Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 68 Apa Kalian Sudah Bersama Sedari Awal?(2)

Sedikitpun ia tidak ingin melihatnya lebih lama.

Jasmine Lo mengerutkan alisnya, berusaha menggerak-gerakkan badannya. Dengan susah payah ia duduk, dan dengan perlahan ia memakai bajunya.

Wajah yang bengkak, baju yang koyak, tubuh yang perih, ia seperti mati rasa.

Tubuhnya ada yang hijau, ada yang membiru, bahkan saat Michael Fu menyetubuhinya, ia masih menggunakan tenaga yang kuat.

Sepotong hati, tersakiti begitu saja.

Dengan susah payah Jasmine Lo memakai bajunya, baru saja ingin memakai celana, kakinya sudah merasa keram.

Dia sudah merapikan dirinya, dan keluar dari ruang istirahat dengan wajah datar. Michael Fu baru saja mengambil handphonenya, lalu berbicara tanpa perasaan kearahnya: “Ayo.”

Saat Jasmine Lo berjalan selangkah, kakinya pun seperti menginjak mata pisau dan terasa sakit. Tiba-tiba dia teringat cerita putri duyung saat dia masih kecil dulu.

Putri duyung yang cantik, demi mendapatkan cinta sang pangeran. Ia menukar suaranya dengan sepasang kaki, tapi sepasang kaki itu, setiap ia melangkah akan sakit seperti menginjakkan mata pisau.

Putri duyung melakukan itu demi cinta, tapi dia?

Jasmine Lo melihat punggung Michael Fu yang sedang berjalan, ia tidak menemukan jawabannya.

Putri duyung demi cintanya, berkorban demi kumpulan busa.

Tapi Jasmine Lo, malah cintanya yang berkorban demi kumpulan busa.

……

Michael Fu berjalan kearah luar kantor, dan langsung melihat Fernando Fu dibawah sebatang pohon tua.

Jasmine Lo dihabisi nasibnya sendiri dalam satu waktu.

Michael Fu menekuk wajahnya, melihat kearah Fernando Fu yang mengerutkan alisnya karena melihat Michael Fu. Lalu melihat Jasmine Lo yang ada disebelahnya, tiba-tiba tersenyum dan berjalan mendekat.

“Jasmine..” Fernando Fu berjalan kedepan Jasmine, Michael Fu pun mendaratkan tinjunya sebagai sapaan.

Ini adalah cara mereka berdua saling menyapa. Setiap Michael Fu dan Fernando Fu bertemu, mereka pasti akan bergulat terlebih dulu.

Jasmine Lo hanya melihat dengan raut wajah dingin. Perutnya yang dilukai Michael Fu belum sembuh sepenuhnya, kadang masih sering tiba-tiba merasa ngilu.

Kali ini, dia sudah tidak ingin mengurusi dua orang ini.

Michael Fu dan Fernando Fu bergulat saling memukul. Bunga mawar terjatuh disamping mereka, terhambur saat mereka saling memukul.

Dan Jasmine Lo disebelah sini, perutnya mengilu hebat. Tubuhnya juga sakit, membuatnya tidak bisa bila tidak berlutut, seluruh tubuhnya mengerut, memeluk dirinya sendiri.

Fernando Fu saat sedang saling bergulat ia melihat Jasmine Lo yang seperti tidak sehat, ia berusaha melepaskan diri dari kemarahan Michael Fu, dan berlari kearah Jasmine Lo,”Jasmine, kau kenapa!”

Michael Fu kembali mendaratkan tinjunya, Fernando menahan dengan tangannya. Tapi ia terdorong oleh tenaga yang kuat beberapa langkah kebelakang.

“Ada apa dengan Jasmine Lo, itu bukan urusanmu! Dia istriku, Fernando Fu, kau harus ingat itu baik-baik!” Michael Fu mengeluarkan kalimat terakhirnya saat bertemu Fernando hari ini.

“Kau tahu Jasmine adalah istrimu, kau masih memukulnya, bahkan kau memukulnya sampai seperti ini! Michael Fu, apa kau masih manusia! Bagaimana bisa kau memukulnya dengan keras!” Fernando Fu mendekat kearah Jasmine Lo sebentar, dan sudah bisa melihat dengan jelas wajahnya yang bengkak, leher bajunya juga tidak bisa menutupi biru yang ada dilehernya, dan bekas merah yang ada dipergelangan tangannya.

“Bagaimana aku memperlakukan istriku, apa itu urusanmu!” Nada bicara Michael Fu sangat marah.

“Kau bahkan memukulnya sampai seperti ini, apa kau ingin membunuh Jasmine!” Fernando Fu tidak bisa menahan makiannya.

“Bagaimana aku memperlakukannya itu bukan urusanmu, kau itu siapa, atas dasar apa kau mau ikut campur urusan aku dan Jasmine Lo.” Sambil tersenyum Michael Fu bicara dengan nada menyindir.

“Michael Fu, Jasmine Lo sangat mencintaimu, kau jangan begini!” Fernando Fu merasa ia tak sebanding.

Jasmine Lo mendengar mereka bertengkar, telinganya terasa sakit. Lalu merasa langit berputar, kakinya pun terasa kebas.

Michael Fu hanya mementingkan perintahnya kepada dia saja.

Dia tidak perduli perasaannya, hanya peduli pada perintahnya saja.

Jasmine Lo merasa sedikit lucu.

Dia ini apa? Hanya seorang perempuan yang digunakan lelaki itu untuk membuktikan dirinya sendiri.

Jasmine Lo melihat dua orang itu bertengkar, sudut matanya menangkap para karyawan yang baru saja pulang. Walaupun mereka segera berlalu dan tidak berani lama melihat, tapi tetap saja mereka menoleh kearah sini dengan penuh rasa ingin tahu.

Jasmine Lo tiba-tiba merasa ada yang naik ke tenggorokannya, wajahnya memerah. Lalu tiba-tiba ia memuntahkan darah keluar.

Michael Fu dan Fernando Fu boleh saling bergulat memukul dan saling memaki dengan suara keras. Mereka boleh tidak tahu malu, tapi dia masih punya rasa malu.

Di dalam kondisi seperti ini, Jasmine Lo yang selalu terlihat kuat menjadi hilang muka.

Detik selanjutnya, Jasmine Lo sudah terjatuh ke tanah.

“Jasmine!” Fernando Fu yang berdiri menghadap kearahnya dan berhadapan dengan Michael Fu pun melihat dia terjatuh, berteriak terkejut.

Michael Fu yang mendengar ia berteriak langsung menolehkan kepalanya, ketika sudah menoleh, ia melihat Jasmine Lo sudah terbaring ditanah dengan berlumuran darah.

Jasmine Lo yang terbaring ditanah kedua matanya menatap lurus kedepan, pandangannya mengabur dan melihat kedua orang itu berlari kearahnya. Lalu hilang kesadaran..

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu