Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 233 Harapan Orang Tua (1)

“Sudahlah jika kamu tidak ingin mengatakannya.” Thomas terdiam sejenak, baru melanjutkan: “Tetapi aku ingin memohonmu agar selalu ingat, apapun yang terjadi, aku akan berada di sampingmu.”

Jasmine tercengang, suara Thomas terdengar sangat hangat. Kata demi kata masuk ke dalam telinga dengan perlahan, hingga menyentuh lubuk hatinya.

“Cukup menoleh saja, kamu akan melihatku.” Thomas tidak tahu perkataannya sudah membawa seberapa kehangatan untuk Jasmine, dia terus melanjutkan apa yang ingin diungkapkan.

Mata Jasmine mulai basah.

Saat seluruh dunia mencampakkannya seperti ini, sesungguhnya perkataan itu memang sangat hangat.

Christopher dan Michael masih sedang berbincang dengan gembira, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

Michael dan Christopher saling bertatapan. Selain Christopher yang akrab dengannya, orang lain pasti akan mengetuk pintu saat mendatangi kamarnya.

Michael pun menjawabnya: “Silahkan masuk.”

Pintu terbuka, Michael malah tercengang.

Yang datang adalah Fernando Fu.

“Kenapa kamu kemari?? Michael Fu mengerutkan kening. Meskipun masalah antar kedua saudara itu sudah terselesaikan, tetapi saat bertemu Fernando, Michael tetap saja merasa sedikit dendam.

“Aku merindukanmu, makanya kesini. Kenapa, tidak boleh?” Melihat Michael yang mengerutkan kening, Fernando berkata sambil bercanda.

Michael kembali mengerutkan kening, lalu memalingkan wajah. Perkataan Fernando membuat dia merasa aneh dan geli.

“Hahaha.” Melihat reaksi Michael, Fernando pun tidak kuat menahan tawa, dia melanjutkan: “Aku tidak bercanda lagi, sebenarnya Nenek yang memintaku datang melihatmu.”

Michael langsung tersadar, terlihat Nenek Fu ikut berjalan masuk.

“Nenek, nenek juga datang!” Michael berkata sambil ingin turun dari ranjang.

“Jangan bergerak!” Nenek Fu langsung berteriak memanggil Michael: “Untuk apa bangun, lukamu belum sembuh!”

“Sudah tidak apa-apa kok, Nek!” Michael berkata sambil tersenyum, tetap duduk manis di atas ranjang.

Setelah menyapa Nenek Fu dan Fernando, Christopher pun mencarikan dua kursi untuk mereka.

Fernando mengucap terima kasih dan duduk di kursi itu, sedangkan Nenek Fu dan Michael sudah mulai asyik berbincang.

“Nek, kenapa Nenek datang lagi.” Michael melanjutkan: “Rumah sakit ini sangat jauh, bolak –balik seperti ini akan membuatmu kelelahan.”

“Bukankah semua ini karena cemas padamu.” Nenek Fu melanjutkan: “Sekarang bagaimana? Dengar-dengar kalian mendapat serangan lagi.” Melihat ekspresi wajah Michael yang cukup baik dan tidak terlihat sesuatu yang serius, Nenek Fu bertanya dengan hati senang.

“Sudah jauh lebih baik, Nek. Nenek jangan cemas lagi.” Michael berkata sambil tersenyum: “Kejadian kali ini tidak menyebabkan luka parah. Pertemuan akhir minggu ini ini tidak akan terganggu kok.”

“Baguslah jika begitu, baguslah jika begitu.” Nenek Fu melihat Michael dengan lega.

Nenek Fu memang cemas dengan keadaan Michael, maka memutuskan untuk datang menjenguknya. Dia mendapat kabar bahwa orang itu tidak hanya akan membunuh Michael, tetapi juga membuat keributan di dalam rumah sakit, memikirkannya saja sudah merasa cemas.

Akhir minggu ini adalah tahapan penting dalam perkembangan perusahaan, tetapi sebagai orang yang cukup berperan, Michael malah terkena masalah seperti itu. Bagaimana mungkin Nenek Fu bisa tidak cemas?

Tetapi setelah mendengar pengakuan Michael sendiri, Nenek Fu pun merasa lebih lega.

“Jasmine dimana? Kenapa dia tidak disini?” Nenek Fu melihat ke sekeliling ruangan, menyadari tidak ada Jasmine disana, dia pun bertanya.

Nenek Fu cukup peka dengan masalah Jasmine dan Michael, dia merasa hubungan antara keduanya baru saja membaik dengan susah payah. Inilah yang ingin dia lihat, tentu saja sangat menaruh perhatian.

Michael terdiam mendengar perkataan Nenek, tetapi langsung mengembalikan konsentrasinya dan berkata dengan tenang: “Jasmine sedang menemani Valencia keluar cari angin.”

“Baiklah, baiklah, hubungan anak muda memang baik ya.” Nenek Fu berkata sambil tersenyum ceria.

Meskipun cukup peka terhadap berbagai situasi, tetapi kini Nenek Fu sudah cukup berumur, dia pun tidak berhasil menemukan kejanggalan dalam ekspresi Michael.

Tetapi ekspresi kaku pada wajahnya malah terlihat oleh Fernando yang kebetulan melihat ke arahnya.

Fernando mengerutkan kening secara diam-diam, memangnya mereka berantem lagi?

Saat masuk ke dalam kamar Fernando sudah menyadari Jasmine tidak disana. Tetapi demi tidak membuat Michael salah paham, dia pun bertahan untuk menanyakannya.

Saat ini Nenek Fu malah menanyakan hal itu, tentu saja Fernando akan menaruh perhatian. Tetapi memperhatikannya, dia sungguh seolah melihat suatu kejanggalan.

Fernando mulai panik, entah kapan Jasmine akan kembali, jangan bilang dia pergi karena terluka lagi?

Perbincangan Nenek Fu dan Michael mulai beralih dari Jasmine ke topik lain..

“Bagaimana, apakah sudah ada tanda-tanda siapa pelakunya?” Ternyata yang paling Nenek Fu cemaskan adalah keamanan diri Michael.

“Hm.” Michael mengangguk: “Pagi ini baru mendapatkan bukti pelaku, semua ini ulah dari Perusahaan Four Emperial.”

“Four Emperial ini!” Awalnya, saat mendengar pelaku sudah ditemukan, mata Nenek Fu langsung terang dan berbinar. Setelah tahu semua ini adalah rencana Four Emperial, ekspresinya langsung berubah menjadi marah. “Tak disangka setelah dibebaskan, mereka kembali berulah!’

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu