Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 215 Sandera (1)

Fiona He yang hampir menangis hanya bisa memandangi polisi yang terus berkata"letakkan senjata" dan "jangan menyakiti sandera".

Apa gunanya jika hanya mengatakan kata-kata ini! Cepat dan temukan cara untuk menyelamatkannya!

Alvin Song mau pergi, cukup biarkan dia untuk pergi!

Fiona He dan Alvin Song berpikir untuk pergi bersama.

Apa yang dipikirkan Fiona He, juga persis dengan tujuan Alvin Song menahan dirinya.

- Membebaskan diri.

Beberapa polisi di lantai pertama adalah orang-orang baru yang baru bekerja selama beberapa tahun, mereka belum pernah melihat kejadian yang besar, mereka juga hanya beberapa kali bertemu dengan kasus penyanderaan, secara pribadi mereka tidak memiliki cara lain untuk menyelesaikan kasus tersebut sementara waktu.

Jadi ketika baru menyadari sandera ditahan di sini, ada seseorang dengan segera memberi tahu Julianie Qi.

Julianie Qi sedang mendiskusikan penanggulangan perlindungan berikutnya dengan Michael Fu di bangsalnya, saat itu mereka sedang menunggu informasi penyelidikan, ketika mendengar berita itu, ia hampir terperanjat dari kursi.

"Apa!" Julianie Qi juga begitu tidak menyangka, Alvin Song akan melakukan langkah ini.

Tidak benar, dia seharusnya sudah memikirkannya sejak lama, Alvin Song yang merupakan seorang bajingan ini, adakah yang tidak bisa dia lakukan!

Julianie Qi segera berkata, "Tenangkan dia, aku akan segera turun!"

Setelah Julianie Qi menutup telepon, Michael Fu juga melihat keseriusan masalah dari ekspresinya.

“Ada apa?” Michael Fu mengangkat alisnya dan secara naluriah mengatakan kepadanya bahwa insiden itu sangat serius.

"Penyerang tersebut menahan seorang sandera." Wajah Julianie Qi pun tampak pucat, kali ini, keselamatan sandera adalah yang paling penting, ia harus segera turun, dengan para gangster.

Jika bisa menangkap orang tersebut, maka tentu saja ini yang terbaik, jika tidak bisa menangkapnya, maka dia harus memastikan bahwa sandera tersebut aman.

Ketika kalimat Julianie Qi ini muncul dari mulutnya, orang-orang di ruangan itu merasa terkejut.

"Bagaimana ini bisa terjadi!" Jasmine Lo berteriak.

Wajah Michael Fu juga tampak suram. Awalnya ini adalah masalahnya, tapi sekarang, melibatkan orang-orang yang tidak bersalah.

Bagaimana bisa hal ini membuat hati Michael Fu merasa tenang?

"Aku akan turun juga," kata Michael Fu yang sudah berdiri.

“Apa yang kamu lakukan!” Christoper Lin yang berada di sampingnya dengan cepat menghentikan Michael Fu, dan nada suaranya terdengar agak keras. “Kamu tidak bisa membantu apapun jika kamu pergi sekarang, sangat ada kemungkinan dia akan menahan dirimu! Jangan lupa, tujuan orang tersebut adalah kamu! "

"Karena kejadiannya seperti ini, maka aku juga harus turun." Christoper Lin keras, Michael Fu lebih keras. "Ini awalnya adalah masalahku. Jika karena insiden ini yang akhirnya melibatkan orang tak bersalah, hatiku pasti tidak akan tenang."

Michael Fu sambil berkata dan menjilat bibirnya, "Tujuan penjahat tersebut adalah aku, jika aku ada di tempat kejadian, aku pasti akan mengalihkan perhatiannya. Ini pasti akan membantu menyelamatkan sandera."

“Michael!” Christoper Lin masih ingin menahannya lagi, dia tidak mengerti alasan yang diungkapkan oleh Michael Fu, tetapi ia membiarkan dia pergi dan mengambil risiko, dia juga tidak bisa menahannya.

Namun, Michael Fu jelas tidak ingin berubah pikiran, dia berjalan cepat.

Christoper Lin menghela nafas dan mengikutinya dengan langkah cepat.

“Valencia, aku juga harus pergi untuk melihatnya.” Jasmine Lo secara naluriah tahu bahwa keputusan Michael Fu tidak masuk akal, tetapi dia tidak bisa melihat Michael Fu mengambil resiko sendiri, dia harus berada di sisinya, baru dia merasa tenang.

Jika Michael Fu dalam bahaya lagi, Jasmine Lo berharap, bahwa dirinya harus dapat menghalanginya di depan Michael Fu.

Bukan karena dia kuat, tetapi karena dia tidak cukup kuat.

Jika dia teringat situasi yang tidak jelas saat Michael Fu di ruang operasi, dan dirinya tidak bisa melakukan apa pun di luar ruang operasi, ketidakberdayaan tersebut hampir membunuhnya.

Jasmine Lo tidak pernah berani membayangkan perasaan ketakutan seperti ini, jadi dia rela menanggung semua lukanya.

“Hei, kalian berdua, apa yang mau kalian lakukan!” Valencia Xia sangat cemas, dibenaknya juga sangat ingin pergi. Dia mengkhawatirkan Jasmine Lo, tapi dia lebih mengkhawatirkan Christoper Lin.

Tapi dia sangat tahu dengan jelas, dia sekarang, tidak hanya tidak bisa berbuat apa-apa, dan kemungkinan akan menyebabkan masalah.

Valencia Xia membenci perasaan ini, tapi sekarang dia tidak punya cara lain, ia hanya diam-diam membenci dirinya sendiri.

“Jasmine, kamu harus hati-hati, dan bantu aku memberi tahu Christoper Lin!” Valencia Xia memutar roda kursi rodanya, ia buru-buru mengejar sosok Jasmine Lo dari belakang.

"Aku sudah tahu!" Kata Jasmine Lo, kakinya mulai berlari kecil.

Ketika Jasmine Lo, Michael Fu dan Christoper Lin pergi ke lantai pertama bersama-sama, Julianie Qi sudah ada di sana.

"Alvin, tolong kamu tenang!" Teriak Julianie Qi.

“Oh, tidak buruk, petugas polisi Julianie Qi, kamu benar-benar mengenaliku.” Alvin Song tertawa senang.

Alvin Song akhir-akhir ini tahu bahwa kantor polisi meningkatkan kekuatannya untuk melakukan pengejaran terhadapnya. Dia juga tahu bahwa orang yang memimpin pengepungan kalin ini bernama Julianie Qi.

“Kamu tenang, tolong lepaskan sandera terlebih dahulu.” Julianie Qi mencoba meluangkan waktu bersama Alvin Song, sehingga orang yang baru saja dia perintahkan diam-diam menyentuh Alvin Song.

Bahkan jika karena perlu meminta informasi lebih lanjut dari orang yang bertanggung jawab di belakang layar untuk tidak membunuhnya, hal ini juga bisa membuat Alvin Song meletakkan pisau di tangannya untuk sementara waktu.

Namun, Julianie Qi salah perhitungan, kewaspadaan Alvin Song lebih tinggi dari yang ia kira.