Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 61 Ini ada dosa yang pantas diterimanya (1)

Keduanya terdiam sepanjang jalan.

Suasananya sangat tertekan, Jasmine Lo menatap Michael Fu yang mukanya sudah tidak enak sejak tadi, dia sampai tidak berani bernafas.

Mereka kenapa lagi? Bukannya beberapa hari ini hubungan mereka akur-akur saja?

Wajahnya Jasmine Lo murung, di dalam hatinya mulai terasa kehilangan.

Kenapa aku harus sedih lagi. Suasana hati Michael Fu yang tidak menentu bukanlah sehari dua hari, seharusnya dia sudah harus terbiasa.

Masih ada setengah tahun lagi, dia akan bercerai dengan Michael Fu. Setelah dipikir-pikir, dia tidak bisa menahan diri diam-diam melirik ke arah Michael Fu. Dia tidak ingin nantinya sewaktu dia mengingat kembali, yang tertinggal hanya kepahitan, dia ingin meninggalkan memori yang baik bersamanya, walau hanya sedikit saja.

Jasmine Lo menghela nafas.

Michael Fu mengendarai mobilnya dengan cepat, tidak lama kemudian, mereka telah tiba di Kediaman Fu.

Jasmine Lo turun dari mobil, dia segera mengambil udara segar.

Saat Michael Fu sedang marah, suasananya benar-benar sangat tertekan.

Michael Fu mengambil barang yang ingin diberikan kepada nenek, kemudian dia mengunci mobilnya. Jasmine Lo melihat dia berjalan mendekatinya, dia kemudian tersadar dan melangkah kakinya menuju pintu rumah tersebut, tak disangka Michael Fu mengejar langkah kakinya, lengan tangannya diluruskan dan memegang pinggang Jasmine Lo.

"Kenapa tidak menungguku, kamu hendak kemana dengan terburu-buru seperti itu?" Tanya Michael Fu dengan intonasi seperti akan terjadi badai.

Jasmine Lo sangat terkejut, bukannya Michael Fu yang tidak menginginkan mereka bersama?

Belum menunggu dia untuk berpikir tentang hal itu, mereka sudah jalan sampai di halaman depan, Michael Fu telah mengetuk pintu besarnya.

Jasmine Lo bergegas menyimpan semua pertanyaannya, kemudian mengatur ekspresi mukanya dengan memasangkan senyuman sopan.

Tidak lama kemudian, pintu besar pun terbuka. Tetapi yang tidak disangka oleh Jasmine Lo dan Michael Fu adalah, yang membuka itu bukanlah Bibi Qin, melainkan orang yang paling tidak ingin dijumpai Michael Fu.

一一 Fernando Fu.

Michael Fu langsung marah, saat kemarahannya ingin meledak, Fernando Fu seperti tidak melihat Michael Fu, segera dia memegang tangan Jasmine Lo: "Kamu sudah datang!"

Fernando Wu tertawa girang, "sudah kuduga kamu pasti akan datang! Beberapa hari ini aku sangat merindukanmu!"

Jasmine Lo belum sempat memberikan respon sudah seperti ditarik ke belakang Michael Fu, setelah itu, dia memberikan tonjokan yang kuat terlintas di muka Fernando Fu.

Fernando Fu tidak sempat menghindarinya, tonjokan tersebut kena di mukanya. Dia terbengong sesaat, kemudian dia menojok balik Michael Fu.

"Kalian! Apa yang kalian lakukan! Jangan pukul lagi!" Jasmine Lo berteriak melerainya.

Mereka berdua setiap ketemu pasti berantem!

Disaat itu juga, nenek yang mendengar ketukan pintu kemudian berjalan keluar, setelah melihat Michael Fu dan Fernando Fu berantem seperti itu, langsung berteriak: "Apa yang kalian lakukan! Hentikan semua itu!"

Nenek tua menghentakkan tongkat yang dipegangnya ke lantai, tetapi mereka sepertinya tidak menghiraukannya, dalam hitungan detik, beberapa pukulan telah terlintas.

Jasmine Lo melihat kecemasan di muka nenek, hati dia juga ikut cemas, ketika itu dia sudah tidak bisa memikirkan keamanan dia lagi, kemudian dia menerobos di tengah-tengah mereka untuk merelainya, "Jangan pukul lagi!"

Jasmine Lo sejak kecil tidak pernah berantem, dan tidak tahu pukulan tinjuan seseorang itu seberapa kuat, disaat dia mendekati mereka, Fernando Fu sedang menghindari pukulan dari Michael Fu, tetapi penghindaran itu malah membawa maut bagi Jasmine Lo, dia terpukul oleh tinjuan kuat dari Michael Fu.

Michael Fu tidak mengampuni pukulan kali ini, dan disaat dia melihat di hadapan dia adalah Jasmine Lo, dia sudah terlambat menahan pukulannya.

Jasmine Lo seketika memegang perutnya dan pingsan di tempat.

"Jasmine!"

"Jasmine Lo!"

Michael Fu dan Fernando Fu akhirnya tersadar, mereka dengan segera membopongnya.

Nenek tua semakin cemas, hentakan tongkatnya semakin kuat, "Dosa apa yang kalian perbuatkan!" dia berkata sambil berjalan mendekati Jasmine Lo.

Keduanya bersamaan mendekatinya, dan pada akhirnya Michael Fu yang lebih dekat dengannya bergerak lebih cepat, dia berlutut sebelah dan memeluk Jasmine Lo dalam pelukannya, "Jasmine Lo, apa yang kamu rasakan sekarang!"

Karena pola makan Jasmine Lo yang tak teratur akibat kerja lembur sepanjang tahun, lambungnya dasarnya sudah tidak baik, ditambah lagi belakangan ini banyak hal yang harus dia cemaskan, membuat dirinya semakin capek, penyakit lambungnya menjadi semakin parah.

Kini Michael Fu tidak sengaja memukul lambungnya dengan keras, isi perutnya di aduk hingga terasa mual, dia kesakitan sampai berkeringat dingin dan membasahi bajunya.

Dia merasa bahwa dirinya ingin muntah, tetapi dia melihat wajah nenek yang sangat cemas kemudian dia menelan kembali rasa ingin muntahnya.

Michael Fu memeluk Jasmine Lo, dirinya sangat panik, apapun yang ditanyakan ke pada Jasmine Lo tidak dijawabnya, dia hanya mengeluarkan keringat dinginnya.

Fernando Wu juga panik, dia langsung berdiri, "Aku panggilkan ambulance!"

Bibir Jasmine Lo bergemetaran, dia berkali-kali dengan sekuat tenaganya ingin berbicara, dan akhirnya dengan berat dia mengeluarkan suaranya, "tidak, tidak apa-apa, aku cukup berbaring sementara waktu......" selesai berbicara dia berbaring lemas di pelukan Michael Fu.

Michael Fu sudah tidak berpikir lagi, dia membopong Jasmine Lo menuju kamar.

Kemudian meletakkannya di atas kasur besar yang empuk, Jasmine Lo tidak tahan meringkukkan badannya.

Bibi Qin membawa handuk hangat dan es batu masuk ke dalam kamar, dengan maksud ingin meredakan rasa sakit Jasmine Lo, dia barusan menyulurkan tangannya kemudian direbut oleh Michael Fu.

Michael Fu mengambil handuk dan es batunya, kemudian duduk di samping Jasmine Lo, saat mengulurkan tangannya dia tiba-tiba menghentikan tindakannya.

Dia tadinya sangat panik, tapi sebenarnya dia tidak memiliki pengalaman untuk mengobati orang, dengan canggung dia berdiri dan mengembalikan semua barangnya ke Bibi Qin, kemudian dia bolak balik berjalan di samping kasurnya.

Kemmudian, Michael Fu dengan kecewa duduk di atas sofa kamarnya.

Semenjak mereka menikah, dia sepertinya terus-menerus melukai Jasmine Lo. Michael Fu menatap Jasmine Lo yang pucat pasi, seketika dia mulai merenung.

Sebenarnya ini adalah dosa yang pantas diterimanya. Tak terhitung berapa kali Michael Fu mengatakan itu pada dirinya sendiri.

Wanita ini, demi menikah dengannya, dia membunuh anaknya, dan membuat Fiona menjadi gila.

Tetapi kenapa, hatinya bisa begitu sedih?

......

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu