Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 66 Aku tidak akan menyerah (2)

Kalimat terakhir ia sebut dengan nada pelan, tapi Jenny Lo masih bisa mendengarnya.

Jenny Lo menundukkan kepalanya perlahan, lalu tersenyum penuh kepuasan.

Lelaki yang sedang jatuh cinta memang sangat mudah sekali mempercayai hal yang tidak benar.

Cukup dengan Fernando Fu terus mendekati Jasmine Lo, walaupun dia tidak melakukan apapun, tetap akan menjadi pembantu Jenny Lo.

Jenny Lo merasa sangat puas, tapi tetap bertingkah seolah ia sangat lemah.”Kau jangan bicara seperti itu, makan kali ini aku yang traktir, kau tidak boleh menolaknya.”

Jenny Lo puas, Fernando Fu pun sudah melepaskan setidaknya setengah dari rasa penasarannya. Mereka semua tidak bahagia! Jadi biarkan dia memberi sedikit kebahagiaan pada Jasmine Lo. Bagaimana mungkin hanya karena sedikit penolakan dia langsung mundur kan!

Keduanya sudah melepaskan sedikit masalah mereka, bisa dibilang ini adalah makan siang yang gembira.

..........

Sore harinya, Fernando Fu “yang sudah sadar” on time menunggu Jasmine Lo di lantai bawah kantor dengan membawa bunga mawar.

Jenny Lo yang melihat dari pintu kantornya dilantai atas tersenyum penuh kepuasan.

Dia menoleh kearah David yang berada disampingnya dan menganggukkan kepala. David mengerti, mengambil kamera dan berlalu keluar.

Jasmine Lo, kali ini kau tak akan lolos.

Jenny Lo dengan puas duduk di atas kursi merah dibelakang mejanya, dengan puas ia menghela nafas panjang,

Berbeda dengan saudara perempuannya, Jasmine Lo yang baru saja selesai kerja tidak sepuas itu.

Jasmine Lo baru saja menyelesaikan pekerjaannya hari ini. Ia baru saja beranjak ingin pulang dan tiba-tiba Ines Lin berlari kearahnya dengan terburu-buru, menarik tangannya dan berbicara pelan: “Nona Jasmine, ada kabar buruk.”

“Ada apa, kenapa kau terlihat gelisah begitu.” Jasmine Lo mulai merasa akan ada hal buruk yang terjadi. Walaupun dia juga gelisah, tapi dia harus menenangkan Ines Lin terlebih dulu.

Ines Lin saat melihatnya langsung berlari naik keatas, berusaha mengatur nafasnya dan bicara:”Nona Jasmine, Tuan Fernando Fu datang lagi membawa bunga mawar!”

Hari yang cerah berubah mendung, lutut Jasmine Lo seketika lemas.

“Bagaimana bisa, kemarin aku sudah mengatakan padanya untuk tidak usah datang lagi!” Jasmine Lo berlari kearah jendela, melihat kebawah, walaupun gedung begitu tinggi dan tidak bisa melihat dengan jelas, tapi dia masih bisa mengenali bahwa itu adalah Fernando Fu, sedang berdiri di lantai bawah memeluk seikat bunga mawar.

Jendela perusahaan semuanya adalah jendela kaca, kalau dilihat dari ketinggian benar-benar membuat pusing, dia pun agak kehilangan keseimbangan lalu kembali ketempat duduknya.

“Nona Jasmine, bagaimana ini!” Ines Lin terlihat lebih gelisah dari Jasmine Lo, seperti semut didalam wajan yang hangat.

Bagaimana? Jasmine Lo juga tidak tau harus bagaimana.

Selain keluar dan menghadapi Fernando Fu, apa ia masih punya jalan lain?

Kalau tidak dihadapi sendiri, dan lari dari kenyataan. Tidak perduli dia bersembunyi dimana, akan tetap dianggap melarikan diri, dan itu akan jadi bahan perbincangan orang.

Jadi Jasmine Lo hanya bisa keluar menghadapi.

Ditengah perbincangan semua orang dikantor, ia berjalan keluar.

“Kau sudah datang!” Fernando Fu berjalan mendekat, nada bicaranya sama dengan nada dua hari sebelumnya. Nada yang gembira, dan dengan bunga yang sama seperti yang pernah ia serahkan kepada Jasmine Lo.

Tapi suasana hati Jasmine Lo sudah tidak sama, hari pertama ia terkejut, hari kedua dia bersedih, sampai hari ini ia pun merasa marah.

Jasmine Lo menerima bunga mawar dan langsung menghempasnya ke lantai.

Terdengar suara ricuh terkejut dari gerombolan orang.

“Jasmine?” Fernando Fu terkejut.

“Sudah ku bilang padamu, jangan datang lagi.” Jasmine Lo bicara dengan nada dingin.

Sambil bicara ia melangkahkan kakinya melewati Fernando Fu dan beranjak kearah tempat parkir.

Sambil berjalan terdengar suara Fernando Fu berteriak,”Jasmine Lo, aku tidak akan melepaskanmu!”

Akhirnya keesokan harinya ada gosip lagi yang beredar didalam kantor, mengatakan bahwa Jasmine “Sembarang memulai tapi akhirnya membuang.”

Jasmine Lo pusing dan menutup matanya.

Beberapa hari setelah itu, tidak peduli Jasmine Lo bicara apa, atau menggunakan cara apapun menolak Fernando Fu. Fernando Fu akan tetap dengan keras kepala datang kekantornya dengan membawa bunga mawar dan menunggunya pulang.

Setelah beberapa hari, Fernando Fu sudah mendapatkan julukan “Orang yang tergila-gila.”

Berbanding terbalik dengan Jasmine Lo yang di cap “Tidak punya hati”

“Jasmine Lo ini sudah keterlaluan, selingkuh setelah menikah, dan masih menggoda kakak Direktur Fu. Sekarang saat lelaki itu sudah tergila-gila padanya, dia malah tidak memperdulikan.

“Iya kan, tidak tahu dia sedang bersandiwara apa. Bukankah sudah jadi pelacur, lalu kenapa masih sok jual mahal.”

“Ahh.. kapan ada lelaki seperti Fernando Fu begitu datang menyukaiku ya.”

“Lelaki baik-baik sudah dibuat hancur oleh Jasmine Lo.”

“Yang kau katakan itu benar.”

Saat Michael Fu pulang dinas luar, semua yang ia dengar sudah seperti ini.

Mereka bertiga sudah jadi bahan perbincangan yang kebenaran dari ceritanya sudah sulit untuk dipastikan kebenarannya.

Saat perbincangan dikantor semakin hangat, Michael Fu pun kembali.

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu