Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 270 Pukulan yang tak terlupakan (1)

Jantung Jasmine Lo langsung berdetak kencang, dia menekan perutnya kuat-kuat, lalu merasakannya lagi dengan hati-hati.

Tidak ada...Tidak ada!

Jasmine Lo seketika panik, dia tidak bisa merasakan anak di perutnya!

Bagaimana bisa, bagaimana bisa seperti ini! Jasmine Lo langsung ingin duduk, tetapi tidak punya waktu untuk bertindak, dia langsung dilihat oleh Fernando Fu.

Fernando Fu memegang bahu Jasmine Lo dan bertanya dengan cemas, "Kenapa Jasmine, mana yang sakit?"

Jasmine Lo gemetar dan meraih tangan Fernando Fu, dia bertanya dengan bibir bergetar, "Fernando, Fernando, bagaimana keadaan anakku? Anakku baik-baik saja, bukan?"

Jasmine Lo dengan penuh kecemasan berbalik ke Fernando Fu. Dia sekarang sangat membutuhkan seseorang untuk bisa memberitahunya bahwa semuanya baik-baik saja, anaknya baik-baik saja, tidak ada apa-apa, dan dia masih di dalam perutnya, semua perasaannya, Itu semua hanya menipu dirinya saja.

Sekarang setelah ia diselamatkan, harusnya anaknya juga baik-baik saja keadaannya!

Fernando Fu tertegun saat mendengar pertanyaan Jasmine Lo.

Dia tahu bahwa suatu hari, Jasmine Lo harus menghadapi masalah ini. Fernando Fu selalu memikirkan bagaimana cara menyampaikan masalah ini kepada Jasmine Lo.

Tetapi ketika dia benar-benar ingin mengatakannya, Fernando Fu merasa tenggorokannya seperti terbakar, rasanya selalu sakit seperti tertusuk jarum saat ia ingin berbicara.

Melihat Jasmine Lo yang menantikan jawabannya, wajahnya yang seolah-olah memancarkan cahaya yang penuh harap. Fernando Fu merasa dirinya hampir tidak bisa mengatakan apa pun.

Tetapi banyak hal yang telah mencapai titik ini, dan sangat mustahil untuk menyembunyikannya dari Jasmine Lo.

Tidak bisa menyembunyikannya lagi...Fernando Fu membuka matanya lalu memandang Jasmine Lo. Bibir dan giginya sedikit terbuka, tetapi dia hanya bisa mengucapkan kata-kata yang membuat Jasmine Lo bingung.

"Jasmine, anakmu... Sudah tidak ada."

Setelah Fernando Fu mengatakannya, dia memegang tangan Jasmine Lo dengan erat. Dia tidak bisa membayangkan Jasmine yang sudah begitu kesakitan, lalu mengetahui anaknya yang sudah meninggal, perasaannya akan sesakit apa lagi?

Saat Jasmine Lo mendengar kalimat ini, ia langsung lemas.

Seolah-olah sudah kehilangan jiwanya, dia membiarkan tubuhnya runtuh di tempat tidur.

Anak itu sudah tidak ada lagi.

Jasmine Lo yang sedang berbaring, tangannya masih belum lepas dari perut bagian bawahnya.

Perutnya yang awalnya sudah menunjukan bentuk kecil, sekarang sudah menjadi benar-benar rata, tidak ada jejak, seperti tidak pernah terisi makhluk yang sedang menjalani kehidupan baru.

Tidak ada lagi.

Pada saat itu, telinga Jasmine Lo terus meraung. Dia merasa seperti berada di ujung dunia.

Ketika Fernando Fu melihat ekspresi Jasmine Lo yang hampir sepenuhnya hilang, dia menekan kesedihan di hatinya. Fernando Fu menggertakkan giginya dan mencoba menghibur Jasmine Lo. Ini tentang pemulihan tubuhmu, kamu tidak boleh punya beban pikiran lagi..."

Fernando Fu berkata, suaranya hampir sepenuhnya tercekik.

Jasmine miliknya, malaikatnya, orang yang paling penting baginya, sekarang berbaring di ranjang rumah sakit dengan jiwanya yang hilang, berbaring dalam kesedihan yang luar biasa.

"Jasmine, Jasmine, semangat..." Fernando Fu tidak pernah menjadi orang yang pandai menghibur orang, dia hanya bisa mengulangi kalimat demi kalimat, suaranya pun semakin mencekat.

Ekspresi Jasmine Lo sekarang, adalah ekspresi yang bagaimana pun tak ingin dia lihat.

Tapi apa yang bisa dia lakukan selain menghiburnya? Lagi pula, mati sudah mati, anak itu tidak akan pernah bisa kembali.

Namun, Jasmine Lo sama sekali tidak berubah, ia tetap membeku seperti ini.

Dia tahu berita itu, tetapi itu tidak berarti dia bisa menerimanya.

Dia tanpa ekspresi sekarang, karena dia tidak tahu harus menunjukkan ekspresi seperti apa.

Hati Fernando Fu semakin tidak karuan saat memandangi Jasmine Lo seperti ini.

Dia awalnya berpikir bahwa Jasmine Lo akan menangis keras setelah mengetahui berita itu.

Berita ini menjadi pukulan yang berat bagi Jasmine Lo. Oleh karena itu, Fernando Fu menyuruh Jasmine Lo untuk menangis saja dulu sebaentar. Fernando Fu kemudian membunyikan bem memanggil dokter untuk mengganti obatnya.

Lagipula, kehilangan seorang anak dan tidak menangis itu terlalu kejam bagi seorang ibu.

Tetapi hal yang membuat Fernando Fu sangat terkejut adalah, Jasmine Lo tidak menunjukkan tanda-tanda air mata sama sekali.

Dia hanya terdiam, tidak bergerak sama sekali, posisi tubuhnya tetap seperti ini sejak tadi.

"Jasmine ..." Fernando Fu mengerutkan keningnya dan menatap Jasmine Lo, tetapi ia tidak tahu harus berkata apa. Jasmine Lo sangat tidak normal sekarang, Fernando Fu bahkan mulai bertanya-tanya apakah Jasmine Lo tidak tahan lagi dengan pukulan ini.

"Jasmine, dengarkan aku." Kamu harus mengatakan sesuatu. Fernando Fu menyemangati dirinya, "Semua orang sangat sedih karena kepergian anakmu, tapi aku tahu tidak ada seorang pun yang akan lebih sedih dari dirimu." Tetapi kam masih muda, masih memiliki masa depan yang cerah. Berjanjilah padaku, kamu harus bertahan sekarang, oke?"

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu