Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 274 Yang Seharunya Dihadapi, Yang Tidak Ingin Dihadapi (2)

Namun Michael tidak mengira bahwa Jasmine tidak memperbolehkannya berbicara.

Michael seperti kehilangan semua harapannya. Hatinya seperti sedang diremas.

Dahulu Michael sudah menyakiti Jasmine berkali-kali. Sampai sekarang Michael masih mengingat wajah Jasmine yang menunggu penjelasan darinya. Namun Michael tidak pernah memperhatikan itu dan dia tidak mau untuk menjelaskan, seperti semua yang terjadi adalah sesuatu yang biasa saja dan tidak perlu penjelasan.

Tidak mengira sekarang, saat dia ingin menjelaskan, namun Jasmine tidak ingin mendengarnya.

Michael beridri di samping Jasmine dan berkata: “Jasmine, ada kesalahpahaman, dengarkan aku….”

“Tuan, silahkan keluar.” Jasmine tidak membuka mata dan tidak menoleh. Nada suaranya juga tidak berubah, “Aku ingin istirahat.”

“Jasmine, jangan seperti ini, dengarkan aku.” Michael mengerutkan keningnya dan berjalan kehadapan Jasmine. Mereka berdua butuh untuk berbicara dengan baik-baik, walaupun sudah melewati semua ini, hubungan mereka tidak boleh sampai menjadi dingin.

Jasmine memanggil dia tuan? Panggilan apa ini?!

Jasmine tidak merespon dan tiba-tiba pintu kamar terbuka.

Perhatian Michael hanya tertuju kepada Jasmine saja, maka dari itu dia tidak sadar saat pintu terbuka tanpa diketuk.

Saat melihat orang yang masuk, Michael mengerutkan keningnya.

“Fernando? Mengapa kamu masuk tanpa mengetuk pintu?” Nada bicara Michael sangatlah dingin. Menurut Michael, Fernando tidak dekat dengan Jasmine.

Fernando merasa sedikit malu, dia mengira bahwa Jasmine masih tertidur, maka dari itu dia tidak mengetuk pintu karena takut mengganggunya. Namun tidak disangka, Michael juga ada disana.

Fernando belum sempat menjelaskan, tiba-tiba Jasmine berkata: “Keluar.”

Fernando terkejut. Jasmine sudah bangun? Jangan-jangan ada kesalahpahaman?

“Sudah dengar belum?!” Mendengar kata-kata Jasmine, Michael berkata kepada Fernando, “Jasmine menyuruhmu keluar.”

Fernando mengkerutkan keningnya. Fernando tidak suka dengan nada bicara Michael, tapi kalau memang benar Jasmine menyuruhnya keluar, dia tidak bisa apa-apa.

Sepertinya dia harus menunggu sampai kesempatan selanjutnya dan meminta maaf kepada Jasmine.

Fernando merasa sakit hati dan bersiap-siap untuk keluar, namun tiba-tiba terdengar suara Jasmine: “Maksudku adalah kamu Michael.”

Michael dan Fernando terdiam.

“Jasmine, apa katamu?” Michael tidak berani untuk mempercayai telinganya.

Sebelumnya Jasmine tidak pernah mempermalukan Michael di depan orang lain. Maka dari itu sekarang Michael sangat terkejut.

“Aku menyuruhmu keluar.” Jasmine berkata sambil melihat ke arah Michael. Nada suaranya terdengar marah.

Michael seperti disambar oleh petir dan hanya terbengong di tempat.

Sekarang Fernando yang sadar terlebih dahulu dan berjalan beberapa langkah dan berkata: “Kamu tidak dengar apa kata Jasmine?! Dia menyuruhmu keluar!”

Fernando dapat mengerti apa isi hati Jasmine sekarang ini.

Jasmine sudah mendengar berita tentang Michael, dan di saat yang sama tahu bahwa anaknya sudah tiada. Kedua hal ini adalah kejadian terburuk yang dirasakan oleh seorang perempuan, dan Jasmine mengalami keduanya di saat yang bersamaan.

Penyebab dari semua masalah ini adalah Michael. Maka dari itu, bukanlah sesuatu yang aneh kalau Jasmine tidak ingin melihat Michael.

Fernando berdiri di samping Jasmine dan menyuruh Michael keluar.

Kata-kata Fernando membuat Michael marah.

“Apa maksudmu? Apakah ada yang menyuruhmu untuk berbicara?!” Michael berteriak kepada Fernando.

“Jasmine tidak ingin melihatmu, keluarlah.” Menghadapi Michael yang meledak-ledak, Fernando tidak takut dan berbicara dengan tegas.

Dia tidak akan mundur.

Melihat Fernando yang seperti ksatria yang berjanji untuk melindungi Jasmine, Michael merasa sedikit marah.

“Haha, kalau aku tidak mau?” Michael tertawa.

“Kalau begitu, aku yang harus mengeluarkanmu.” Fernando menatap Michael dengan dingin dan menggulung lengan bajunya.

Kalau Michael ingin beradu hantam, dia pasti akan meladeninya.

Dia bukanlah seseorang yang penakut. Terlebih lagi kalau menyangkut Jasmine.

Jasmine tidak ingin melihat Michael, maka dari itu sekarang dia punya kewajiban untuk mengeluarkan Michael.

“Kenapa? Kamu ingin bertarung?” Michael tertawa dengan sinis.

Tidak menunggu jawaban dari Fernando, Jasmine memencet bel bantuan di samping ranjangnya.

Michael dan Fernando secara bersamaan terkejut dan mengelilingi ranjang Jasmine.

“Jasmine. Ada apa? Di mana yang tidak enak?” Michael bertanya dengan panik.

Namun semua perkataan Michael terdengar seperti bualan saja di telinga Jasmine, maka dari itu Jasmine tidak menjawabnya.

Jasmine tidak berkata apapun. Michael dan Fernando hanya bisa menunggu. Namun tidak berapa lama, para perawat sudah datang.

“Ada apa? Bagian mana yang tidak enak?” Dokter masuk dan bertanya. Demam Jasmine baru saja turun, dokter tidak berani untuk berbuat semaunya, karena Jasmine adalah saksi mata yang penting.

Michael dan Fernando hanya bisa menunggu, tidak dapat menjawab pertanyaan dokter.

Jasmine berkata dengan perlahan-lahan, “Dokter, kedua orang ini mengganggu istirahatku, tolong bawa mereka keluar.”

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu