Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 128 Siapa Sesungguhnya yang Berada di Sampingmu (1)

Michael Fu dan Christopher Lin berdua tidak lagi saling berinteraksi, hanya minum-minum sampai tengah malam.

Kemampuan minum bir Michael Fu sangat baik, hanya beberapa botol bir mana mungkin bisa membuatnya mabuk.

Michael Fu sama sekali tidak bermaksud mabuk-mabukan, dia hanya berharap dengan ditemani sahabatnya minum bir untuk menenangkan diri.

Banyak masalah sudah menanti untuk dia selesaikan, Michael Fu mana bisa mabuk-mabukan?

Dia mana berani mabuk.

Michael Fu selalu percaya diri, tetapi dari awal tidak pernah terlalu tinggi bergantung pada rasa percaya dirinya.

Tapi akhir-akhir ini tiba-tiba dia menyadari, tidak tahu mengapa, sepertinya banyak masalah enggan meninggalkan dirinya.

Kondisi penyakit Fiona He baru saja membaik, tentu tidak berani sampai ada kesalahan sedikitpun yang mengganggu kesehatannya, di sisi lain Jasmine Lo sedang hamil dan sekarang masih dirawat di rumah sakit, dia setiap hari harus menyempatkan diri untuk menengok.

Perasaan seperti orang yang sangat penting ini, sama sekali tidak membuat Michael Fu mendapatkan rasa puas karena merasa dibutuhkan, sebaliknya membuat dia seolah terengah-engah sulit bernafas.

Terlebih urusan perusahaan tidak mungkin dapat dipisahkan dari Michael Fu.

Cuti tahunan Michael Fu sudah berakhir, dia harus segera kembali bekerja.

Tapi sekarang Fiona He dan Jasmine Lo kondisinya seperti ini, mana bisa membuat Michael Fu tenang bekerja?

Urusan pekerjaan perusahaan hanya dapat meminta beberapa penanggung jawab untuk mengambil alih kendali dan membereskannya dulu.

Michael Fu sudah sangat lelah melewati batasnya, tetapi dia tidak bisa menyerah, karena di belakangnya tidak ada siapa-siapa.

Dia harus menerima dirinya sebagai pemimpin, memikul tanggung jawab seorang suami.

Michael Fu tidak tinggal lebih lama lagi di bar, malam kian bertambah larut, dia memutuskan untuk pulang.

Di rumah masih ada orang yang menanti untuk dia perhatikan.

Michael Fu baru berpikir saja sudah merasakan langkah kakinya sedemikian berat.

Michael Fu baru saja minum bir, dia tidak mengendarai mobilnya sendiri, pulang naik taksi. Baru saja sampai depan halaman, dilihatnya lampu di dalam rumah sedang menyala.

Sepertinya Fiona He sudah bangun.

Mengapa tidak tidur saja sekalian sampai besok, Michael Fu menghela nafas. Jadi dia punya waktu lebih banyak untuk meluruskan pikirannya sendiri.

Tapi kenyataannya seperti ini, dia tidak diberi sedikit waktu pun untuk menarik nafas dulu.

Turun dari mobil, dia tidak segera masuk rumah, melainkan diam dulu di luar halaman mengisap sebatang rokok.

Di tengah kepulan asap rokok, Michael Fu betul-betul merasakan kedamaian sesaat.

Tetapi berapa lama waktu yang didapat dari sebatang rokok?

Rokok dengan sangat cepat hampir habis.

Michael Fu tahu, dia sudah harus masuk rumah.

Lagipula, yang seharusnya datang tidak bisa dihindari.

Michael Fu mematikan sisa rokoknya, lalu mulai melangkah ke dalam halaman.

Jasmine Lo tidak suka dengan bau rokok, karena itu kalau Jasmine Lo sedang di rumah, beres merokok berjalan-jalan dulu di halaman, membuat bau rokok yang menempel di badan hilang, barulah masuk ke dalam rumah.

Kecuali kalau waktu Michael Fu ingin dengan sengaja menyiksa Jasmine Lo.

Namun sekarang, yang ada dalam rumah adalah Fiona He, Michael Fu otomatis tidak ada perkiraan akan adanya keberatan, terus melangkah maju, dan mengeluarkan kunci membuka pintu.

Tapi baru saja melangkah masuk, dari dalam rumah terdengar suara barang jatuh dan pecah.

Michael Fu langsung khawatir, apakah ada sesuatu berbahaya terjadi dengan Fiona He?

Michael Fu masih dengan perasaan terkejut, bergegas berjalan melewati koridor.

Lalu setelah masuk dalam rumah, pemandangan dalam rumah membuat Michael Fu sangat terkejut.

Fiona He dengan wajah merah, di dalam ruangan sedang dengan sekuat tenaga membanting barang-barang.

Mengapa bisa demikian? Apakah Fiona He kambuh lagi penyakitnya?

Untuk sementara Michael Fu tidak mengerti kondisi yang sedang terjadi, tapi juga tidak bisa hanya diam saja memandangi Fiona He membanting-banting barang, segera maju, menarik lengan Fiona He, dengan buru-buru berkata, “Fiona, kenapa seperti ini?”

Sekarang barulah Fiona He menyadari kehadiran Michael Fu, tapi dia tidak tersenyum sama sekali, sebaliknya matanya merah.

“Kamu pergi ke mana?” Fiona He bertanya sambil merajuk.

“Aku ada janji dengan Christopher Lin pergi bersama minum bir, memangnya kenapa?” Michael Fu merasa tidak paham, masakan dia pergi bersama teman minum bir saja bisa menjadi menyebabkan Fiona He marah.

Masakan sekarang Fiona He semenit pun tidak bisa jauh dari dirinya?

Michael Fu mulai merasa sakit kepala, tapi yang membuat dia bersyukur adalah Fiona He walaupun wajah dan matanya merah, tapi sorot matanya sangat jernih, ini membuktikan Fiona He sekarang masih sadar, dan bukan kambuh lagi penyakitnya.

Michael Fu sesungguhnya tidak sanggup menghadapi, kalau sampai Fiona He kambuh penyakitnya, dokter sudah pernah bilang, sangat besar kemungkinan akan menimbulkan konsekuensi seumur hidup, bila parah sangat mungkin tidak ada harapan untuk sembuh lagi, sisa hidupnya harus tinggal di rumah sakit jiwa.

Michael Fu sendiri merasa berhutang pada Fiona He, dia tidak berharap melihat kondisi seperti ini.

Oleh sebab itu Michael Fu terus waspada dan berhati-hati, takut ada hal yang memicu emosi dalam hati Fiona He, dan menimbulkan hal yang merugikan kesehatannya.

Fiona He mendengar, mengatupkan bibirnya, tidak lagi melanjutkan bicaranya, hanya melanjutkan melemparkan barang-barang yang ada di tangannya.

“Praaang”, terdengar sebuah bunyi porselen pecah yang sangat memekakkan telinga, Michael Fu melihat ke lantai, yang baru saja dilempar oleh Fiona He adalah gelasnya Jasmine Lo.

Model gelas yang berpasangan, yang satu berwarna merah muda adalah milik Jasmine Lo.

Beberapa waktu yang lalu setelah Jasmine Lo hamil, suatu hari Michael Fu menemaninya pergi membeli sayur, saat melewati daerah toko porselen, entah mengapa begitu melihat, Michael Fu tertarik kepada sepasang gelas ini.

Kilau warna gelas pasangan ini tidak umum dan tidak mencolok, biasa saja, jelas sekali ini adalah model gelas berpasangan, tapi jika dilihat secara terpisah pun, bisa menjadi gelas satuan, model gelas yang terpisah.

Akhirnya Michael Fu pun membeli satu pasang gelas tersebut.

Novel Terkait

Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu