Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 62 Bermesraan dengan Fernando Fu (2)

Keesokan harinya adalah hari kerja, meskipun Jasmine Lo masih belum sembuh total, tetapi dia tetap bersikeras masuk kantor.

Situasi pekerjannya baru membaik, dia tidak ingin meninggalkan kesan tidak baik lagi di kantor, yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan pembicaraan oleh Jenny Lo

Hubungan Jasmine Lo dan Michael Fu belakangan ini mulai membaik, Jenny Lo menyadarinya. Diam-diam dia mengigit bibirnya dan sedikit merajuk, lalu memutuskan untuk memberikan hukuman kepada Jasmine Lo, dia tidak bisa membiarkan Jasmine Lo dan Michael Fu ada kesempatan untuk balikan lagi.

Tetapi belakangan ini Jasmine Lo tidak berbuat kesalahan apapun, Michael Fu juga baru menekankan harus menjaga hubungan antara atasan dan bawahan , membuat dirinya tidak mempunyai kesempatan untuk mengganggunya.

Jenny Lo sudah mulai tidak sabar.

Detik itu juga, pintunya di ketuk, Jenny Lo dengan cepat menyembunyikan mimik wajahnya yang menakutkan, kemudian duduk tegak di kursi kantornya dan berlagak seperti atasan,, "Masuk."

Pintu telah terbuka, David jalan memasuki ruangan tersebut, dengan senyuman yang kaku, "Direktur Lo."

"Oh, Seketaris David, Ada yang bisa ku bantu?" Jenny Lo lega sesaat.

"Aku mendapatkan beberapa barang untuk diantarkan kepada Direktur Lo, Tidak tahu Direktur Lo akan menyukainya atau tidak?" David menyodorkan sebuah kantong kulit ke hadapan Jenny Lo.

Jenny Lo menerima kantongan tersebut dan langsung membukanya, di dalam ada foto Jasmine Lo dengan Fernando Fu yang berbicara sambil tertawa, dimana foto tersebut adalah foto Jasmine Lo yang sedang berbelanja di supermarket dan tanpa sengaja bertemu dengan Fernando Fu.

Seketika Jenny Lo menaikkan bibirnya. David melihat suasana hatinya berubah menjadi baik, "Apakah cocok dengan kemauan anda, Direktur Lo?"

"Kamu mencari orang untuk mengikuti Jasmine Lo?" Jenny Lo membalikkan pertanyaannya, tetapi mimik wajahnya menunjukkan kepuasan.

"Hanya bertemu secara kebetulan." David menunudukkan kepala dan tersenyum.

Jenny Lo menyimpan foto tersebut di laci, kemudian mengangguk-anggukan kepala, "kamu melakukannya dengan baik."

"Senang bisa membantu Direktur Lo." David merendahkan.

"Aku berharap masalah foto ini tidak ada orang ketiga yang mengetahuinya." Jenny Lo mengangguk kepada David.

"Tentu saja, Direktur." David berpamitan, "Jika tidak ada yang ingin Direktur sampaikan lagi, aku pamit duluan."

"Ya. Pergilah." Jenny Lo tersenyum. "Adikku masih muda, tidak tahu apa-apa. Jika ada bagian yang dia kurang mahir, mohon kamu ajarin dia ya."

“Baik, direktur." David mengerti, kemudian meninggalkan ruangan kerjanya.

Jenny Lo melihat dia menutup rapat pintu ruangan kerjanya, kemudian jemarinya mengaruk di mejanya yang berwarna merah kayu, senyuman sinis juga bermunculan di wajahnya.

Jasmine Lo, kamu tidak akan bisa melawanku.

.......

Perusahaan keluarga Fu sangat besar, setiap hari banyak pekerjaan yang harus dituntaskan, Jasmine Lo juga sibuk seharian di meja kerjanya, tanpa disadari jam pulang kerja sudah hampir tiba.

Ah, sudah sibuk seharian, Jasmine Lo melakukan peregangan ototnya, tetapi dia tidak sengaja menyentuh memar lukanya kemarin, kemudian dia merasa sakit dan menelungkup diatas meja.

Jasmine Lo mengambil nafasnya dan mengelus perutnya dengan lembut, bibirnya tersenyum.

Dia suka bekerja, dan sangat senang jika bisa melakukan pekerjaan kesukaannya, juga senang bisa membantu perusahaannya, dengan demikian dia merasa sangat puas.

Ketika Jasmine Lo sedang sibuk menikmati pekerjaannya, tiba-tiba ada yang memanggil namanya.

"Kak Jasmine, apakah kamu tidak enak badan?"

Jasmine Lo mengangkat kepalanya, melihat Ines Lim sedang memperhatikannya.

"Aku tidak kenapa-napa, Ines" Jasmine Lo tersenyum melihatnya, "Bagaimana kabarmu belakangan ini?"

"Kedatanganku kali ini untuk mengucapkan terima kasih kepadamu, kak Jasmine." Mendengar Jasmine mengungkitkan hal ini, Ines Lin kemudian teringat maksud dari kedatangannya. "Kak Jasmine, belakangan ini kita melewati hari dengan tenang, dengar-dengar Direktur Fu saat rapat sudah mengumumkannya, pasti kakak yang bilang kepada Direktur Fu ya, terima kasih kak jasmine."

"Sama-sama." Mendengar pernyataan Ines Lin dia mengetahui jika belakangan ini mereka sudah mulai membaik.

"Kak Jasmine, kamu sangat baik." Tatapan Ines sangat tulus.

Jasmine Lo tersenyum, kemudian menyemangati Ines Lin agar kedepannya lebih giat lagi bekerja.

Dia melihat tampak belakang Ines Lin yang sudah pergi menjauh, dalam hatinya berpikir dirinya yang harus berterima kasih kepadanya karena mereka yang selalu membantu dan menyemangati dirinya disaat senang maupun susah.

Aku bersyukur adanya kalian.

......

Karena mendengar kata-kata yang diucapin Ines, Jasmine Lo merasa udara segar kembali. Saat jam pulang kerja tiba, dia memastikan semua peralatan sudah dinonaktifkan kemudian dengan senang berjalan keluar perusahaan

Setelah keluar dari perusahaan, Jasmine Lo melihat semua rekannya melihat di satu arah yang sama, ada juga rekan kerja perempuan sedang bergosip ria di samping.

"Wow, ada pria tampan, tampan sekali dia!"

"Iya iya! Dia sedang memegang sekelompok besar bunga mawar, pasti sedang mengunggu kekasihnya!"

"Siapakah wanita yang beruntung itu!"

"Iya, aku iri banget! Kapanlah aku bisa punya pacar yang baik dan tampan!"

Jasmine Lo tersenyum kembali, dia berpikir pasti seseorang sedang menunggu pacarnya.

Baik sekali.

"Eit, apakah kalian menyadari sepertinya cowok ganteng itu mirip Direktur Fu!"

"Wah, sepertinya iya."

"Iya iya, mirip yaa..."

Setelah mendengar suara mirip dengan Direktur Fu, Jasmine Lo mengerutkan alisnya, kemudian pandangan dia tertuju ke arah keramaian juga.

Ya, ternyata Fernando Fu!

Jasmine Lo sangat kaget, dia tidak menyangka itu Fernando Fu!

Fernando Fu mengenakan kemeja putih dengan celana jeans dibawahnya, pakaiannya sangat simple, tetapi dia tampak begitu harmonis dan menawan.

Disaat itu juga Fernando Fu juga melihat Jasmine Lo, seketika dia langsung tersenyum dan berlari mendekatinya, "Jasmine, kamu telah pulang kerja!"

Dia berkata sambil menyodorkan bunga yang ditangannya kepada jasmine, "Untukmu!"

Sekelilingnya tiba-tiba mengeluarkan suara bisikan kecil, dan dilanjuti dengan acara debat.

Jasmine Lo terbengong kemudian berkata, "Fenando Fu, apa yang sedang kamu lakukan?"

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu