Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 249 Penampilan luar yang kelihatan tenang (2)

Di pertengahan dia cuma istirahat satu kali untuk minum, kemudian lanjut kerja dengan santai.

Seolah kalau ada kerjaan, baru hati Jasmine bisa tenang sekali.

Karena tidak dengan buru-buru, jadi dia juga tidak capek sekali. Jasmine mengangkat kepala melihat jam, sudah siang, tapi dia sama sekali tidak berniat untuk membuat makanan sendiri.

Jasmine menghela napas, baru saja dia meletakkan kain lap, handphonenya berbunyi.

Jasmine agak terkejut, dia mendekat untuk mengambil handphone, ternyata Ines.

“Halo, nes?” Ketika menjawab telepon Ines, suara Jasmine jadi lebih lembut, “Belakangan ini bagaimana, sibuk tidak di kantor?”

Ines belakangan ini ambil alih kerjaan dia, padahalnya harusnya ini saat-saat butuh bantuan dan bimbingan dia, tapi Michael malah kena masalah, jadi Jasmine pun tidak begitu peduliin soal kerjaan lagi.

Tapi Ines tidak membuat dia kecewa, beberapa waktu ini dia tetap bertahan.

Tapi kali ini, Ines benar-benar karena ada yang tak bisa ia tangani barulah dia meminta bantuan dari Jasmine.

“Kak Jasmine, kerjaan kantor masih oke, Cuma ini ada satu hal yang mau aku tanyain......” Dari nada bicaranya Ines terdengar rasa tidak enak hatinya.

“Hm? Ada apa?” Tanya Jasmine, “Tidak apa, kalau ada yang tak dimengerti boleh tanya aku, memang sudah seharusnya aku banyak bantuin kamu, tapi malah karena kali ini banyak urusan jadi tidak bagaimana bantuin.”

Sambil berkata begitu, hati Jasmine pun jadi agak merasa bersalah juga.

“Kak Jasmine jangan ngomong begitu!” Mendengar Jasmine tidak menyalahkan dia, baru Ines berkata lagi, “Laporan tahun kemarin......”

Setelah mendengar penjelasan Ines, Jasmine mengernyitkan dahi, masalah ini tidak gampang, sehingga Jasmine kebingungan sejenak lalu berkata, “Nes, kamu tunggu dulu, nanti aku ke kantor sebentar.”

“Ah! Kok begitu!” Mendengar Jasmine berkata begitu, Ines langsung agak panik, “Jadi ganggu kamu istirahat dong?”

“Tidak kok.” Suara Jasmine lembut sekali, sambil tertawa dia berkata, “Kebetulan aku lagi sendirian di rumah juga tidak ingin masak, jadi aku sekalian makan di kantin kantor saja.”

Masak sendiri, makan sendiri, terlalu kesepian sekali ini.

Kalau kayak begini kan sekalian, makan ke kantin kantor, melihat orang-orang yang familiar, Jasmine merasa setidaknya bisa sedikit terhibur.

Setelah menutup telepon, Jasmine langsung siap-siap.

Sesudah naik ke mobil, dengan cepat Jasmine menyadari ada satu mobil yang mengikutinya dari belakang.

Orang itu kelihatannya tidak seperti mau diam-diam mengikutinya. Ketika di lampu merah, karena terlalu banyak mobil, orang itu tidak tampak lagi, tapi setelah lewat dari lampu merah Jasmine melihat mobil itu mengikuti lagi dari belakang.

Mobil yang kelihatan familiar, Jasmine tersenyum pahit, apakah Michael masih mengutus orang untuk mengikutinya?

Jasmine merasa hatinya seperti ditusuk sama jarum kecil tapi kemudian Jasmine memutuskan untuk tidak memikirkan ini lagi.

Sekarang dia hanya ingin baik-baik melahirkan anak ini, yang lain tidak ingin dia pikirkan lagi.

Terlalu capek untuk membiarkan semua masalah ini mengikat hatinya.

Jasmine berusaha menyemangatkan diri, sebentar lagi sudah akan sampai ke kantor.

Setelah memarkir mobil, Jasmine mengunci dan naik ke atas gedung, baru saja masuk di lihatnya Ines menunggu dia di lobby.

“Nes, kamu kok di sini?” Tanya Jasmine.

Dia juga bukannya tidak tahu jalan, apa perlu sampai jemput dia begini?

Jasmine tidak tahu Ines sangat berterima kasih dengannya, jelas-jelas Jasmine sudah cuti, tapi masih secara khusus datang bantuin dia, ini membuat Ines merasa tidak enak hati, setelah mikir-mikir akhirnya dia memutuskan untuk menunggu Jasmine di bawah.

“Kak Jasmine, belum makan siang kan? Kita pergi makan bareng yuk!” Ines menatap Jasmine dengan senyum lebar, kalau ada Jasmine, dia selalu merasa aman.

Ines sendiri juga baru sadar, Jasmine baru pergi setengah bulan, tapi dia sudah begitu kangen sama dia.

Jasmine dan Michael sama, bisa membuat orang merasa aman.

Seolah dengan keberadaan dia, semua masalah bisa dilewati dengan lancar.

Jasmine dan Ines bersama-sama datang ke kantin.

Pas jam makan siang, jadi banyak sekali orang di kantin. Michael sudah terbiasa makan masakan Jasmine, dan dia tahu makanan bisa mendatangkan mood baik, dan tahu makan itu sangat penting sebagai manusia, jadi dia sangat mementingkan design pembangunan kantin.

Kantin perusahaan keluarga Fu selalu dikagum sama orang, karyawan juga merasa puas dengan kantin yang ada, jarang mereka memesan catering dari luar.

Karena pas jam makan siang, semua karyawan pada lagi makan, meskipun begitu kantin ini tetap tidak berdesakan, dan membuat Jasmine merasa hangat sekali.

Manusia itu makhluk sosial, setiap orang terkucilkan pasti merasa tidak enak sekali.

Di kanting yang begitu ramai ini, Jasmine menemukan tempat nyamannya, dia merasa tenang.

Sepanjang perjalanan dia naik, karyawan yang melihat dia agak terkejut, karyawan yang tidak akrab hanya menyapa dengan tersenyum, sedangkan karyawan yang akrab, terutama bawahan yang pernah melewati badai hujan bersama dengan Jasmine, langsung mengerumuninya.

“Bos, bagaimana keadaan kamu?” Karyawan lama Jasmine selalu suka manggil dia seperti ini, karena dengan begitu bisa menunjukkan kalau mereka itu satu kumpulan, membuat orang merasa nyaman sekali ada di dalamnya, dan juga ada rasa kebersamaannya.

Meskipun Jasmine seorang cewek, tapi kemampuan dia tetap jadi kekaguman para karyawan.

“Bos, anak kamu bagaimana? Sudah kepikiran nama belum?” Satu orang lainnya lanjut bertanya.

Belum sempat Jasmine menjawab, sudah ada yang bantu dia beli makanan dan bawa ke tempatnya, dengan terkejut sekali Jasmine melihat semuanya makanan kesukaan dia.

Melihat orang-orang yang begitu memerhatikan dia ini, mata Jasmine langsung mulai lembap tanpa bisa dia tahan.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu