Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 114 Fiona He Keluar dari Rumah Sakit (1)

Jenny lalu duduk di hadapan Fiona He.

"Fiona He, kamu merasa posisi kamu di hati Michael sangat penting?" Jenny menyindirnya dan berkata, "Walaupun kamu gila, terus kenapa? Sekarang di hati Michael hanya ada Jasmine."

Genggaman boneka itu semakin erat tanpa disadarinya.

"Kamu lihat kamu sendiri, sebenarnya kamu bisa menikah dengan Michael." Jenny tidak mempedulikan respon Fiona, kali ini dia datang, juga hanya karena dia merasa kasihan, dan ingin melampiaskannya kepada Fiona He saja.

Fiona yang sudah gila, Jenny sama sekali tidak berharap Fiona He akan ada respon apa.

"Sayangnya kamu gila, akhirnya Michael tetap akan menikahi Jasmine." Jenny tersenyum, "Kegilaan kamu ini, sangat bagus, sama dengan memberikan kesempatan secara cuma-cuma kepada Jasmine untuk bisa menikahi Michael."

"Kamu pikir kamu gila, Michael akan bisa selamanya merasa bersalah dan mengingat dirimu? Kamu tidak lebih dari orang gila. Walaupun Jasmine pernah mencelakakan anakmu, sekarang dia sudah hamil, Michael tentu saja tidak bisa berbuat apa-apa kepadanya."

"Anakmu juga anak Michael, lalu apakah anak Jasmine bukan anak Michael? Lagipula Michael menikahi Jasmine secara sah." Jenny berkata, seperti berkata pada dirinya sendiri.

"Nanti setelah anak Jasmine lahir, Michael selamanya tidak akan datang lagi melihatmu." Jenny menghela nafasnya, dan melanjutkan, "Fiona, apa kamu rela?"

"Kamu, Fiona He, tidak lebih dari orang gila yang sangat kasihan."

Dan Fiona yang sama sekali tidak memotong perkataannya itu, setelah Jenny selesai berbicara, tiba-tiba dia berteriak kencang.

"Kamu bilang apa! Kamu bilang apa!" Fiona tiba-tiba menggila dan berteriak, "Kenapa Michael tidak datang lagi! Dia sudah bilang! Dia bilang dia akan datang melihatku! Kamu bohong! Kamu bohong! Keluar kamu!"

Jenny dicengkeram oleh Fiona, dia juga berteriak ketakutan, suster yang dari tadi mengikuti Jenny karena khawatir mereka yang berduaan pun datang dan ingin menghentikan Fiona, lalu dia berteriak memanggil suster lainnya.

Lalu beberapa suster datang dengan cepat, mereka berusaha menahan Fiona, tapi tetap saja tidak bisa menghentikannya.

"Dasar kamu pembohong! Lepaskan aku! Biarkan aku mengoyak mulutnya! Lepaskan aku!" Fiona berteriak kencang, lalu bergerak ke arah Jenny.

Jenny tidak pernah melihat orang gila yang sesungguhnya, sekarang melihat keadaan Fiona yang begitu gila, dia pun kaget hingga kedua kakinya gemetaran, dia hampir tidak bisa berdiri.

Sekujur tubuhnya gemetaran dan dia bersandar di dinding, mencoba berdiri dalam ketakutan, tapi tetap saja tidak bisa berdiri seimbang.

Melihat Fiona yang semakin mendekat dan hampir keluar dari pencegahan suster, Jenny tidak bisa apa-apa selain jongkok dan merangkak keluar dari pintu kamar.

Lalu saat Jenny mendekati pintu, pintu itu sudah terbuka.

Saat sakit Fiona kambuh, sudah ada suster yang memberitahu dokter jaga, dokter pun datang dan membawa suntik tenang untuk Fiona.

Fiona adalah pasien penting mereka, Michael sudah mengingatkan berkali-kali, dokter-dokter pun tidak berani untuk ceroboh.

Saat dokter masuk langsung melihat Jenny yang kacau balau, memapahnya untuk berdiri, Jenny hampir tidak bisa berdiri, dia hanya bisa bersandar di dinding dan gemetaran.

Dia bisa merasakan dengan jelas kemarahan Fiona He, seperti pisau yang hampir menusuknya.

Mungkin Fiona ingin membunuhnya, Jenny tidak berhenti gemetaran.

Suster yang berdiri di belakang dokter pun memapahnya.

"Ibu ini, mohon Anda keluar sekarang."

Dokter melihat gerakan Fiona yang ingin menyobek mulut Jenny itu pun langsung mengerti, ini pasti Jenny telah mengatakan apa yang memancing perasaan Fiona, membuat keadaan Fiona yang akhir-akhir ini sangat baik tiba-tiba kambuh lagi.

"Tolong Anda segera keluar." Dokter melihat Jenny yang diam di tempat, lalu mengerutkan alisnya, "Bukankah Anda teman Michael? Sebelum datang menjenguk pasien, apakah pak Michael tidak memberitahu Anda bahwa keadaan pasien sekarang sangat buruk dan tidak boleh terpancing?"

Jenny sangat ketakutan, dia tidak bisa fokus mendengar perkataan dokter, tapi kali ini dia bisa mendengar kata "keluar" dengan jelas.

Tiba-tiba kaki Jenny pun sudah bertenaga, dia segera mendorong papahan suster dan berlari keluar dari kamar Fiona.

Teriakan Fiona masih terdengar di belakang, Jenny tidak menghentikan larinya, dia terus berlari menuju rumah sakit.

Siapa yang sangka baru saja dia berlari hingga pertengahan koridor, salah satu pintu kamar pasien terbuka, satu orang gila melompat di hadapannya dan tersenyum kepadanya.

Jenny berteriak kencang, menghindari orang gila itu dan berlari kencang keluar dari rumah sakit.

Dokter menyuntikkan obat penenang kepada Fiona.

Fiona pun menjadi tenang, dan dibawa beberapa suster berbaring di atas ranjang.

Suster menarik selimut untuk Fiona.

Fiona tidak lagi berkecamuk, dia hanya terbaring di ranjang dan melihat langit-langit.

Tidak lama kemudian, air matanya mengalir.

Dia memanggil, "Michael..."

Dokter dan suster memperhatikannya sejenak, mungkin sudah capek karena tadi, sekarang Fiona perlahan-lahan memejamkan matanya.

Tidak lama kemudian, melihat Fiona yang semakin tenang, dokter dan suster pun keluar dari kamar itu.

Suster yang terakhir keluar pun menutup lampu di kamar.

Dan mengunci pintu itu.

Di dalam kegelapan, Fiona membuka matanya, semuanya terlihat jelas, tidak ada sedikit gila dan tangis.

Mungkin sudah saatnya dia keluar dari rumah sakit, Fiona melihat langit-langit dan berpikir.

Jasmine malah menghamili anak Michael.

Kalau dia masih tidak keluar, setelah anak itu lari, dia mungkin hanya bisa melihat kesombongan Jasmine.

Fiona memejamkan matanya, melekukan senyuman dingin.

...

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu