Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 68 Apa kalian sudah bersama sedari awal? (1)

Hubungan dua saudara ini tidak ada yang benar, disini Jenny Lo bergembira, sedang disana Jasmine Lo yang ditarik Michael Fu ke dalam ruang kantor malah sedang bersusah hati.

Saat masuk ke ruangan kantor dan melihat Jenny Lo. Ditambah Jenny Lo yang memandangnya dengan sorot mata ingin tersenyum tapi tidak tersenyum itu .

Dilanjutkan dengan ia yang dihempas Michael Fu ke lantai itu.

Saat melihat Jenny Lo, Jasmine Lo sudah lebih dari sekedar mengerti.

Jangan-jangan Jenny Lo sudah memfitnahnya lagi didepan Michael Fu.

Dan isi dari fitnah itu, tidak dan bukan pasti tentang ia dan Fernando Fu.

Jasmine Lo belum berdiri, tapi sudah bicara lebih dulu: “Michael Fu, aku dan Fernando Fu tidak ada apa-apa.”

Mendengar itu, Michael Fu melihatnya, masih diselimuti amarah ia tersenyum,”Benar-benar tidak ada apa-apa? Lalu kenapa kau harus terburu-buru menjelaskannya padaku?”

“Michael Fu, dengar aku dulu. Tidak ada apa-apa antara aku dan dia.” Jasmine Lo berusaha menenangkan dirinya.

“Tidak ada apa-apa tapi dia menunggumu setiap hari di pintu kantor sambil membawa bunga mawar!” Michael Fu marah besar, dan berteriak kearah Jasmine Lo.

“Semua itu salah paham, kami benar-benar tidak ada apa-apa!” Jasmine Lo tidak bisa tenang lagi dan hampir menangis.

“Salah paham? Seluruh kantor sedang membicarakan sebuah kesalah pahaman?” Michael Fu tersenyum sambil menggigit bibirnya,”Baiklah Jasmine, kau berani sekali sudah mempermalukanku!”

“Sudah ku bilang, aku tidak ada apa-apa dengannya! Kenapa kau selalu tidak percaya padaku!” Jasmine Lo pun berteriak kepadanya,”Michael Fu, kau sebenarnya mau apa!”

Michael Fu menghempaskan tamparan kewajahnya.

Sedikit tenaga pun tidak ia kurangi. Tenaga lelaki sangat kuat, wajah Jasmine Lo tertampar kesamping, seketika langsung membengkak. Sudut bibirnya terhantam giginya sendiri dan mengelupas, darah pun mengalir.

“Masih berani melawanku! Kau ini perempuan macam apa! Kau juga menggodanya!” Michael Fu memaki kearah Jasmine Lo.

Setelah Jasmine Lo ditampar, ia malah mendengar satu kata “Kau juga menggodanya!”

Jasmine Lo tiba-tiba terdiam.

Satu ruangan hanya tersisa suara nafas Michael Fu yang marah

Jasmine Lo terdiam sebentar, lalu mulai menangis.

Kenapa harus selalu begini?

Kenapa harus selalu memperlakukannya begini?

Jasmine Lo mengeluarkan suaranya dengan payah dan bicara: “Michael Fu, kenapa? Kenapa kau tidak pernah mau mempercayaiku?”

Dialah yang sebenarnya adalah orang yang paling dekat dengannya, kenapa selalu memilih mempercayai orang luar dan bukan mempercayainya?

“Mempercayaimu?” Mendengar kalimat itu Michael Fu hampir tertawa,”Kenapa aku harus mempercayai perempuan sepertimu? Hah?Jasmine Lo? Apa kau pantas untuk aku percayai?”

Jasmine Lo memandangi Michael Fu dengan sorot mata tanpa perasaan, hatinya langsung terasa hambar.

Kenapa bisa begini?

Sebelum dia keluar negeri, bukankah hubungan mereka baik-baik saja? Terlalu baik sampai menimbulkan perasaan tidak percaya, Michael Fu juga mulai perhatian padanya.

Ini membuatnya menumbuhkan sedikit harapan didalam hatinya, perlahan tumbuh benihnya,

Tapi Michael Fu hari ini tidak bertanya apapun tentang ini, tapi langsung membuat bunga yang baru saja mekar dihatinya itu, mati tak bersisa.

Diberi harapan, lalu dipadamkan dengan bengis, benar-benar sebuah penderitaan yang sebenarnya.

Menderita sampai ingin mati saja

“Michael Fu, bukankah kau tidak percaya padaku. Kalau bagitu, bunuh saja aku.” Jasmine Lo sudah mati rasa.

“Oh, kau sedang menantangku?” Michael Fu yang sedang dalam kemarahan tidak mempertimbangkan perasaan Jasmine Lo sama sekali. Padahal biasanya, semarah apapun dia, dia tidak akan melakukan ini.

“Jasmine Lo, sebelum aku pergi aku sudag bilang padamu agar tidak berhubungan dengan Fernando Fu. Sepertinya aku memang terlalu menyepelekanmu, apa kalian sudah bersama sedari awal? Hah? “ Michael Fu mencekik leher jasmine Lo, tertawa dengan tega,”Kau sama sekali tidak mendengar ucapanku!” Michael Fu menaikkan nada suaranya, tenaga ditangannya pun menguat.

Jasmine Lo yang tercekik tidak bisa bernafas, wajahnyapun memerah.

Biar aku mati seperti ini saja, biar mati seperti ini saja. Sorot mata Jasmine Lo mulai meredup, melihat senyum penuh ketegaan Michael Fu, berkata dalam hati dengan penuh keputusasaan.

“Kulihat sepertinya kau lupa statusmu. Baiklah, biar aku ingatkan lagi siapa kau sebenarnya.” Michael Fu melepaskan tangannya, Jasmine Lo bisa bernafas lagi. Ia batuk dengan keras, baru saja batuk dua kali, pinggangnya sudah diangkat Michael Fu. Seketika ia seperti susah bernafas, hampir akan pingsan.

Michael Fu menghempaskan tubuhnya ke atas kasur diruangan istirahatnya. Lalu memebaringkan tubuhnya diatas tubuh Jasmine Lo, tangannya mulai melepaskan baju Jasmine Lo,”Aku akan mengajarimu dengan benar, kau siapa, mana yang boleh kau lakukan , mana yang tidak.”

Sebuah permainan cinta yang seperti badai. Semuanya Michael yang melakukan, sedang Jasmine Lo untuk membuat sedikit perlawanan pun ia tak mampu.

Hubungan badan yang bertujuan untuk menghukum, Jasmine Lo sedikit pun tidak menikmatinya. Sedangkan Michael berubah menjadi buas untuk menghukumnya.

Jasmine Lo hanya merasakan perasaan yang sangat menderita.

Pandangan mata Jasmine Lo menghitam, pada awalnya ia masih bisa menangis tersedu, tapi belakangan suara itu semakin kecil, sampai akhirnya hampir hilang keadaran.

Sedetik sebelum hilang kesadaran, yang ada di pikiran Jasmine Lo terakhir kali adalah --- kenapa belum mati....

Lalu matanya menjadi gelap, dan sepenuhnya hilang kesadaran.

……

Jasmine Lo sudah memimpikan sebuah mimpi yang panjang.

Didalam mimpinya semua terlihat tidak jelas. Jasmine Lo hanya merasa, orang-orang dihadapannya berlalu lalang, lalu tubuhnya terasa seperti perih yang bertubi-tubi.

Didalam mimpinya ia merasakan penderitaan yang berulang, bahkan masalah yang tiada habisnya. Tidak lama , sekujur tubuhnya sudah dipenuhi keringat dingin.

Dia terbangun oleh gerakan Michael Fu yang keras.

Dengan tertatih ia membuka matanya, Michael Fu dengan wajah datar melemparkan baju kearahnya,”Pakai bajumu, lalu keluar. Cepat..”

Setelah bicara ia langsung berjalan keluar dari ruang istirahat, sedikit perasaan pun tidak ada.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu