Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 246 Tamu yang di luar dugaan hari ini (1)

Jasmine mengantar Valencia pergi, melihat mobil Christopher yang sudah semakin jauh, tiba-tiba dia merasa dirinya sendirian lagi di dunia ini.

Jasmine berdiri di depan tempat parkir, melihat mobil yang berlalu lalang, sekejap merasa kesepian sekali.

Di saat ini juga Jasmine mendapat telepon dari Thomas lagi.

Dengan tidak menyangka, Jasmine menjawab telepon itu.

“Senior?” Masih dengan rasa tidak percaya Jasmine memanggil.

“Iya, Jasmine.” Suara Thomas terdengar lembut sekali, lalu terdengar juga suara klakson mobil, “Kamu sekarang di rumah sakit? Aku ada urusan di luar dan kebetulan lewat rumah sakit, jadi mau bawain kamu......bawain Michael buah.”

“Wah, tidak enak dong kamu sampai repot-repot antarin buah!” Jawab Jasmine segera, dia jadi merasa agak tidak enak hati.

“Ini mah bukan apa-apa, kamu kan teman aku, keluarga kamu masuk rumah sakit ya tentu saja aku harus perhatiin sebentar.” Dari suara Thomas terdengar tawanya.

Em, begitukah? Sejenak Jasmine tidak merespon, lalu Thomas lanjut berkata, “Sebentar lagi aku sampai di tempat parkir rumah sakit, Cuma berikan buah ke kamu saja, tidak bisa kah?”

Thomas bertanya dengan hati-hati sekali, membuat hati Jasmine jadi agak gelisah.

“Tidak tidak, bukan begitu!” Segera Jasmine menjelaskan, “Kamu sudah sampai di parkiran? Aku.......”

Belum selesai ucapan Jasmine, sudah ada sebuah mobil berhenti di sampingnya, dan jendela mobil perlahan turun.

“Jasmine.”

Suara Thomas sangat enak didengar, dengan senyuman lebar dia menatap Jasmine, “Ini kamu sudah lagi tungguin aku?”

Jasmine tidak mengira Thomas akan secepat ini, tapi dia di sini memang bukannya menunggu Thomas, hanya kebetulan tadi habis mengantar Christopher dan Valencia. Tapi bagaimana dia menjelaskan ini ke Thomas?

Sejenak Jasmine merasa sedikit canggung, tapi Thomas juga sebenarnya hanya candain dia saja, Thomas juga tahu kalau Jasmine hanya kebetulan ada di sini saja, harusnya tidak bakal keluar secepat ini.

“Masuk duduk dulu di mobil?” Sapa Thomas ke Jasmine.

Jasmine juga tidak berkomentar apa-apa, toh Thomas sudah sampai, tentu saja dia tidak bakal menolak lagi.

Jasmine membuka pintu mobil dan masuk, dengan cepat Thomas membawa mobil itu masuk ke dalam parkiran.

Setelah mendapat tempat parkir, Thomas mulai mengamati Jasmine dengan teliti.

Em, setelah beberapa waktu tidak ketemu, Jasmine benar-benar sudah kurusan.

“Jasmine, kok kamu kurusan lagi?” Tanya Thomas sampai menatap Jasmine dengan mengernyitkan alis.

“Em, tidak kurus banget juga kok!” Jasmine ketawa dengan canggung, padahal jelas-jelas ini hanya menanyakan kabar saja, tapi malah membuat dia sedikit canggung.

Kelihatannya setelah beberapa tahun, dia dan Thomas memang jadi agak jauh.

Perhatian dari Thomas membuat hatinya terasa hangat, tapi di saat yang bersamaan juga rasanya aneh.

Thomas peka sekali, dia menyadari kecanggungan Jasmine.

Dia sedikit mengerjapkan matanya, dari matanya menyiratkan perasaan yang tidak jelas.

Di dunia ini , orang yang dia paling tidak ingin jadi menjauh adalah Jasmine.

Perasaan sukanya kepada Jasmine selalu dia pendam dengan hati-hati, itu adalah perasaan yang begitu indah di beberapa tahun ini, bahkan dia tidak berani untuk menyentuh.

Perasaan di masa sekolah selalu yang paling polos dan sederhana. Sudah beberapa tahun Thomas masuk ke dunia bisnis, banyak sekali orang yang tamak dengan kekayaan, banyak orang yang bukan menyukai dirinya, tapi uangnya.

Tapi terhadap dia, Jasmine selalu begitu polos, pandangan Jasmine ke dia tidak pernah berubah, tidak peduli dia itu murid yang sederhana saja, atau pebisnis yang berharga milyaran.

Ini yang membuat Thomas senang, tapi juga sedih.

Perasaan Jasmine ke dirinya tidak pernah berubah, juga tidak pernah maju selangkah lagi.

Tapi Thomas tidak berani mengganggu. Seolah-olah kalau tambah satu perkataan saja, bakal merusak hubungan yang sudah baik ini.

“Tetap harus jaga kesehatan diri sendiri.” Pada akhirnya, Thomas tidak mengatakan apa-apa, hanya mengingatkan Jasmine untuk baik-baik menjaga diri.”

“Hm.” Jawab Jasmine sambil menunduk.

Sekali lagi keheningan yang canggung di antara mereka berdua.

Keduanya sudah melewatkan begitu banyak waktu dan kesempatan, seperti baru ketemu setelah melewati hutan dan lautan, sehingga seketika tidak tahu harus ngomong apa.

Akhirnya Thomas dulu yang memecah keheningan ini.

“Aku sudah dengar soal perusahaan Four Emperial.” Kata Thomas dengan datar, “Selamat ya.”

“Terima kasih.” Jawab Jasmine, “Sam melakukan perbuatan seperti ini, pastinya Michael tidak akan membiarkannya begitu saja.”

“Meskipun perbuatan Sam sangat tidak baik,” Sambil berkata demikian, Thomas menoleh menatap Jasmine, “Tapi di dalam dunia bisnis dan dunia perang, selamanya kamu tidak tahu akan bertemu apa, kali ini Michael ketemu masalah seperti ini tapi tidak apa-apa, hanya bisa bilang dia beruntung saja.”

Jasmine menatap Thomas, Thomas lanjut berkata, “Tapi bukan setiap keberuntungan akan seberuntung ini.”

“Senior.” Jasmine mengernyitkan alis, tidak tahu apa yang dimaksud sama Thomas.

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu