Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 79 Inilah yang Disebut Keharmonisan Suami Istri (1)

Saat Jenny dan Fernando berdua berjalan menuju kamar pasien, Michael sedang memotong apel untuk Jasmine.

Setelah pulih empat hari, wajah Jasmine semakin cerah, mukanya sedikit lebih merona dari sebelumnya, pucat pun mulai berkurang.

Jasmine sudah bisa duduk, walaupun hanya bisa duduk sebentar dan karena takut lukanya tertekan, Jasmine hanya bisa menggunakan tenaganya sendiri untuk duduk, tidak boleh terlalu memakai tenaga, dan demi membuat Jasmine nyaman Michael Fu sudah menaikkan sedikit ranjangnya.

Sekarang Jasmine hanya bisa menikmati keadaannya ini untuk waktu yang tidak lama lagi, dia menatap Michael Fu yang mengupas apel untuknya, kulit apel itu terpotong sempurna, tidak putus sama sekali.

Jenny mendorong pintu itu dan masuk, melihat keadaan ini.

Jasmine duduk di atas ranjang, sedangkan Michael Fu mengupas apel untuknya.

Keduanya tidak berbicara, keheningan ini menambah suasana hangat, sinar matahari memancar masuk dari jendela, menyinari baju Michael Fu.

Jenny tiba-tiba merasa cemburu.

Jasmine tiba-tiba berpikir, begitu santainya dia menikmati pelayanan Michael Fu? Pasti dia sedang bermimpi!

Jenny memasang senyuman palsu, berlagak lembut dan berjalan ke samping ranjang Jasmine.

"Michael..." Ekspresi Jenny sedikit keberatan, padahal tujuannya datang melihat Jenny, tapi tanpa disadarinya dia malah berjalan menuju Michael Fu.

Lalu belum menunggu dia bicara, Michael Fu malah sudah memotongnya terlebih dahulu, "Keluar."

"...Michael?" Jenny kaget, eskpresinya heran.

"Aku bilang keluar, apakah aku mengizinkanmu masuk?" Nada bicara Michael Fu semakin dingin, "Pintu saja tidak diketuk, masuk asal masuk, kamu pikir kamu siapa, kamu pikir ini rumahmu?"

Jasmine yang mendengar itu, tidak tahan untuk tertawa.

Saat Jenny masuk, Jasmine sudah melihat senyumannya yang palsu itu, dia merasa jijik, bahkan lukanya pun menjadi sakit.

Kenapa, dia sudah terluka begini, Jenny masih mau menunjukkan kemesraan untuknya?

Jenny sudah datang, Michael Fu tidak akan menemaninya lagi bukan?

Apalagi, kali ini Michael Fu sudah menemaninya cukup lama, dulu tidak pernah terjadi hal seperti ini...

Jasmine merasa pusing, mendengar Jenny yang memanggil nama Michael Fu dengan lembut, hatinya sakit.

Tapi dia benar-benar tidak bertenaga lagi untuk berdebat dengan Jenny, dia ingin bersembunyi di balik selimut, lebih baik tidak melihat semua ini.

Tapi belum menunggu dia bergerak, dia malah mendengar Michael Fu berbicara.

"Keluar." Suara itu terdengar tidak sabar dan emosi.

Jasmine melotot kaget, dia langsung berhenti.

Lalu mendengar Michael Fu mengomelin Jenny Lo.

Jasmine bengong, tapi karena refleks dan merasa senang, dia tidak dapat menahan tawanya.

Jenny melihat Jasmine yang tertawa, merasa wajahnya sudah hampir terbakar, dia langsung menangis.

Michael Fu tidak berekspresi, "Apa perlu aku bilang sekali lagi."

Jenny marah hingga menghentakkan kakinya, selama ini dia yang selalu mengajari staf-staf di kantor, dan untuk menghukum mereka yang tidak sopan dia menyuruh mereka mengulangi ketukan pintu dan masuk ke ruang kerjanya, dia Jenny Lo, sejak kapan pernah menerima perlakuan seperti ini!

Jenny tidak berani melawan Michael Fu, hanya bisa berjalan keluar pintu, mengetuk pintu dan masuk kembali.

Dan Fernando yang daritadi berdiri di depan pintu melihat ini semua, mengedip-ngedipkan matanya, dia semakin merasa hubungan antara Michael Fu, Jasmine Lo dan Jenny Lo bertiga tidaklah biasa, tidak sesimpel apa yang dikatakan Jenny Lo.

Menurut perkataan Jenny, dia dan Michael Fu saling mencintai, dan dia sangat memperhatikan Jasmine Lo, dia takut Jasmine menderita karena ikut Michael Fu bekerja, oleh karena itu dia berharap Fernando bisa membantunya.

Bicara tentang membantu, sebenarnya maksudnya membantu menghancuri pernikahan mereka bukan?

Dulu Fernando merasa dia bisa dengan tenang melakukan ini, itu karena dia merasa Michael Fu tidak mencintai Jasmine.

Tapi setelah melihat dua kali, sepertinya Jasmine dan Michael Fu berhubungan baik.

Kalau tadi dia tidak salah lihat, Michael Fu masih memotong apel untuk Jasmine.

Malah kebalikannya adalah Jenny, dia bilang dia khawatir dengan Jasmine, tapi setelah datang malah langsung mencari Michael.

Sepertinya tidak sesimpel yang dibayangkannya.

Fernando sambil berpikir, tidak berekspresi dan mengikuti Jenny Lo masuk ke kamar pasien.

"Kenapa kamu juga ikut datang?" Michael yang melihat Fernando pun tidak segan-segan bertanya.

"Aku datang melihat Jasmine, sambil melihatmu juga." Fernando juga tidak segan-segan menjawabnya, dia menaruh sekeranjang buah yang dibawanya itu di samping ranjang, "Kenapa kamu tidak melindungi Jasmine dengan baik?"

"Terima kasih, aku tidak apa-apa." Melihat Michael Fu yang hampir marah, Jasmine memotongnya, nada bicaranya sedikit lemah, tapi terkesan lembut.

"Jasmine, sekarang bagaimana rasanya, masih sakit?" Fernando mendekat, melihat dengan teliti wajah Jasmine yang sedikit kurus.

Baru beberapa hari tidak bertemu, dia kurus lagi.

Fernando merasa sedikit sakit hati, dia ingin mengulurkan tangannya dan merapikan rambut Jasmine yang berantakan, tapi baru saja terulur setengah, Michael Fu langsung menahan pergelangan tangannya.

"Ngapain." Michael Fu marah.

Fernando sama sekali tidak sadar saat melakukan gerakan ini, tapi malah tertahan oleh tangan Michael Fu, ini membuatnya sedikit salah tingkah.

"Aku tidak apa-apa, sekarang rasanya sudah lumayan baik, tidak perlu khawatir." Jasmine tersenyum lembut.

Jenny Lo datang sama sekali bukan ingin melihatnya, hal ini, Jasmine tahu dengan jelas, tapi Fernando yang datang ini benar-benar ingin menjenguknya, Jasmine juga tahu jelas tentang ini.

Walaupun kedatangan Fernando membuatnya sedikit kewalahan, tapi Jasmine tetap berterima kasih kepadanya.

Fernando benar-benar mengkhawatirkannya.