Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 225 Perasaan Di Ambang-Ambang (1)

"Pak" suara ini terdengar sangat keras didalam bangsal itu.

Dada Jasmine naik turun, beriringan dengan ritme nafasnya, dia sudah tidak punya cara lagi untuk menahan amarahnya.

Benar-benar tidak terpikir olehnya, bahwa Fiona He akan melakukan hal yang rendahan seperti ini.

Pada saat ini, Jasmine Lo tiba-tiba teringat saat ketika dia dan Fiona He masih berupa "sahabat".

Mengapa bisa dia tidak sadar bahwa Fiona He setidak tahu malu itu pada saat itu, mengapa bisa! Apakah dia buta!

Rasa terkejut Jasmine Lo ketika melihat Fiona He memegan Michael Fu telah dengan cepat berubah menjadi kemarahan.

Apalagi pada tengah malam, ia masih punya tenaga untuk meminta orang lain menenangkan dirinya, Fiona He karena kaget memeluk Michael Fu, tetapi Michael Fu memeluknya untuk menenangkan dirinya, dan sampai sekarang, Jasmine Lo masih tidak mau mempercayai pemikirannya sendiri.

Apa-apaan ketakutan, dia hanya tak tahu malu!

Memeluk Michael Fu tepat didepan dirinya, apa-apaan, apakah dia ingin menantang dirinya!

Michael Fu adalah suaminya! Suaminya! Walaupun hubungan mereka sedang tidak baik, walaupun terdapat konflik didalam hubungan mereka, tetapi Michael tetaplah suaminya, hal ini sudah sah!

Memeluk suaminya di depannya, apa maksud Fiona sebenarnya!

Tindakan Jasmine Lo didominasi oleh kemarahan di otaknya, dan dia bergegas ke depan segera dan menampar Fiona He.

Dari dia muda sampai dewasa sekarang, tidak pernah dia bertemu dengan orang sekurang ajar ini!

Segera, semua tindakan yang dilakukan oleh Jenny Lo dan Michael Fu pada saat itu merasuki pikiran Jasmine Lo, yang membuatnya merasa gila dan terhina.

Mengapa, mengapa harus dirinya menanggung penghinaan ini! Dia tidak ingin bertahan lagi!

Tamparan Jasmine Lo, mengagetkan Michael Fu dan Fiona He.

Tak satu pun dari mereka yang mengira bahwa Jasmine Lo akan melakukan hal seperti itu.

Karena sejak dulu, Fiona He telah terbiasa oleh kepribadian Jasmine yang lemah, ia benar-benar tidak mengira bahwa ia akan berbuat seperti itu.

Dan Michael Fu juga tidak menyangka bahwa Jasmine Lo akan melakukan hal seperti itu.

Dia masih kaget. Karena penyakit mental Fiona He, Michael Fu menjadi terbiasa dengan kedekatan dan ketergantungan Fiona He, tetapi baru-baru ini dia mulai merasa sedikit tidak nyaman.

Jadi ketika Michael Fu memeluk Fiona He, meskipun dia merasa agak salah, tetapi karena dia terbiasa, dia tidak merasa tidak nyaman.

Tapi Jasmine tidak tahan lagi. Pada hari-hari itu, ketika Jasmine Lo melihat Michael Fu dan Fiona He saling berdekatan, iamati-matian menekan ketidaknyamanan dan kesedihan dirinya, karena Michael Fu mengatakan kepadanya bahwa setelah Fiona He pulih, mereka bisa melewati hari dengan tenang, tidak diganggu lagi.

Jadi sekarang, siapa yang akan memberitahunya lagi, apakah ini yang dimaksud dengan "tidak diganggu"nya Michael Fu?

Jasmine sangat marah sampai badannya bergetar.

Kenapa dia harus mengalami penghinaan seperti itu!

“Jasmine, apa yang telah kamu lakukan?” Michael Fu sedikit mengernyit dan bertanya pada Jasmine Lo.

Tamparan ini terlalu tak terduga.

Menghadapi pertanyaan dari Michael Fu yang berlagak seperti tidak tahu akan apa-apa, hati Jasmine semakin kolot.

Michael Fu bertanya tentang aksi Jasmine? Bukankah seharusnya mempertanyakan mengapa Fiona memeluknya!

Mengapa Michael Fu tidak mendorong Fiona He pergi? Mengapa Michael Fu membiarkan Fiona He memeluknya!

Mungkinkah Michael Fu masih cinta dengan Fiona He ...

Jasmine Lo merasa bahwa dia bahkan akan menangis, dia terus mengatakan pada dirinya sendiri bahwa dia tidak bisa menangis, dia tidak bisa menangis.

Tidak boleh menangis, tidak ingin menunjukkan kelemahannya di depan Fiona He, jika tidak, bukankah dia akan mengejeknya?

Semakin banyak perasaan campur aduk yang dirasakan oleh Jasmine Lo, kemarahannya kepada Fiona He semakin mendalam. Ia berteriak dengan keras: "Fiona He, kamu benar-benar tidak tahu malu, tidak punya malu!"

Fiona He kaget, tetapi saat Jasmine kembali ingin mengatakan sesuatu, Fiona dengan cepat kembali kepada ekspresi awalnya, menunjukkan ekspresi yang seharusnya----kaget, merasa sangat bersalah.

"Jasmine, mengapa kamu mengatakan ini padaku, apa yang salah denganku ..." Suara Fiona He sedih, dan dia menangis, begitu pilunya.

Setelah Fiona He ditampar oleh Jasmine Lo, bukannya melepaskan pegangannya, ia malahan memeluk Michael Fu semakin erat.

"Kamu tidak malu untuk mengatakan hal seperti itu! Cepat, lepaskan tanganmu! Kamu wanita yang tak tahu malu, Michael adalah suamiku! Bagaimana bisa kamu memegangnya seperti ini!" Jasmine hampir histeris.

Fiona He bahkan bisa bertanya seperti itu! Dimana wajahnya! Dia sangat tak tahu malu!

Bagaimana mungkin ada orang yang kurang ajar seperti ini!

"Aku hanya takut, aku, aku tidak punya arti lain ... Jasmine, jangan kamu berteriak padaku, maaf, maaf ..." Fiona He berteriak, seolah-olah dirugikan, seluruh tubuh tampak gemetar ketakutan, tetapi pegangan tangannya masih belum dilepaskan dari Michael Fu.

Maaf, apa gunanya maaf!

Jika menyesal, di mana ada begitu banyak kejadian?

Jasmine mengepalkan genggamannya.

Maafkan aku hanya di mulutmu, cepat lepaskan tanganmu!

Mengatakan maaf, tapi masih menahan Michael Fu, apa artinya ini?

Tentu saja Fiona He masih tidak bisa melepaskannya.

Dia ingin melihat apa yang akan Jasmine lakukan jika dia tidak melepaskannya.

Bisakah wanita pengecut ini mencabik-cabiknya?

Fiona He memandang Jasmine dengan provokatif. Kali ini, Jasmine melihat mata Fiona He dengan jelas.

Jasmine Lo kehabisan kata-kata.