Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 210 Turun Tangan sekali lagi (2)

Namun setelah Micahel Fu pikir-pikir, ia masih tidak tenang.

Jadi, jika tidak ada pilihan lain lagi maka Michael akan menggunakan cara ini.

Michael Fu memijit-mijit alisnya sambil memandangi Jasmine Lo yang sedang memotong apel menjadi bentuk kelinci, ia tersenyum.

Berharap tidak akan menggunakan cara ini. Dia hanya ingin berusaha untuk hidup dengan damai.

Berharap kali ini, Jason tidak akan mengecewakannya, dan akan menemukan beberapa informasi yang berguna.

………………….

Alvin Song memanggil taksi, membawa tasnya dan berangkat ke rumah sakit.

Saat masuk ke dalam mobil, Alvin Song memandangi supir taksi yang dari waktu ke waktu terus meliriknya dari kaca spion.

Dia tersenyum dan bertanya, “ada apa tuan?”

“kak, aku ingin bilang.” Tuan supir begitu baik hati, orang-orang sering menasehatinya agar tidak mencampuri urusan orang lain, tapi kadang ia tak bisa menahan diri, “aku berpikir ekspresi wajahmu tidak begitu bagus, aku sarankan kau banyak istirahat.!”

Masker wajah Alvin Song adalah wajah pria paruh baya, yang sangat berbeda dari tempramen aslinya, dan topengnya dibuat dengan tekstur kasar, maka dalam pandangan pertama, orang-orang akan mengira kulitnya tidak begitu bagus.

“Terima kasih tuan.” Alvin Song tersenyum dan memainkan perannya dengan baik, “beberapa dari kita adalah dokter, dan sering kali sibuk pagi dan malam.”

Alvin Song berbicara sambil mengeluarkan sebatang rokok, “tuan, aku merokok, apakah kau keberatan?”

“tak apa, rokok lah.” Supir itu juga memiliki kebiasaan merokok, jadi ia tidak keberatan dengan Alvin Song, dia melanjutkan kata-katanya “kalian sebagai dokter sangat lah tidak mudah, menyelamatkan nyawa orang, anda sungguh luar biasa.”

Alvin Song tidak bisa menahan tawa saat pak supir mengatakan hal itu.

Dia memang seorang “dokter” sekarang, tapi dia tidak akan menyelamatkan nyawa orang, tapi malah membunuhnya.

Berpikir tentang itu, Alvin Song merasa sedikit lucu, “bukan begitu, untuk menyelamatkan nyawa orang lain, itu sudah pasti capek.” Katanya.

Menyelamatkan orang? Bahkan sekarang ia tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri.

Alvin Song mengobrol dengan supir taksi, tak lama kemudian pintu gerbang rumah sakit sudah terlihat.

Sebelum turun dari taksi, supir taksi dengan baik hati mengingatkannya kembali, harus banyak-banyak istirahat dan jangan terlalu capek.

Alvin Song tersenyum dan berterima kasih padanya, memperhatikan kepergian supir taksi tersebut.

Tentu saja ia akan menjaga dirinya sendiri dengan baik. Nyawa Michael Fu begitu mahal, setelah pekerjaan ini selesai ia bisa pergi ke luar negeri dan hidup bersenang-senang.

Suasana hati Alvin song begitu baik, ia mematikan rokoknya dan pergi ke bagian belakang rumah sakit, ia menemukan tempat yang tidak dalam pengawasan dan mengganti jas putih yang sudah ia siapkan.

Dan terakhir memakai kacamata berbingkai hitam, Alvin song merapikan lipatan bajunya, memakai stetoskop dan mengenakan sarung tangan, siap untuk ke rumah sakit.

Tidak ada yang tahu, belum melangkah hingga 2 langkah, didepan sudah ada 2 orang yang berjalan kemari.

Satu orang duduk di kursi roda dan satunya lagi mendorongnya, dua orang itu berbicara sambil tertawa.

Alvin Song merasa tidak aman.

Untungnya gerakannya cukup cepat, kalau tidak rencananya akan ketahuan.

Alvin Song menenangkan hati dan pikirannya, memakai postur yang seharusnya dan berjalan maju.

Secara langsung berpapasan dengan 2 orang yang baru lewat tadi.

Ketika Alvin Song melihat dua orang itu datang, hatinya merasa heran.

Haruskah ini dinamakan takdir? Dia bertemu dengan gadis kecil yang ia rampok.

Yang datang bukanlah orang lain, tapi adalah Christopher Lin dan Valenxia Xia.

Valencia Xia merasa bosen di dalam kamar pasien, sehingga menyuruh Christopher Lin untuk membawanya keluar menghirup udara segar.

Kedua orang itu berjalan semakin jauh dan ke belakang rumah sakit.

Meskipun jaraknya cukup jauh, tapi ia masih berada disekitar rumah sakit, jadi tidak ada yang aneh jika melihat seorang dokter disini.

Christopher Lin dan Valencia Xia tidak terlalu memperhatikannya, dengan cepat melewati Alvin Song.

Setelah Valencia Xia melewatinya, ia tidak tahan menahan senyummnya.

Pantas saja ia tidak mendengar berita tentang perampokan dan pembunuhan seorang gadis akhir-akhir ini.

Ternyata gadis kecil ini memiliki banyak nyawa, masih hidup sampai sekarang.

Tampaknya kejahatan yang ia buat sendiri ditambah dengan rencana kali ini, tidak begitu berat.

Alvin Song berpikir, tidak membalikkan kepalanya dan terus berjalan memasuki rumah sakit.

Bisa dibilang teman lama, tapi ia sendiri sudah mendapatkan apa yang ia inginkan, maka tidak perlu mengunjungi yang lama lagi.

Ternyata nyawa gadis ini lumayan banyak, kali ini, dia tidak akan membiarkannya.

Orang asing bertemu secara kebetulan, karena sudah mendapatkan apa yang diinginkan, maka secara alami tidak perlu sampai membunuhnya lagi.

Dan yang lebih menarik adalah, orang yang baru saja berada disamping gadis itu.

Alvin Song merasa kagum, ternyata dunia ini begitu kecil.

Dia mengenali Christopher lin. Dalam informasi yang ia ketahui tentang Michael Fu, Christopher Lin adalah teman baiknya.

Ini bukanlah suatu kesulitan dalam mengecek masalah ini, ini adalah informasi dasar Michael Fu.

Alvin tidak akan pernah lupa, hanya melihat sekilas fotonya, ia sudah bisa ingat dengan penampilan Christopher Lin.

Tak disangka pria yang disamping gadis yang ia rampok adalah teman baik Michael Fu, dan kebetulan dirawat di rumah sakit ini.

Tampaknya nasibnya dengan Michael Fu, sudah dimulai.

Alvin Song tersenyum, diam-diam mengingatkan dirinya untuk lebih berhati-hati.

Semakin banyak orang yang berhubungan dengan Michael Fu disekitar rumah sakit, maka situasinya akan semakin tidak menguntungkan.