Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 284: Setelah Pulang ke Rumah (2)

Sejak Jasmine menikah, hampir seluruh waktu dia habiskan sendiri di kamarnya.

Michael tidak mau mengakui bahwa mereka telah menikah, sehingga selama tidak diperlukan, maka mereka akan tidur di kamar terpisah.

Dulu Jasmine merasa sangat frustasi karena hal itu, tapi sekarang satu-satu nya yang dapat dia rasakan ialah ketenangan.

Justru karena apa yang telah dilakukan Michael Fu ini, Jasmine hanya bisa menghadapi semua yang menjadi miliknya ketika dia ingin mengucapkan selamat tinggal.

Tata letak ruangan sangat sederhana, gaya cerah dan segar yang paling disukai Jasmine.

Pelan-pelan Jasmine memandangi barang-barang yang ada di kamarnya, dalam hatinya dia mengucapkan selamat tinggal kepada mereka.

Jasmine telah mengambil keputusan untuk tidak akan kembali lagi.

Kali ini dia ingin bertemu dengan Nyonya Fu, juga karena ingin memberitahu dengan jelas masalahnya kepada nyonya Fu.

Jasmine berencana untuk berpisah. Di dalam keluarga ini, nyonya Fu hanyalah orang yang selalu memperlakukannya dengan baik. Sehingga tidak peduli bagaimana mengatakannya, Jasmine tetap harus mengucapkan selamat tinggal.

Di dalam kamar tidak ada barang yang benar-benar dimiliki oleh Jasmine. Tidak satu barangpun yang terukir namanya, termasuk Michael.

Jasmine menghela napasnya, tidak lama-lama lagi berada di dalam kamar, dia segera menutup pintu, turun ke lantai bawah.

Melihat Jasmine telah turun, Michael memberi segels air di tangannya kepada Jasmine, tersenyum lalu berkata :"Bagaimana perasaan mu setelah kembali pulang ke rumah? Apakah kamu telah bernostalgia? Akhirnya kamu dapat kembali pulang."

Jasmine tidak menjawab pertanyaan Michael, bahkan berkata :"Ayo pergi, kita pergi ke rumah nenek."

Jasmine sendiri pun tidak tahu dia sudah berapa kali memanggil nama nyonya Fu.

Setelah bercerai, Jasmine tentu akan kehilangan senioritasnya.

Michael mengerutkan keningnya, "Mengapa kamu sangat terburu-buru? Kamu baru saja pulang dari rumah sakit, bukankah ini terlalu terburu-buru?"

"Tidak apa-apa, ayuk kita cepat pergi, aku ingin pergi lebih cepat." Jasmine berkata, lalu segera berjalan ke arah luat.

Michael memiliki firasat buruk di dalam hatinya, tapi tampaknya masuk akal untuk Jasmine ingin melihat neneknya. Michael tidak dapat menemukan alasan untuk menentang gagasan Jasmine.

Sehingga Michael dengan terburu-buru bergegas mengikutinya.

Mobil yang baru saja di parkirkan di dalam garasi belum mendingin, tapi sudah dibawa keluar lagi oleh Michael.

Jasmine mengikuti Michael menuju toko untuk memilih hadiah untuk nyonya Fu. Michael menyadari bahwa kali ini, Jasmine memilih barang itu dengan sepenuh hati.

Hati Michael begitu puas, karena Jasmine terlihat begitu peduli dengan nyonya Fu, tentunya dia tidak ingin bercerai lagi?

Masalah perceraian benar-benar jauh dari Michael.

Michael membawa kantong kecil dan besar dengan suasana hati yang sangat bahagia, bersama dengan Jasmine datang ke rumah nyonya Fu.

Sebelum memasuki pintu, Michael memegang semua barang di satu tangan, kemudian tangan yang lainnya menggandeng Jasmine.

Jasmine terkejut, tangan Michael menghangat, memanaskan darah Jasmine yang membeku.

Dulu semuanya hanyalah sebuah pertunjukan. Sekarang? Jasmine memandang Michael dari ekor matanya. Dia tidak tahu apakah semua ini hanyalah akting.

Tetapi Jasmine memutuskan untuk tidak membahasnya. Tahu atau tidak tahu, hanya dialah orang yang akan terluka.

Lagipula tidak akan ada lagi kesempatan seperti itu di masa depan, jadi Jasmine tidak melepaskan genggamannya.

Melihat keimutan Jasmine, Michael merasa sangat puas.

Seperti itulah yang harusnya terjadi.

Mereka terlihat seperti pasangan umumnya.

Satu tangan memegang barang, satu tangan menggandeng Jasmine, Michael tidak dapat membunyikan bel. Saat Jasmine siap untuk membunyikan bel, pintu rumah sudah terbuka.

Fernando berada di pintu melihat Michael dan Jasmine bergandengan tangan. Ekspresi Fernando sangat rumit.

Dia telah memutuskan bahwa dia tidak bisa membiarkan Jasmine menderita lagi, tetapi dalam situasi saat ini, Michael tidak memiliki cara untuk mengatakan.

Apakah kali ini Jasmine tetap akan memilih Michael?

Tapi sebenarnya Jasmine tidak memiliki ekspresi apapun. Setelah melihat Fernando, Jasmine tersenyum lembut pada Fernando.

"Kakak, terakhir kali kamu menyelamatkanku, aku belum punya kesempatan untuk berterima kasih," kata Jasmine dengan lembut.

Fernando adalah orang yang menariknya keluar dari neraka waktu itu, Jasmine tidak akan pernah melupakan kebaikannya itu.

“Itu sudah harus aku lakukan.” Fernando menatap Jasmine, dengan tersenyum lembut dan berkata dengan suara yang berat.

Menjaga Jasmine, merupakan hal yang seharusnya dia lakukan.

Entah itu untuk adiknya, atau untuk kekasihnya.

"Kamu baru saja keluar dari rumah sakit bukan? Cepat masuk dan istirahatlah." Fernando berkata, lalu membuka pintu, membiarkan Michael dan Jasmine masuk.

Saat itu adalah pagi hari, nyonya Fu sedang duduk di ruang tamu meminum teh, melihat Jasmine dan Michael datang.membuat nyonya Fu terkejut.

"Jasmine, apa kamu baik-baik saja? Kenapa kamu datang ke sini tepat setelah kamu meninggalkan rumah sakit?" Nyonya Fu berdiri, lalu menggenggam tangan Jasmine.

“Nenek.” Jasmine tersenyum, lalu duduk lagi sambil menuntun nyonya Fu untuk kembali duduk.

Bibi Qin sudah membawakan Jasmine teh. Jasmine mengucapkan terima kasih lalu mengambilnya dan meminumnya.

Nyonya Fu menatap Jasmine yang jelas terlihat kurus, hatinya terasa kasihan, lalu berkata: "Bagian mana yang masih terasa tidak nyaman?"

“Tidak, aku baik-baik saja.”Jasmine dengan lembut berkata: “Sungguh memalukan membiarkan Nenek khawatir begitu lama, jadi aku datang untuk menemuimu begitu aku meninggalkan rumah sakit. "

"Oh, ada apa? Kamu harus beristirahat dengan baik."

Nyonya Fu memandangi Jasmine sambil tersenyum, Pada saat yang sama, dia berpikir dalam hatinya bagaimana menyembuhkan luka di hati Jasmine, dan berbicara dengan Jasmine untuk memiliki anak lagi.

Nyonya Fu sungguh merasa kehilangan karena kepergian anak itu, tetapi Jasmine dan Michael masih sangatlah muda, sehingga tentu tidak masalah untuk memiliki satu anak lagi.

Novel Terkait

Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu