Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 243 Hari Esok Yang Suram (2)

Julianie Qi dengan cepat sudah sampai ketempat tinggal Alvin Song.

Tapi kalau dibilang tempat tinggal, sepertinya lebih pas kalau disebut bekas tempat tinggal.

Didalam empat tinggal yang kecil terdapat banyak barang yang tidak dibawa pergi. Salah satunya ada beberapa barang,sisa makanan dan bekas mangkok mi instan yang tidak dibuang.

“Orangnya sudah pergi berapa lama?” Julianie Qi melihat beberapa mie instan ini.bertanya sambil mengangkat alis, ini semua sangat membantu proses pengejaran mereka setelah ini dan sangat penting.

“Harusnya belum sampai dua puluh empat jam.” Penyidik menjawab dengan cepat pertanyaannya.

Jualianie Qi tidak bisa mengatakan kalau Alvin Song tidak akan kembali,tapi demi menjamin ini semua. Harus tetap ada dua orang yang berada disekitar sini. Kalau saja Alvin Song kembali mereka juga bisa dengan mudah menangkapnya.

Julianie Qi memerintahkan untuk memeriksa dengan detail ruangan itu.dengan cepat sudah ada orang yang menyerahkan sebuah handphone untuknya.

“Ketua,lihat ini!”

Julianie Qi mendekat dan melihatnya,sebuah handphone lama. Kegunaanya hanya bisa mengirimkan pesan singkat dan menelpon.

Tapi keunggulan handphone ini adalah kemampuan baterainya yang tahan lama. Julianie Qi memakai sarung tangan, menekan handphone itu sampai menyala, handphonenya masih ada sedikit batere.

Dengan cepat Julianie Qi menemukan kegunaan hanphone ini.

Didalam sms box nya terdapat beberapa sms dari sebuah nomor hape yang mencurigakan didalam handphone ini. Beberapa sms membuat Julianie Qi mengerutkan alisnya.

“Pistol sudah diantar,cepat bergerak.”

Waktu sms itu kebetulan pas sekali dengan dua hari sebelum Alvin Song menembak lengan Michael Fu.

“Cepat telusuri nomor ini!” Julianie Qi segera memerintahkan anak buahnya untuk segera menelusuri nomor ini.

Ada orang yang menerima perintah ini dan segera membawa handphone kembali kekantor untuk ditelusuri.

Julianie Qi ingin kamar ini diperiksa dengan detail,tapi didalam kamar ini sebenarnya juga tidak ada yang bisa diperiksa lagi.

Julianie Qi merasa beberapa sms ini dan satu nomor yang ada dihandphone ini adalah kunci dari kasus ini.

Tapi hal yang mengejutkan selalu saja dirasakan oleh orang yang detail.

Dan pada saat Julianie Qi berniat akan kembali kekantor terlebih dahulu,seorang polisi menemukan lantai yang bisa dibuka didalam ruangan kamar itu dan menemukan sebuah pistol.

Julianie Qi mengambil tempat peluru dan melihatnya, tempat peluru itu dan anak peluru yang berada ditubuh Michael Fu adalah sama persis.

Kasus ini harusnya sudah bisa dipastikan.

Julianie Qi menggenggam erat pistol didalam genggamannya,tidak lama ia memasukkan pistol kedalam plastik yang diberikan seorang polisi disampingnya dan menutupnya dengan benar.

Ternyata Julianie Qi baru saja memasukkan handphone itu kedalam plastik dan tiba-tiba ia menerima telpon dari kantor polisi. Nomor yang ada dihandphone Alvin Song ini adalah nomor telpon Sam.

Tapi ini bukanlah nomor telpon yang sering dipakai. Untuk bisa menemukan pemilik nomor telpon ini, para polisi pun sudah mengerahkan banyak tenaga.

Walaupun tidak bisa menangkap Alvin Song, tapi kasus ini sudah bisa dipastikan. Dipastikan bahwa Sam lah yang menyuruh Alvin Song membunuh Michael Fu.

Julianie Qi menghela nafas panjang.

Kalau sudah begini, dia juga tidak perlu membuang waktu lagi.

Bukti sudah cukup terkumpul.

Kasus ini pun bisa dibilang sangat lancer, tidak disangka mereka tidak bisa menangkap Alvin Song tapi malah bisa mengungkap orang yang ada dibelakangnya.

Julianie Qi melemaskan pundaknya, lalu membawa teamnya kembali ke kantor.

Diperjalanan kembali ia menelpon Michael Fu, memberitahu perkembangan kasus ini.

Michael Fu sangat terkejut pada perkembangan yang dikatakan Julianie Qi ini. Karena keinginannya yang ingin menumbangkan Four Emperial sudah menemui titik berbahaya. Sekarang Sam sudah menguasai para pemegang saham, sementara mereka tidak bisa menjual saham mereka.

Tapi sekarang sepertinya bukan Sam lagi yang bisa memutuskan semua ini. Apalagi dia juga akan segera turun dari jabatannya.

Julianie Qi dan Michael Fu membicarakan kasus itu secara simple dan langsung menutup telponnya.

Julianie Qi sudah kembali ke kantor polisi,sedikitpun ia tidak menunggu dan segera membawa teamnya berganti mobil pergi ke Four Emperial untuk menangkap orang.

Bukti juga sudah terkumpul,sekarang dia juga sudah tidak takut kalau Sam tidak mengakui.

Julianie Qi membawa teamnya untuk melabrak pintu dan masuk kedalam,Sam sedang rapat dengan para pemegang saham.

Mendapat kabar kalau para polisi datang, Sam pun merasa terkejut dan segera melarikan diri. Tapi dengan cepat ia sudah dikepung diruangan kantor besar didalam gedung.

“Tuan Sam,bukankah kami yang sembarang menuduh? Lalu kenapa kau harus lari?” Julianie Qi berucap sambil menahan senyumnya melihat Sam.

Sam tidak bergeming,ia hanya melihat Julianie Qi dengan geram.

Saat dia mendapat kabar tadi,dia sudah tahu kalau ini terlihat buruk.

Sepertinya para polisi sudah mendapatkan semua bukti,kalau tidak mereka tidak akan berani langsung datang menangkapnya seperti ini.

Jadi Sam saat itu sudah menyadari kalau dia sudah berada diujung jalan,jadi ia langsung terkejut dan berniat melarikan diri.

Tapi tidak ia sangka aksinya ini dengan mudah bisa ditangkap oleh para polisi ini.

“Lepaskan aku!” ucap Sam pada polisi disebelahnya setelah tangannya diborgol, tapi semua itu sudah tidak ada gunanya.

Sekarang dia bukan lagi CEO yang bisa memerintahkan orang sembarangan lagi,dan hanya seorang narapidana.

Julianie Qi melihat Sam dan berkata”Bawa dia pergi.”

Sejak para polisi mengepung gedung Four Emperial. Bersamaan dengan keluarnya Julianie Qi dari gedung itu, para polisi pun perlahan bubar.

Sampai mobil polisi pergi, seluruh four Emperial masih saja terlihat kacau.

Seluruh pegawai terkejut karena CEO mereka dirtangkap polisi! Walaupun sebagian besar tidak tahu apa alasannya, tapi yang mereka tau adalah kalau Four Emperial benar-benar sudah selesai.

Sejak saat itu,semua orang sudah mulai meletakkan pekerjaannya,dengan bingung mereka saling tatap menatap.

Yang harus mereka hadapi, ada apa lagi ya?

Detik ini semua orang benar-benar tidak bisa melihat hari esok dengan jelas.

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu