Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 220 Orang ketiga (1)

Michael Fu bagaikan terjerumus ke dalam ingatannya.

Saat itu awal musim panas, di sore hari, walaupun dia tidak tahu siapa yang memberikan surat itu, tetapi dia tidak pernah rela untuk membuang surat berwarna merah muda tersebut.

Tidak ada inisial, hanya tulisan yang menusuk ke hati.

Menurut Michael Fu, tidak ada yang dapat menggantikan arti kata menemani.

Karena kurangnya cinta seorang ayah, sejak kecil Michael Fu tidak pernah merasakan apa itu "menemani".

Dan selanjutnya dia bertemu dengan Jasmine Lo, yang terus menemaninya, tidak peduli akan badai yang menerpa.

Sama seperti kata-kata di surat cinta tersebut.

Dan sekarang, Jasmine Lo yang berada di hadapannya, mengatakan kata-kata yang sama seperti di surat cinta tersebut.

Merupakan surat cinta terindah di hati Michael Fu.

Jasmine Lo melihat keterkejutan di wajah Michael Fu, dia tidak mengira, ternyata Michael Fu masih mengingat surat cinta tersebut.

Mungkin terdapat cinta di hati Michael Fu.

Jasmine Lo tersenyum, lalu dia menganggukan kepala.

"Mengapa......tidak menulis nama".

Wajah Michael Fu merona.

Dia mengingat dengan jelas, ketika dia menerima surat cinta tersebut, dia sudah menyukai Jasmine Lo.

Ketika itu Michael Fu merasa terdapat sedikit penyesalan, harus meninggalkan wanita romantis yang menuliskan surat tersebut kepadanya.

Walaupun dia tidak tahu siapa, tidak ada nama di surat tersebut, di mata Michael Fu saat itu, merupakan sebuah ungkapan yang tidak ingin memaksanya untuk menyukainya.

Aku tidak memaksamu menyukaiku, aku hanya ingin memberitahumu, bahwa aku menyukaimu.

Cinta yang damai.

Tetapi sekarang, tiba-tiba Michael Fu menyalahkan Jasmine Lo.

Bila saat itu Jasmine Lo menuliskan namanya, mungkin mereka akan bersama.

Tidak ada kegusaran, tidak ada lika-liku, mereka akan terus menerus bersama, hingga lulus dan menikah, terus hidup bersama, hingga rambut mereka berubah menjadi putih.

Dan tidak seperti sekarang, hampir saja dia kehilangannya, setelah bersama pun, harus menghadapi berbagai macam luka dan kesalahpahaman.

Jasmine Lo menundukan kepala, setelah beberapa saat, dia tersenyum, senyum yang sangat datar.

"Kamu anggap saja, itu merupakan ungkapan pertahanan terakhir dari seorang gadis muda".

Dia begitu mencintai Michael Fu, tetapi tidak berani mengungkapkan isi hatinya.

Walaupun dia mengatakan isi hatinya, tetapi dia tidak berani memberitahunya, orang tersebut adalah dirinya sendiri.

Saat itu ketika Michael Fu membuka surat tersebut, Jasmine Lo berada di luar dan mengintip ke dalam.

Melihat Michael Fu yang membuka dan membacanya, wajahnya terlihat hangat dan lembut, dan pelan-pelan melipat kembali surat tersebut, dan meletakan kembali ke dalam tasnya.

Hati Jasmine Lo tidak pernah luluh seperti itu.

Rasa bahagia itu, ,membuat Jasmine Lo meremas baju yang ada di depan dadanya.

Apa yang harus dia lakukan.

Apakah dia boleh mencintai Michael Fu.

Michael Fu melihat Jasmine Lo yang menundukan kepala, rambut tipis yang berada di dahinya jatuh kebawah.

Mereka sekarang bukanlah remaja seperti waktu itu, yang masih malu-malu.

Jasmine Lo sekarang adalah seorang ibu, waktu meninggalkan bekas di wajahnya.

Tetapi Michael Fu yang sekarang, tiba-tiba seperti kembali ke musim panas ketika mereka berumur delapan belas tahun.

Mereka yang tanpa beban, dengan bebas merasakan masa muda yang menyenangkan.

Michael Fu menghela napas, bebeapa saat kemudian, bibirnya terbuka, dan mengatakan satu kata.

"Bodoh".

Mereka berdua bodoh.

Dengan berbagai cara mereka menyia-nyiakan. Dengan berbagai cara, menutupi perasaan mereka.

Michael Fu hampir mengatakan sesuatu.

Tetapi baru saja dia ingin mengatakannya, semuanya dia telan kembali.

Bagaimana harus mengatakannya?

Maaf? Aku mencintaimu? atau, selanjutnya kita harus hidup bersama dengan baik.

Tidak peduli apa itu, sepertinya akan menghancurkan ketenangan yang aada saat ini.

Tiba-tiba, seperti ada sesuatu yang terbersit di hatinya.

Michael Fu merasakannya dan ingin mengatakannya.

Ketika baru saja dia membuka mulut, dan memandangi sebelah wajah Jasmine Lo yang cantik, baru saja dia ingin berbicara, tiba-tiba telephone berdering.

Suasana tiba-tiba berubah.

Perasaan di hati Michael Fu hilang, mulutnya terbuka, wajahnya merah dan canggung.

Jasmine Lo sepertinya tahu apa yang ingin dia katakan, tetapi justru telephone itu menggangunya.

Terdapat kekecewaan di hati Jasmine Lo, tetapi dia tetap berkata, "angkat telephone dulu"

Kalau saja ada hal yang penting dari kantor? lebih baik jangan ditunda.

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu