Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 102 Tidak Menyulitkanmu kan? (1)

Hari-hari Michael Fu dan Jasmine Lo sudah menjadi tenang lagi.

Hari itu setelah dibawa Michael Fu pulang dari rumah Valencia Xia, Valencia Xia pun menelponnya lagi, bertanya bagaimana keadaannya.

“Jasmine, bagaimana kabarmu, Michael Fu tidak menyulitkanmu kan?” Valencia Xia akhirnya bisa menghubungi Jasmine Lo lewat telpon, suaranya terdengar bertanya dengan terburu-buru,”Kenapa kau tidak mengangkat telpon? Aku sangat khawatir sekali! Kalau masih tidak bisa menghubungimu, Fernando Fu berniat akan membawa orang untuk mendobrak pintu!”

“Aku tidak apa-apa, Valencia.” Jasmine Lo tertawa dan menjawab dengan tenang,”Aku sangat baik-baik saja, kau jangan khawatir.”

“Michael Fu.... apakah ia menyulitkanmu?” Valencia Xia bertanya dengan hati-hati, takut kalau menanyakan ini, ia akan membuka luka Jasmine Lo lagi.

“Tidak, kami... sangat baik-baik saja.” Jasmine Lo berhenti sebentar, dan melanjutkan kalimatnya.

Akhir-akhir ini dia dan Michael Fu benar-benar tidak punya hal yang harus dipermasalahkan.

Michael Fu yang memberikan perhatian untuknya, dan dia yang memperlakukan Michael Fu dengan biasa saja.

Tidak ada kesempatan untuk hal-hal besar terjadi diantara mereka.

Setelah melewati kesalahpahaman Michael Fu terhadap dirinya dan Thomas Gu, Jasmine Lo akhirnya mengerti bahwa hanya dengan dia tidak mendengarkan kemauan Michael Fu, Michael Fu akan menjadi marah besar.

Jadi beberapa hari ini Jasmine Lo sangat mendengar apapun yang dikatakan Michael Fu.

Ia mendengar apapun perkataan Michael Fu, sampai=sampai Michael Fu pun merasa aneh dan tidak terbiasa.

“Ada apa dengamu?” akhirnya suatu hari Michael Fu pun bertanya kepada Jasmine Lo dengan alis berkerut.

“Bukankah kau sangat ingin punya istri yang mendengarkan segala maumu?” Jasmine Lo balik bertanya.

Michael Fu seketika seperti tertampar.

Dia hanya berharap Jasmine Lo bisa baik-baik, dan tidak pergi mencari lelaki lain. Cukup tinggal dirumah dan menjaga kesehatan dengan baik, lalu memperjuangkan untuk bisa cepat hamil.

Tapi Michael Fu hanya terdiam dan menggertakkan giginya saja, walaupun pemahaman Jasmine Lo sudah sedikit melenceng dari maksudnya yang sebenarnya, tapi tidak apa, cukup dengan Jasmine Lo bisa hamil secepatnya, dia percaya Jasmine Lo bisa kembali mencintainya.

Jadi Michael Fu tidak banyak menjelaskan, ia hanya bicara: “Kalau begitu kau harus baik-baik menjaga kesehatanmu, lalu cepat-cepat hamil. Malam ini sudah sampai waktu yang kita jadwalkan kan?”

Michael Fu tidak memperjelas kalimatnya, tapi Jasmine Lo sudah mengerti apa yang dimaksudnya.

Malam ini sudah sampai waktu yang mereka jadwalkan untuk melakukan hubungan suami istri.

Entah memang karena mempertimbangkan kesehatan Jasmine Lo atau tidak, saat mereka melakukan hubungan suami istri, mereka akan melakukannya dengan perlahan. Setiap kali hanya sekali atau dua kali saja,bahkan setelah itu Michael Fu akan membantu mengelap tubuh Jasmine Lo, lalu menyelimuti tubuhnya dengan selimut.

Kadang Michael Fu akan tidur di kamar jasmine Lo, kadang juga tidak.

Tapi perlahan Michael Fu mendapati bahwa hanya dengan dia tidur satu ranjang dengan Jasmine Lo, Jasmine Lo akan selalu tanpa sadar tidur dalam dekapannya.

Jasmine Lo yang berada didalam dekapan itu bernafas seperti kucing, rambutnya yang halus, tubuhnya yang lemah, semua membuat mood Michael Fu menjadi sangat bagus.

Bahkan membuatnya bermimpi indah sepanjang malam.

Michael Fu adalah orang yang sangat sulit tidur. Semenjak ibunya terjun dari ketinggian dihadapannya, setiap malam Michael Fu akan bermimpi buruk sepanjang malam, sampai-sampai ia tidak bisa memejamkan matanya, kegelapan saat dia menutup mata membuatnya merasa sangat takut.

Tapi tidur didekat Jasmine Lo, Jasmine Lo seperti seseorang yang takut Michael Fu hilang. Membuatnya bisa tidur dengan sangat nyaman dan pulas.

Kenapa dulu dia tidak menyadari ini semua? Michael Fu tidak bisa menahan untuk bertanya pada dirinya sendiri.

Jadi Michael Fu mulai tidur dikamar Jasmine Lo setiap malam, entah itu malam yang mereka jadwalkan untuk berhubungan suami istri atau tidak.

Ranjang yang memang disiapkan untuk pernikahan mereka itu tidak ada masalah sama sekali, bahkan membuat Michael Fu bisa tertidur dengan pulas.

Jasmine Lo juga menyadari perubahan Michael Fu, dia juga agak terkejut. Tapi ia hanya bertanya-tanya dalam hati saja, tidak bertanya langsung pada Michael Fu.

Apapun yang Michael Fu ingin beri tahu, atau butuh ia ketahui, akan dia beritahu kepadanya.

Dan apa yang tidak ingin Michael Fu beritahukan kepadanya, walaupun dia bertanya, Michael Fu tidak akan memberitahunya.

Mereka sudah melalui banyak hal, walaupun akhir-akhir ini hubungan mereka berdua sangat baik. Tapi semua yang sudah terjadi membuat Jasmine Lo tidak tahu apakah harus mempercayai Michael Fu atau tidak.

Tidak mempercayai suami sendiri, Jasmine Lo tahu ini tidak seharusnya. Tapi Jasmine Lo tidak punya jalan lain. Ketakutan dalam hatinya membuatnya tidak bisa dengan mudah menukar semuanya dengan ketulusan.

Apalagi, tidak ada yang tahu masa depan kan? Jasmine Lo tidak berani mengkhayal, dia hanya berharap ia bisa melakukan apa yang ada didepan matanya dengan baik. Berusaha untuk tidak memberi kesempatan Michael Fu untuk marah, juga berusaha untuk membuat dirinya tidak menderita.

Anak, anak. Didalam Jasmine Lo hanya ada kata ini.

Dia butuh seorang anak, untuk membantunya memulai hidup yang baru.

……

Perkembangan hubungan Jasmine Lo dan Michael Fu semakin baik.

Mereka berdua menjadwalkan waktu untuk berhubungan suami istri. Kondisi kesehatan Jasmine Lo pun semakin membaik, belakangan wajahnya sudah mulai merah merona.

Bibi He setiap hari menyiapkan makan siang yang baik bagi kesehatan untuknya. Sedangkan malamnya, Jasmine Lo sendirilah yang akan masak, menyiapkan makanan yang menjadi kesukaan Michael Fu.

Setiap hari mereka berdua akan makan bersama, sambil makan Michael Fu akan bertanya tentang kondisi kesehatan Jasmine Lo. Jasmine Lo pun biasanya akan menerima perhatian Michael Fu ini dengan menjawab tentang apa yang dirasakan tubuhnya sekarang.

Bukan hanya demi dirinya, tapi juga demi anaknya. Jasmine Lo mengatakan padanya sendiri, mencoba bersemangat menjalani hidup.

Sampai pada suatu hari saat makan pagi, Michael Fu tiba-tiba bertanya,”Menurutmu semalam bagaimana?”

“Aku rasa lumayan...” Jasmine Lo menjawab tentang kondisi tubuhnya dengan biasa saja, tapi baru saja kalimat itu keluar dari mulutnya,baru ia sadar bahwa yang ditanyakan Michael Fu bukan tentang kesehatannya, tapi....

Dan dia menjawab dengan jawaban yang seperti itu !

Wajah Jasmine Lo langsung memerah, lalu berkata dengan pelan kepada Michael Fu,”Bisakah tidak mempertanyakan hal seperti ini, ada Bibi He disini!”

Selesai bicara Jasmine Lo langsung melirik dengan sembunyi-sembunyi kearah Bibi He. Saat ia dapati Bibi He sedang membereskan panci dengan tenang, baru ia menghela nafas.

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu