Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 83 Aku Tidak Ingin Memberikanmu Kepada Jenny (2)

Jangan-jangan bertengkar dengan Jimmy Lo dan Susan Su?

Michael Fu mengerutkan alisnya.

"Hmm, anak muda."

Dokter menggeleng-gelengkan kepalanya dan berjalan keluar dari kamar pasien.

Christopher pergi mengurus biaya operasi Jasmine, saat itu, di ruang pasien tersisa Michael dan Jasmine berdua.

Michael melihat Jasmine yang bengong dan terbaring di atas ranjangnya, menghela nafas.

Akhir-akhir ini dia sering menghela nafasnya.

Saat mereka masih teman sekelas, suatu kali lomba debat, kelas mereka kalah dengan kelas sebelah karena jarak nilai yang sangat sedikit saja.

Saat itu, dia sangat kecewa, dan tidak menahan untuk menghela nafasnya.

Jasmine sebagai teman satu tim melihatnya menghela nafasnya lalu mendekatinya, tersenyum lebar kepadanya.

"Michael, jangan menghela nafas dong! Kalau menghela nafas semua keberuntungan akan hilang!"

Apakah karena akhir-akhir ini dia terlalu sering menghela nafas, sehingga keberuntungannya hilang semua?

Dalam hati Michael terdapat sedikit kesedihan.

Dia berjalan kesana, berdiri di samping ranjang, membungkukkan badannya dan merapikan rambut Jasmine.

"Kenapa ini." Michael memegang bagian wajah Jasmine yang sedikit bengkak itu.

Jasmine tidak berbicara dan tidak melihatnya, saat dia mengambil segelas air, tiba-tiba air mata Jasmine mengalir.

Tanpa ada suara sedikitpun, air mata itu mengalir begitu saja.

Tapi Michael merasa air mata ini seperti pukulan pada hatinya.

Saat itu juga dia kebingungan, dia panik dan mengusap air mata Jasmine.

"Jasmine... Kamu, kamu jangan nangis..." Michael yang biasa pandai bicara, tiba-tiba menjadi terbata-bata.

"Kamu tidak mau menjawab, aku pun tidak akan bertanya lagi, sungguh, aku tidak tanya lagi, kamu jangan nangis..."

Jasmine merasa kehangatan tangan Michael yang menyentuh wajahnya itu.

Air matanya mengalir lebih deras lagi, Michael semakin panik dan kewalahan.

Di saat Michael tidak tahu harus berbuat apa, Jasmine berkata, "Ibuku, yang menamparku..."

Suaranya kecil sekali, seperti sedang bicara sendiri, tapi Michael bisa mendengarnya dengan jelas.

"Kenapa, sejak kecil dia selalu membela Jenny? Aku juga anaknya..."

"Kenapa, kenapa menyuruhku untuk memberikanmu kepada Jenny..."

Michael sedikit kaget mendengar kalimat terakhir.

Memberikannya ke Jenny? Apa maksudnya? Menyuruh Jenny meninggalkannya, lalu memberi kesempatan bagi Jenny?

Ini... Apakah ini pantas dikatakan oleh seorang ibu?

"Aku tidak mau! Aku tidak mau!" Jasmine sedikit emosi dan terbatuk-batuk, dalam sekejap saja, wajahnya memerah.

"Oke! Oke!" Michael menenangkan Jasmine, membiarkan Jasmine duduk dan memeluknya, menepuk-nepuk punggungnya pelan.

Setelah beberapa saat Jasmine akhirnya tenang, lalu berkata pelan, "Tapi aku tidak setuju, dan dia malah menamparku..."

Susan Su tega menampar Jasmine gara-gara hal ini!

Michael Fu terkejut, saat itu dia tidak bisa berkata apa-apa.

Jasmine yang berada di dalam pelukan Michael seperti kucing kecil yang menciutkan tubuhnya karena kedinginan, menangis terisak-isak seperti anak kecil.

Michael memeluk Jasmine beberapa saat baru tersadar, dia merapikan rambut Jasmine dan berkata lembut, "Jangan nangis, walaupun dia mengancammu, aku tetap tidak akan setuju."

"Aku tidak akan bercerai." Michael Fu berjanji.

"Benaran?" Jasmine bertanya pelan.

"Ya." Michael menjawab lembut.

"Kamu tidak boleh berbohong kepadaku..." Jasmine meminta seperti anak kecil.

Michael tersenyum kecil dan kemudian memegang kembali rambut Jasmine.

Awalnya Jasmine menangis, lalu menjalankan operasi selama dua jam, lalu menangis sekali lagi, dia sudah tidak bertenaga lagi, percakapan tadi juga sudah setengah sadar.

Michael belum sempat menjawab, Jasmine pun sudah ketiduran.

Di dalam pelukan Michael, Jasmine sangat merasa aman, tidak berapa lama kemudian, dia tertidur lelap.

Michael Fu melihat wajah Jasmine yang tertidur, rasanya bahagia sekali.

Dia ingin terus memeluknya, nanti dia pun akan terus memeluknya seperti ini.

Michael mencium pelan dahi Jasmine, lalu menggendongnya pelan dan menempatkannya ke atas ranjang, dia sangat berhati-hati karena takut akan mengenai luka Jasmine.

Seperti memperlakukan sebuah barang yang mudah pecah.

Begitu lemahnya dia, Michael berpikir, dia harus melindunginya dengan baik.

Tapi dia malah terluka seperti ini.

Michael menaikkan selimut ke badan Jasmine, menutup pintunya dengan pelan, dan mengeluarkan hpnya menelepon Nicki.

Setelah telepon itu diangkat, Michael pun tidak berbasa-basi lagi, dia langsung bertanya, "Bagaimana tentang hal yang aku suruh cari tahu itu?

Nicki terdiam sejenak, lalu mengatakan: "Belum semuanya diketahui, tapi aku sudah tahu sesuatu." Lalu terdiam sejenak, "Tapi aku rasa kamu harus menyiapkan batinmu untuk ini."

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu