Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 101 Permintaanku （2）

“Dokter, jelaskan dengan lebih mendetail.” Michael Fu mengangkat alisnya.

“Tuan Fu, kau tahu sendiri bahwa seluruh obat kontrasepsi punya efek samping. Hanya saja efek sampingnya bisa lebih banyak atau lebih sedikit saja.” Dokter menjelaskan dengan siratan nada menyalahkan,”Jadi kami sering tidak menyarankan untuk mengkonsumsi obat kontrasepsi.”

Mendengar ini semua, wajah Michael Fu menjadi agak pucat.

Dalam urusan ranjang, sedari awal dia selalu memperlakukan Jasmine Lo hanya ketika merasa ingin saja ia baru melakukannya. Sering sekali Michael Fu bahkan tidak memperdulikan masalah obat kontrasepsi, ia selalu meminta Jasmine Lo memakannya setiap habis melakukan hubungan.

Bahkan walaupun ketika itu ia mengambil cara-cara memakai obat kontrasepsi, demi keamanan Michael Fu akan tetap menyuruh Jasmine Lo memakan obat itu.

Dan kalau di bandingkan, akibat setelah minum obat bahkan lebih besar dari sebelum minum obat.

“Lalu.... apa ada efeknya dokter?” Michael Fu bertanya dengan khawatir, hatinya dipenuhi dengan penyesalan.

Dahulu dia sangat membenci Jasmine Lo, setiap hari yang ia pikirkan hanya adalah bagaimana membuat Jasmine Lo menderita, dia bahkan tidak pernah memikirkan kesehatan Jasmine Lo.

Tapi sekarang, ketidak perduliannya malah berubah menjadi masalah besar.

“Pasti ada efek yang ditimbulkan, tapi untungnya Nona Lo masih muda. Kondisi tubuhnya masih baik,maka efeknya juga sangat kecil. Hanya dengan di terapi menggunakan obat dengan baik, semuanya akan perlahan membaik.”

Dokter menggabungkan seluruh dokumen menjadi satu, lalu berkata kepada Michael Fu dan Jasmine Lo: “Kalau ingin punya anak harus jaga kesehatan dengan baik. Dalam waktu dekat ini pastikan kalian melakukan hubungan dengan tenaga dan jumlah yang sesuai, dan tidak boleh lagi minum obat kontrasepsi.”

“Baiklah, terimakasih dok.” Michael Fu segera menjawab.

Jasmine Lo merasa lega, bahkan hatinya merasa bahagia.

Bagus sekali, dia masih bisa punya anak.

Dia ingin punya anak yang lucu, bagusnya namanya siapa ya?

Jasmine Lo berpikir, ia merasa bahagia dan tersenyum.

Sudah mengambil obat dan masuk ke mobil. Michael Fu mengenakan sabuk pengaman dan tiba-tiba bicara: “Jadi setelah ini kita ikut saran dokter ya, mengatur waktu untuk berhubungan.”

Mendengar itu Jasmine Lo tertegun, dan tidak bisa menahan wajahnya menjadi merah.

Tidak lama, Jasmine Lo mengeluarkan suara pelan”iya”, saking pelannya hampir tidak terdengar.

Michael Fu tahu dia malu,jadi tidak melanjutkannya lagi, hanya mengatakan kalimat kesimpulan: “Kalau begitu kita mulai dari hari ini.”

Kali ini bahkan untuk mengatakan “iya” saja Jasmine Lo tidak terucap.

……

Michael Fu menyetir mobilnya, membawa Jasmine Lo pulang dari rumah sakit.

Melesat sampai setengah jalan, saat melewati supermarket Michael Fu pun terlihat memelankan laju mobil.

Jasmine Lo juga melihat ke arah supermarket itu, menyadari bahwa mobil dipelankan, ia pun mengerti Michael Fu sedang memikirkan apa.

Jasmine Lo agak ragu, kemudian bicara: “Hentikan mobilnya, aku akan membeli sedikit sayuran.”

Mendengar itu Michael Fu berucap: “Apa kau tidak apa-apa?”

“Aku tidak selemah itu.” Jasmine Lo tersenyum tipis.

Lagipula mereka sudah berencana akan punya anak, jadi memperhangat hubungannya dan Michael Fu juga tidak ada salahnya.

Hubungan mereka yang begitu kaku juga tidak akan punya dampak baik terhadap perkembangan calon bayi.

Walaupun tidak tahu setelah anak mereka lahir mereka akan bagaimana, tapi Jasmine Lo sudah memutuskan untuk tidak memikirkannya dulu.

Berjalan selangkah, liat selangkah saja.

Dulu dia punya begitu banyak rencana indah yang kemudian juga dihancurkan oleh Michael Fu kan?

Mendengar jawaban Jasmine Lo yang meyakinkan, Michael Fu pun menghentikan mobilnya.

Jasmine Lo masuk ke dalam supermarket, dengan terbiasanya dia langsung memilih dan memasukkan makanan kesukaan Michael Fu ke dalam trollynya.

Michael Fu melihat Jasmine Lo memilih makanan yang ia sukai, hatinya bergejolak tidak karuan, tapi tetap tak bergeming.

Apa dia sudah salah menuduh Jasmine Lo?

Barangkali Jasmine Lo benar-benar tidak pernah tertarik dengan lelaki lain.

Atau Jasmine Lo menggunakan cara ini untuk mengelabuinya?

Isi kepala Michael Fu mulai kacau.

Saat dia ingin melepaskan dendamnya dan ingin mengenal Jasmine Lo lebih dekat, dia menyadari bahwa dia tidak bisa menebak Jasmine Lo.

Michael Fu sedang berpikir dan mereka melewati tempat seafood.

Rumput laut di hadapan matanya membuatnya tertarik.

Jasmine Lo melihat Michael Fu tidak bergerak pun bertanya: “Ada apa?”

Lalu Jasmine Lo mengikuti arah pandangan Michael Fu dan mengerutkan alis, ia melihat lekat rumput laut yang ada di dalam kulkas.

“Ada apa? Bukankah kau tidak suka rumput laut?” Jasmine Lo merasa agak aneh, Michael Fu ini apa sudah berubah ya?

Jasmine Lo ingat dengan jelas, pernah sekali ia memasak rumput laut. Setelah ia letakkan di atas meja ia dimarahi oleh Michael Fu habis-habisan. Setelah itu Jasmine Lo sudah tidak pernah lagi masak rumput laut, walaupun sebenarnya dia sangat menyukainya.

“Itu... aku dengar bibi bilang, ibu hamil lebih baik mengomsumsi rumput laut.” Michael Fu berucap dengan agak ragu, setelah selesai bicara wajahnya agak sedikit memerah.

Jasmine Lo tertegun, dia tidak menyangka Michael Fu bisa peduli hal ini.

Tidak lama Jasmine Lo tersenyu, dan berucap: “Aku kan belum hamil.”

“Ibu yang berencana hamil.” Michael Fu menambahkan.

Senyum di wajah Jasmine Lo melebar.

Terhadap kehamilan ini tiba-tiba dia merasa semua penuh dengan penantian.

Awalnya Jasmine Lo agak mati rasa, ia pikir Michael Fu hanya ingin anak saja.

Tapi sekarang, dia tiba-tiba merasakan maksud dari ingin punya anak Michael Fu.

Jasmine Lo juga pernah khawatir apakah Michael Fu akan melampiaskan kebenciannya padanya, kepada anak mereka nanti.

Tapi sepertinya sekarang, hal itu tidak akan terjadi. Ini sudah membuat Jasmine Lo lagi-lagi merasa cukup.

Walaupun tidak tahu nanti akan seperti apa, tapi barangkali anak yang akan lahir ini, bisa merubah hidupnya?