Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 264 Sinar Yang Jauh (2)

Maka dari itu Jason tidak lagi mencoba untuk memanggil Jasmine, dia langsung mengambil besi tersebut.

Jasmine, oh, Jasmine, Jason memegang besi itu dan sedang memikirkan bagian mana yang di panaskan di tubuh Jasmine.

Wajah cantik ini atau punggung atau kaki?

Jason sedang memikirkannya dengan senang.

Namun sebelum dia merealisasikannya, pintu besi gudang didobrak.

"Jangan bergerak!" Jason masih belum sempat merespon, sudah ada banyak pistol yang mengarah kearahnya.

Fernando masuk kedalam bersama para polisi.

namun mereka tidak menyangka bahwa didalam ruangan ini begitu terang, hingga mereka susah untuk membukakan matanya.

meskipun begitu, Fernando juga langsung melihat Jasmine yang pingsan dan tidak tahu masih hidup atau tidak.

"Jasmine!" Fernando maju tanpa memikirkan apa-apa.

Dalam waktu singkat, polisi menyadari bahwa didalam ruangan hanya ada Jason saja, Julianie langsung mengerakkan tangannya, para polisi maju dan melumpuhkan Jason.

Prosesnya sangatlah cepat, Jason masih belum sempat merespon, dia sudah ditahan di lantai.

Fernando sudah melangkah ke hadapan Jasmine, dan memanggil namanya.

"Jasmine, Jasmine, apa yang terjadi denganmu! Jasmine, bukalah matamu!" Fernando terus saja berteriak, tapi entah bagaimanapun caranya memanggil Jasmine, Jasmine tetaplah tidak bangun.

Julianie maju dan mematikan lampu itu, seketika ruangan menjadi gelap.

"Cepat antar ke rumah sakit!" hujar Julianie.

Fernando bergegas melepaskan tali yang mengikat Jasmine, dan terlihat bahwa area tubuhnya yang diikat sudah biru-biru.

Tangan dan kaki Jasmine dingin, namun badannya masih hangat.

Fernando memeluk Jasmine dan berlari keluar dari gudang.

"Lee, cepat antar korban ke rumah sakit, cepat!" Julianie bergegas memerintah.

Lee menuruti perintahnya dan bergegas mengejar Fernando keluar.

klakson mobil polisi dinyalakan, dan mobil melaju kencang.

Fernando duduk dibelakang, dan memeluk Jasmine dengan erat, dia terus saja berbicara dengannya.

"Jasmine, tahanlah, sudah tidak ada apa-apa lagi, sudah aman......."

Fernando memeluk Jasmine dengan erat, barulah dia berkesempatan melihat orang yang berada dipelukannya dengan jelas.

Jasmine jelas terlihat kurusan, kulitnya memerah, jelas terlihat bahwa dia sedang demam, tapi entah dipanggil dengan cara apapun, Jasmine sama sekali tidak merespon.

Kedua tangan Jasmine penuh dengan darah, dan membengkak, Fernando bahkan tidak berani mengulurkan tangannya untuk menyentuhnya.

"Jasmine, sebentar lagi sudah sampai rumah sakit, tunggu sebentar, sudah mau sampai, pasti tidak akan apa-apa........" Fernando menempelkan wajahnya di pipi Jasmine, dan berbisik kepadanya, entah sedang menasehati Jasmine atau menasehati dirinya sendiri.

"Cepat, cepatan!" Fernando sedikit tidak bisa mengontrol dirinya sendiri dan berteriak kepolisi.

Mobil polisi tidak berhenti sama sekali, mereka melaju dengan cepat dan sampai di rumah sakit.

ketika mobil tiba di rumah sakit, dokter dan suster sudah mendapatkan kabar, mereka sudah menunggu mobil tiba di lantai bawah.

Fernando baru saja memeluk Jasmine dari dalam mobil, dokter dan suster bergegas menghampirinya, dengan cepat, Jasmine diantarkan keruang operasi.

Fernando berlari mengikut hingga ke ruang operasi dan dicegat didepan.

Lampu ruang operasi nyala, Fernando terduduk dilantai, kedua tangannya sudah penuh dengan darah yang berada dibadan Jasmine.

Fernando mencambak rambutnya dengan kuat, diwajahnya penuh dengan ekspresi menderita.

Dia baru saja memeluk Jasmine, dia merasa seluruh beban di dunia ini berada ditangannya.

Jika Jasmine terjadi apa-apa, Fernando tidak tahu harus melakukan apa.

Mengapa bisa bertemu dengan hal seperti ini, mengapa bisa bertemu dengan hal seperti ini!

Ketika berpisah waktu itu, Jasmine masih saja tersenyum.

Senyuman itu saling bertumpukan dengan tampang lemasnya Jasmine, membuat Fernando merasa dirinya seolah akan gila.

Fernando tiba-tiba teringat satu kata.

Siapa yang tahu mana yang akan datang duluan, esok hari atau kecelakaan.

Sekarang Fernando bahkan tidak tahu apakah Jasmine punya esok hari atau tidak.

Fernando sambil berpikir, otaknya semakin kosong.

Adegan mereka bersama dulu terus muncul dibenaknya, namun Fernando tidak bisa menahannya.

Nyonya Besar Fu mendengar kabar dan bergegas kerumah sakit.

"Ada apa, ada apa, ada apa dengan Jasmine!" Nyonya besar Fu sambil berlari kecil dan tiba di depan pintu ruang operasi, dia hampir terjatuh, Bibi Qin terus saja menopangnya agar dia tidak jatuh.

Nyonya besar Fu tiba didepan ruang operasi dan melihat Fernando yang terlemas dan duduk dilantai.

"Fernando! ada apa dengan Jasmine sekarang!" Nyonya Besar Fu panik hingga memukul tongkat ditangannya ke lantai.

Fernando juga tidak tahu jawaban untuk pertanyaan Nyonya Besar Fu, dia mengelengkan kepalanya dan mulai mencambak rambutnya.

Ketika dia mengantarkan Jasmine kesini, dia sudah menyadari bahwa kondiri Jasmine sangatlah tidak baik.

Namun jika dia mengatakan seperti begitu, itu akan membuat Nyonya Besar Fu semakin khawatir, jadi dia memilih untuk diam.

Melihat Fernando tidak menjawab pertanyaannya, Nyonya Besar Fu semakin panik.

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu