin melihat Michael Fu muncul di hadapannya, yang selalu menebar kemesraannya dengan Jenny Lo.

Apalagi jika dia akan muncul dengan posisi sebagai kakak ipar Michael Fu membuatnya menggigil seketika.

Mobilnya berjalan mulus, tidak lama kemudian mereka telah sampai di depan rumah Jasmine Lo.

Jasmine Lo membuka pintu mobil, menggigit bibir kemudian berkata, “kamu jangan mencariku lagi, aku adalah istri Michael, aku mencintainya, keadaan akan semakin canggung jika kamu terus mencariku.” Setelah menyampaikannya dia bergegas turun dari mobil, seperti sedang melarikan diri.

Dia meninggalkan Fernando Fu sendiri di mobil yang tidak sempat mengucapkan sepatah kata pun, Fernando Fu hanya bisa melihat punggungnya yang kemudian menghilang dari pandangannya.

Apa yang harus dia lakukan?

Meskipun ditolak, dia tidak ingin menyerah dengan melepaskan Jasmine Lo.

Dia memiliki kemampuan memberinya kebahagiaan, mengapa dia tidak diberi kesempatan?

Fernando Fu sedikit frustasi memukul setirnya, suara klakson mobil terdengar nyaring sehingga mengagetkan burung-burung yang sedang beristirahat di atas pohon.

Keesokan harinya, Jasmine Lo bangun pagi, pertama kali merasa dirinya tidak ingin berangkat kerja.

Ketika pergi ke kantor, dia akan kembali menghadapi isu-isu yang beredar tidak jelas membuatnya lelah.

Jasmine Lo menggunakan selimut untuk menutupi tubuhnya, menguburkan dirinya di bawah selimut.

Tidak lama kemudian, dia mengeluarkan kepalanya dari selimut karena terasa sesak, menatap lampu kristal yang bergantung di atas dan berkhayal.

Tadi malam dia tertidur, gorden jendela tidak tertutup rapat. Cahaya matahari masuk ke dalam kamarnya, pas di lampu kristal gantungannya, membuat pandangannya terasa sangat silau.

Dia merenung beberapa saat, kemudian bangun dari kasurnya, mempersiapkan diri untuk berangkat kerja.

Dia kelihatan sangat kacau, kemudian dia berdandan tebal untuk menyembunyikan semua kekacauannya.

Jasmine Lo tidak menyangka betapa malang nasibnya ketika memasuki pintu langsung bertemu dengan Jenny Lo.

Jenny Lo menatapnya kemudian berkata dengan sengaja, “Jasmine sudah masuk kerja? Apakah semuanya tadi malam dengan Fernando Fu berjalan dengan lancar?”

Pernyataannya langsung memikat perhatian seluruh karyawan yang berada disana.

Semuanya kelihatan seperti sedang sibuk dengan pekerjaan sendiri, namun sebenarnya memasang telinga mendengar kata-kata yang diucapkan bossnya.

“Oops, kamu lihat dirimu sendiri, kenapa riasan wajahmu setebal itu, apakah dikarenakan tadi malam telah melakukan sesuatu?” Pernyataan Jenny Lo mengandung makna kesengajaan dan penyindiran.

Jasmine Lo menyadari jika dia sekarang menjelaskan sesuatu, hanya bisa membuat dirinya tepat jatuh ke lubang yang telah digali oleh Jenny Lo, kemudian akan membuat kondisinya semakin kacau.

Dia memutuskan untuk melirik sekilas Jenny Lo: “Nona Lo, jika kamu diam, tidak ada yang mengira kamu adalah seorang tunawicara.” Jasmine Lo tertawa dingin, “sebagai pihak ketiga suami milik orang, seharusnya berpikir terlebih dahulu, sebelum banyak berbicara, otakmu seharusnya berpikir lebih jernih lagi.”

Setelah selesai mengucapkannya, dia langsung berjalan masuk ke dalam lift.

“Jasmine Lo! Kamu jangan tidak tahu malu!” Jenny Lo sangat emosi dan berteriak di belakangnya.

Jasmine Lo mengganggapnya seperti anjing yang sedang menggonggong tidak jelas.

Jasmine Lo memasuki ruangan, semua orang yang tadinya sedang berbisik-bisik membahas sesuatu mengarahkan pandangan padanya.

“Apa yang kalian lihat, cukup selesaikan pekerjaan masing-masing.” Dia berkata dengan datar, sebelumnya dia merupakan direktur dari rekan kerjanya.

Setelah itu, ruangan tersebut benar-benar sepi, semua orang terlarut dalam pemikiran sendiri dan mulai bekerja.

Jasmine Lo mendesah.

Jika Fernando Fu tidak lagi mencarinya, semua gosip tersebut akan punah dengan sendirinya.

Sebentar lagi Michael Fu juga akan kembali dari tugas dinasnya. Jasmine Lo menggigit bibirnya, berharap semuanya akan kembali normal sebelum Michael Fu pulang kesini.

Jasmine Lo menyadari apapun yang dia jelaskan kepada Michael Fu, Michael Fu tidak akan memercayainya. Dia hanya bisa berharap semuanya bisa berjalan lancar, karena dia tidak ingin mendapatkan kemarahan yang tidak jelas dari Michael Fu lagi.

Dia berharap bisa melewati sisa setengah tahun ini bersama Michael Fu dengan tenang dan damai.

Dia tidak lagi mengharapkan cinta yang akan diberikan oleh Michael Fu, dia hanya berharap Michael Fu tidak lagi mengeluhnya.

Namun Jasmine Lo tidak menyangka, bagaimana Jenny Lo yang selalu berniat jahat kepadanya bisa melepaskannya begitu saja?

Jenny Lo yang tadinya disindir oleh Jasmine Lo di lobi, sangat marah dan berjalan masuk ke dalam ruangan kerjanya.

Ruangan ini sebelumnya adalah milik Jasmine Lo, namun sekarang merupakan miliknya, seluruh barang dan tata ruangan ini telah diubahnya, ini kelihatan seperti ruangan baru, tidak ada kelihatan jejak lama sama sekali dari ruangan tersebut.

Di dunia ini, hanya ada kesempatan bagi pemilik baru yang tersenyum senang, sedangkan kesempatan bagi pemilik lama hanya bisa menangis atas kesedihan tersebut.

Jenny Lo mulai menelepon seseorang yang langsung mengangkatnya, intonasi suaranya mulai berubah.

Novel Terkait

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu