Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 260 Kegelapan dan Keterangan (1)

Mata jasmine Lo mulai mengalirkan air mata.

Jason Lo berdiri didepan lampu dan menikmati sebentar penderitaan dan kesedihan Jasmine Lo. ia merasa sangat puas, sekujur tubuh dan hatinya merasa sangat senang.

Betul, ekspresi kesedihan seperti ini. Dia memang ingin melihat Jasmine Lo menampakkan hal seperti ini!

Jasmine Lo selalu bersikap tinggi dan agak sombiong, sebenarnya ia begitu untuk dilihat siapa!

Jasmine Lo merasa sangat sedih, ia berusaha mengebaskan rambutnya dan memiringkan kepalanya. Mencoba untuk sebisa mungkin mencari sesuatu untuk menutupi matanya dari sorotan cahaya.

Sampai pada saat ini, dia sudah faham apa yang ingin dilakukan oleh Jason Lo.

Ia menggunakan cahaya ini selama 24 jam, matanya pun akan menjadi rusak.

Karena mata kita tidak boleh disorot dengan cahaya secara terus menerus. Jasmine Lo yang sekarang sedang disorot dibawah cahaya lampu itu terus menerus, penderitaan seperti itu akan menyiksanya perlahan-lahan, sampai matanya benar-benar rusak.

Dan ditengah-tengah itu akan terasa penderitaan yang tidak terkira, pelan-pelan menyiksamu,sampai kamu tidak bisa menerimanya lagi.

Jasmine Loi memejamkan matanya erat, tapi Jason Lo menyadari hal itu.

Jason Lo pun langsung tidak membiarkan Jasmine Lo melakukan itu. Dia ingin membuat Jasmine Lo merasakan penderitaan itu, ia ingin Jasmine Lo merasakan semua itu secara keseluruhannya.

Jadi dia berdiri kehadapan lampu, karena sikapnya itu ia pun seketika menutupi sorotan cahaya itu. Wajah Jasmine Lo pun seketika menjadi lega.

Tapi ketenangan itu tidak bertahan lama, Jason Lo dengan cepat mengalihkan tubuhnya dari hadapan Jasmine Lo dan membuat Jasmine Lo tertegun, bahkan ia membuka poni Jasmine Lo dengan keras.

Seketika Jasmine Lo bahkan tidak punya apapun untuk menahan cahaya itu, sorot cahaya lampu pun langsung jatuh kepadanya. Itu semua seketika menerang seluruh dunia Jasmine Lo.

"Jason Lo.." Jasmine Lo berbicara dengan perlawanan, tapi Jason Lo malah kembali menyiramkan semangkuk air kewajah Jasmine Lo, menyuruhnya minum sedikit sehingga iya bisa bicara.

"Ada apa, apa kau ingin memohon kepadaku?" Jason Lo bicara dengan sombong. dia sudah memikirkannya dengan baik, kali ini walaupun Jasmine Lo memohon kepadanya, ia juga akan tetap menyiksanya dan tidak akan melepaskannya.

Apalagi masih banyak permainan yang masih ingin ia mainkan bersama adiknya ini.

Tapi sekarang,dia ingin membiarkan Jasmine Lo menikmati sorot cahaya lampu ini !

Jasmine Lo memaksa dirinya menelan air ludahnya sendiri. rasa air itu tetap saja aneh, tapi JAsmine Lo tidak perduli.

Dia ingin berjuang untuk dirinya sendiri, dia tidak boleh menyerah. Dia harus hidup!

Jasmine Lo kembali menghelakan nafasnya, baru ia bisa mengembalikan lagi kekuatannya dan berbicara dnegan agak gemetar:"Jason Lo, kamu tidak bisa memperlakukanku seperti ini..."

"Ha? Aku memperlakukanmu bagaimana? Kenapa aku tidak boleh memperlakukanmu begini?" Jason Lo berdiri membelakangi cahaya, memperhatikan Jasmine Lo yang melawan deng susah payah.

"Kamu,kamu matikan dulu lampu itu..." Jasmine Lo mencari cara mengulur-ulur waktu, andai... andai saja Michael Fu datang mencarinya kan?

Hati Jasmine Lo masih tersisa sedikit harapan, jadi ia ingin berusaha sedikit lagi.

Tidak boleh,tidak boleh menyerah...

"Kenapaaku harus mematikan lampunya, bukankah kita mengobrol ini juga menyenangkan? aku fikir ini sangat menyenangkan? bagaimana Jasmine, apa kau fikir ini tidak menyenangkan?" Jason Lo tersenyum simpul.

Jasmine Lo ingin meminta ia mematikan lampu untu bernafas sebentar, tapi bagaimana mungkin Jason Lo akan membiarkan itu semua?

Apalagi Jasmine Lo menggunakan nada memerintah, Jason Lo makin tidak akan membiarkan harapannya itu terwujud.

ini sudah kapan, dan masih mau bersikap tinggi, bersikap sombong? Apa dia tidak melihat dirinya sendiri. jason Lo tidak berhenti tersenyum.

Dia memang ingin melihat, kesombongan Jasmine Lo ini akan bertahan sampai kapan, dan kapan akan hancurnya.

Dia memang ingin menghancurkan Jasmine Lo habis-habisan, entah itu secara fisik maupun mental.

Tidak masalah, yang mereka miliki adalah waktu, dia bisa bermain pelan-pelan dengan Jasmine Lo.

Tidak bisa dipungkiri, didalam permaianan ini Jason Lo merasakan kebahagiaan yang tidak terhingga.

menghancurkan orang yang paling ia benci, apa ada yang lebih menyenangkan dari ini?

"mati,matikan. kalau tidak aku tidak bisa bicara..." Jasmine Lo tetap berusaha melawan.

Walaupun hanya sebentar, sebentar saj.. juga oke. itu bisa memberinya kesempatan untuk bernafas...

Tapi Jason Lo tidak berniat memberinya sedikitpun kesempatan, dan bicara dengan tidak sabar:"yasudah kalau kamu tidak ingin bicara, aku pergi dulu."

Setelah bicara ia pun bersikap seolah ingin beranjak.

bagaimana Jasmine Lo bisa membiarkan Jason Lo pergi. Kalau begitu bukankah dia sudah membiarkan satu-satunya kesempatan pergi begitu saja?

"Jangan..." Jasmine Lo menahan Jason Lo dengan cepat, sudaranya tetap terdengar pelan dan lemah.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu