Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 146 Dukungan Kuat Jasmine Lo (1)

Belakangan ini, Michael Fu dengan Jasmine Lo jarang berkomunikasi.

Saat akhir pekan, Michael Fu membawa Fiona He pergi, Jasmine Lo berdiri di jendela lantai dua menatap mobil Michael Fu keluar dari garasi dan melaju pergi, bibirnya membentuk sebuah senyuman pahit.

Fiona He hampir mendapatkan segala yang pernah diidamkannya.

Cintanya, ketulusannya, dan pendampingan dari Michael Fu.

Namun saat ini, dia tidak memiliki apapun.

Tempat duduk di samping Michael Fu seharusnya miliknya.

Namun sekarang Fiona He yang menempati posisi tersebut.

Dia bahkan tidak bisa membantahnya.

Jasmine Lo sangat sedih.

Namun tidak peduli hubungan mereka akan berjalan seperti apa, tidak peduli betapa kacau suasana hatinya, dia tetap harus menjalani kehidupannya sendiri.

Awal pekan baru telah dimulai.

Pada hari Senin, Jasmine Lo kembali bekerja di kantor dengan tepat waktu.

Setelah Michael Fu memberitahu Jasmine Lo bahwa posisinya telah dikembalikan kepadanya, Jasmine Lo hanya meresponnya dengan kata baiklah, menandakan bahwa dia mengetahuinya.

Michael Fu sangat kecewa dengan responnya, dia mengira kabar ini akan membawa kebahagiaan bagi Jasmine Lo, meredakan hubungan mereka yang tegang.

Namun Jasmine Lo bahkan tidak merasakan apapun.

Atau bisa dikatakan bahwa awalnya dia ingin berterima kasih kepada Michael Fu dan keluar membeli sayur.

Namun saat itu juga setelah dia mendengar percakapan antara Michael Fu dengan Fiona He, dia sama sekali tidak memiliki keinginan untuk berbicara dengan Michael Fu.

Pada akhirnya, rencana masak makan malam buat Michael Fu dibatalkan.

Selama menghadapi Michael Fu, Jasmine Lo seperti ditenggelamkan oleh rasa kelelahan.

Mengapa dia masih mempertahankan hubungan mereka yang bahkan telah berjalan pada titik puncak ini?

Jasmine Lo tidak mengerti, dia tidak ingin memikirkannya lagi, sekarang lebih baik dia kembali fokus bekerja sembari menghilangkan rasa sakit hatinya.

Begitu Jasmine Lo memasuki kantor, sekelompok orang langsung mendekatinya.

Ini semuanya adalah asisten kepercayaannya sebelumnya, setelah mendengar kabar Jasmine Lo akan kembali bekerja, mereka pagi-pagi telah menunggu di dekat pintu masuk, ingin menjadi orang pertama bertemu dengannya dan menyapanya.

Pada saat bertemu orang aslinya, semuanya sangat bersemangat menyapanya.

“Direktur Lo!”

"Pagi, Direktur Lo!”

......

Jasmine Lo baru saja memasuki pintu ruangan, belum mengetahui kondisi perusahaan saat ini, kemudian terdengar suara sapaan dari sekelompok bawahannya.

Jasmine Lo mendongak dan terlihat senyuman hangat dari sekelompok rekannya seperti sedang menyambutnya pada saat pulang ke rumah.

Kehangatan yang diberikan membuat hati Jasmine Lo yang selama ini membeku merasakan sedikit terhibur.

Es yang meleleh dari hatinya seperti berubah menjadi air hangat yang akan mengalir keluar dari matanya, Jasmine Lo berusaha menahan air matanya agar tidak mengalir keluar, namun suaranya telah sedikit berubah.

“Apa kabar semuanya!”

Tiga kata sederhana itu penuh dengan kehangatan yang ingin disampaikan oleh Jasmine Lo.

Bagaimanapun kondisinya, mereka akan selalu ada di sisinya.

Jasmine Lo memasuki lift yang dikerumuni oleh para karyawan, dia berjalan sampai di ruangan yang sebelumnya pernah menjadi ruangannya.

Sepanjang perjalanannya, karyawan baru sangat kaget dengan adegan ini, mereka hanya pernah melihat adegan ini pada saat Jenny Lo pertama hari masuk kerja.

Jasmine Lo disambut oleh banyak karyawan, kemungkinan besar mereka telah salah menilai Jasmine Lo, salah paham kepada Jasmine Lo.

Setelah Jasmine Lo memasuki ruangan kantor, suasana ruangan tersebut agak berantakan, kelihatannya orang yang pernah bekerja disini sangat terburu-buru pada saat pergi dari sini.

Jenny Lo pergi dengan terburu-buru, bahkan bisa dikatakan tidak memiliki persiapan untuk pergi.

Setelah hari kedua Jason Lo dibawa pulang ke rumah, Jenny Lo menerima pemberitahuan dari Michael Fu bahwa dia sudah di pecat dari perusahaan.

Jenny Lo sangat terkejut dengan pemberitahuan ini, perkataan Michael Fu kemarin di depan orang tua beserta kakaknya belum sepenuhnya dicerna olehnya, hari ini dia mendapatkan kabar buruk ini, dia merasa dirinya sangat apes.

Apa kesalahan yang telah dia lakukan! Meskipun dia pernah melakukan kesalahan, namun hukumannya bukan seharusnya begitu, Michael Fu seharusnya tidak akan menghukumnya dengan begitu sadis!

Tanpa berpikir banyak lagi, Jenny Lo sedikit berlari menuju ruangan Michael Fu, saat dia mengetuk pintu, air matanya mulai mengalir.

“Masuk.” Terdengar suara Michael Fu yang sangat datar.

Jenny Lo menarik nafas panjang, mencoba menstabilkan emosinya, kemudian berdiri tegak memasuki ruangan Michael Fu.

“Michael ...” Jenny Lo memanggilnya.

“Direktur Fu.” Michael Fu mengerutkan keningnya, memotong pembicaraannya.

“...Direktur Fu.” Jenny Lo mengubah panggilannya kepada Michael Fu, air matanya kembali mengalir lebih deras.

“Ada apa, apa pandanganmu mengenai kabar bahwa kamu telah dipecat dari perusahaan?” Michael Fu berkata dengan dingin, dia mengetahui persis apa maksud kedatangan Jenny Lo ke ruangannya, dia sebaiknya bertanya langsung kepadanya.

“Ada.” Jenny Lo mengepalkan tangannya erat, suaranya terdengar sedikit gemetaran, “aku merasa aku tidak seharusnya mendapatkan hukuman seperti ini.”

“Oh ya.” Suara Michael Fu masih sangat datar, dia melemparkan sebuah dokumen di depan Jenny Lo, “kamu lihat sendiri saja. Aku tidak tahu apa yang bisa kamu jelaskan lagi setelah melihat ini.”

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu