Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 232 Cukup Menoleh Saja, Kamu Akan Melihatku (1)

Michael menolak semua permintaan Fiona, termasuk mengantarnya, atau membiarkannya datang untuk menemuinya.

Michael menutup telepon, kemudian menerima sebuah tatapan yang mengatakan “Begini lebih baik” dari Christopher.

Michael merasa campur aduk dalam hati.

Dari pengalaman penolakan “Yang didesak Christopher” kali ini, Michael merasa, sepertinya tidak terlalu sulit untuk menolak permintaan Fiona.

Michael berpikir, jika nanti Fiona meminta sesuatu lagi darinya, jika permintaan itu akan mempengaruhi hubungannya dengan Jasmine, maka dia harus menolaknya, jangan sampai mengikuti semua kemauan Fiona lagi.

Jika dipikir lagi memang benar, sangat wajar jika Jasmine merasa sedih.

Michael menghela nafas, sekarang dia telah mengambil keputusan, jadi tidak perlu mencemaskan masalah ini lagi.

Sudah memilih Jasmine, maka berarti harus memperlakukannya dengan baik.

“Bukankah sudah menolak dengan baik?” Christoper Lin menyilangkan dua tangan di depan dada sambil menatap Michael, kemudian melanjutkan: “Lain kali lakukan seperti ini.”

“Baiklah, Konsultan Lin.” Michael bercanda dengan santai pada Christopher.

“Hm.” Christopher bergumam dingin, “Kamu bangga kan, memangnya kamu pikir tidak perlu membayar biaya untuk jasa konsultan?”

Christopher berprofesi sebagai seorang appraisal terhadap berbagai masalah, dia juga sangat terkenal di perusahaannya. Jika ingin memintanya melakukan penilaian, maka harus membuat janji terlebih dahulu, dan harganya juga mahal.

“Iya iya, lain kali aku traktir makan.” Michael sudah menemukan beberapa cara untuk menolak Fiona, dia pun merasa senang, langsung melanjutkan candaan dari Christopher.

Selain itu, Michael benar-benar ingin berterima kasih kepada Christopher, jika bukan Christopher yang menatapnya terus, entah sampai kapan dia baru akan mengambil langkah ini.

Tetapi sekarang sudah selesai, karena bantuan Christopher, Michael merasa berhasil melangkahi tahap yang menyulitkan ini.

Dalam hati, Michael merasa sangat berterima kasih kepada Christopher.

Tentu saja Michael tidak akan tahu seberapa beratnya hati Fiona, karena Michael memang tidak tahu Fiona sangat terobsesi pada dirinya.

Ketika keduanya sedang berbicara dan bercanda, terdengar suara ketukan pintu kamar Michael.

……

Setelah ditenangkan Valencia, akhirnya Jasmine merasa lebih tenang.

Harus diakui, walaupun menangisi masalah ini tidak akan menghasilkan penyelesaian apapun, tetapi dia merasa lebih nyaman jika ada seseorang yang bersedia mendengarkan ceritanya.

Jasmine ingin berterima kasih kepada Valencia, tetapi dia merasa ucapan terima kasih saja tidak cukup untuk mengungkapkan perasaan hangat dari lubuk hatinya yang terdalam saat ini.

Hubungan Jasmine dan Michael selalu tidak berjalan lancar. Saat semua masalah ini menghantui Jasmine, dan dia tidak mampu menyelesaikannya, dia pasti akan mencari Valencia dan mengadu padanya.

Justru karena Valencia bersedia menjadi pendengar yang baik, baru bisa membuatnya berhasil melewati dan terlepas dari penderitaan di siang malam itu.

Jika tidak ada Valencia, Jasmine rasa, mungkin dia sudah sangat terpuruk..

Jasmine menatap Valencia, ada perasaan yang tergerak dari dalam, tetapi saat sampai di bibir, semua menghilang.

Valencia melihat Jasmine seolah ingin mengatakan sesuatu, setelah menunggu beberapa saat, Jasmine tetap tidak mengatakan apapun, hanya menatapnya dengan diam.

Valencia mengerti apa yang ingin dikatakan Jasmine.

Tetapi apakah dia menemaninya hanya untuk mendapatkan sebuah ucapan terima kasih?

Daridulu tidak seperti itu..

Valencia tersenyum lembut, berkata perlahan: “Jasmine, kamu tidak perlu mengatakan apa-apa, aku sudah mengerti.”

Valencia berkata, sambil menunjuk bagian hati Jasmine dengan lembut, “Disini, sudah memberitahuku semuanya.”

Jasmine menatap Valencia sambil merasa terharu.

Beruntung sekali, dia bisa memiliki teman baik seperti ini.

Jasmine seperti memiliki ribuan kata yang ingin dikatakan kepada Valencia, tetapi belum sempat dia katakan, nada dering handphone tiba-tiba menganggu pembicaraan kedua orang itu.

“Cepat angkat.” Valencia berkata sambil meledek, “Apakah Michael cemas karena aku membawamu keluar terlalu lama?”

Jasmine tidak menjawab Valencia, melainkan langsung mengeluarkan handphone-nya..

Valencia penasaran, ingin memastikan tebakannya benar atau tidak, maka pun ikut melihat ke layar handphone.

Tetapi nama yang terlintas di layar membuat keduanya terkejut.

“Kakak Kelas!” Jasmine berseru dengan suara rendah, dia tidak menyangka akan menerima telepon dari Thomas di saat seperti ini.

Tetapi handphone itu terus berdering, Jasmine tidak memiliki waktu untuk berpikir lebih lama, dia pun segera mengangkatnya.

“Hallo, Kak Thomas.” Jasmine baru saja selesai menangis, suaranya masih sedikit serak, dia berusaha untuk mengembalikan suaranya menjadi normal.

Tetapi Thomas mampu mendengar sesuatu yang tidak beres dengan cepat, segera bertanya: “Ada apa Jasmine? Apakah kamu sakit?”

“Hah, tidak apa-apa.” Jasmine tidak mungkin memberitahu Thomas bahwa dia baru saja menangis karena masalah ini, jadi dia hanya memberikan jawaban yang samar-samar, “Kak Thomas, ada masalah?”

“Apakah aku tidak boleh menghubungimu jika tidak ada masalah?” Suara Thomas terdengar ceria dari ujung telepon.

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu