Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 107 Rasa bersalahnya (2)

Dan setelah menikah, dikarenakan kebenaran mengenai pernikahan paksanya lalu kematian Chandra Fu dan Fiona He menjadi gila, kebencian Michael Fu terhadap Jasmine Lo semakin memuncak, dia sama sekali tidak ingin bertemu dengannya, apalagi mendengar Jasmine Lo menjelaskan semua ini.

Pada saat itu, di mata Michael Fu, Jasmine Lo adalah wanita jahat yang penuh muslihat.

Perkataan wanita jahat, tentu saja tidak dapat di percaya sama sekali.

Kemudian, konflik dan salah paham diantara mereka semakin lama semakin banyak,

Karena semua itu sudah tidak perlu sama sekali.

Pikiran Michael Fu sedikit kosong , kalau begitu berarti, jika hari ini dia tidak menanyakan hal ini, Jasmine Lo akan menutupi semua ini seumur hidup.

Bisa jadi selamanya dia tidak akan tahu kebenarannya.

Michael Fu mengerutkan dahinya, kalau begitu mengapa Fiona He membohonginya?

Apakah Fiona He sungguh telah membohonginya?

Setelah memikirkannya Michael Fu, akhirnya memutuskan untuk memeriksa masalah ini.

Bukan karena dia tidak dapat mempercayai Jasmine Lo.

Tapi hubungan mereka bertiga yang rumit, telah membuat Michael Fu tidak dapat melihat dengan jelas kebenarannya.

Michael Fu menghela nafas, lalu menutupi Jasmine Lo dengan selimut, kemudian menutup lampu kamar, dan berjalan keluar dengan perlahan.

Saat Jasmine Lo merasa tidak nyaman, biasanya Michael Fu tidak tidur satu ranjang dengannya, hal itu untuk menghindari gerakannya akan mengganggu pemulihan Jasmine Lo.

Michael Fu yang baru keluar dari kamar berjalan menuju ke ruang tamu, dalam perjalanan menuju ruang tamu dia melewati ruang makan.

Melihat meja penuh makanan, tatapan Michael Fu menggelap.

Lalu dia mengeluarkan HP nya, dan menelepon Christiopher Lin.

"Halo?" orang di balik telepon mengangkat telepon dengan cepat, "Michael? Malam-malam begini ada apa?"

"Apakah kamu masih ingat saat Jasmine Lo berusia delapan belas tahun, dan kebakaran yang terjadi di kapel sekolah?" Michael Fu memijat-mijat dahinya.

"Tentu saja ingat, hari itu adalah hari dimana kamu ingin menyatakan cinta kepadanya kan?" hubungan Michael Fu dan Jasmine Lo berubah total dan semua kebencian dimulai dari kebakaran besar itu, tentu saja Christopher Lin mengingatnya,"Kenapa, kenapa tiba-tiba mengungkit masalah ini?"

"Kamu pikirkan cara untuk membantuku memeriksa, di hari terjadinya kebakaran itu, siapa saja yang berada di lokasi kebakaran." kata Michael Fu.

"Ada apa? Kamu mencurigai ada orang yang sengaja membakarnya?" kata Christopher Lin

Mata Michael Fu langsung membesar, hal ini tidak terpikirkan olehnya, tapi sekarang Christopher Lin mengungkitnya, membuatnya langsung merasa curiga.

"Bukankah saat itu surat putusan sudah dipastikan? semuanya terjadi karena kecelakaan." Christopher Lin sedikit tidak mengerti, "Kamu ingin memeriksanya lagi?"

"Bukan masalah ini" Michael Fu kembali sadar, dia pasti akan memeriksa masalah ini, tapi ini bukan tujuannya menelepon Christopher Lin.

Michael Fu menenangkan nada suaranya lalu berbicara,"Kamu bantu aku periksa siapa saja yang berada dilokasi, periksa masih ada berapa orang dapat dihubungi " Michael Fu terdiam sesaat, lalu melanjutkan bicara, "Aku ingin mencari mereka untuk memastikan satu hal."

Dia ingin mencari saksi di lokasi, untuk bertanya dengan jelas, apakah saat itu Fiona He benar-benar membohonginya

"Baik, aku mengerti." Christopher Lin tahu jika Michael Fu menginginkan sesuatu pasti ada alasannya, jadi dia menyetujuinya tanpa banyak bertanya.

"Terima kasih." Michael Fu berterima kasih dan menutup teleponnya.

Malam sudah larut.

Bintang-bintang di luar jendela, kelihatan sangat kecil, tapi berusaha memancarkan cahayanya sendiri.

Michael Fu melihatnya dengan tenang, tapi tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.

Mungkin hanya melihatnya dengan tenang.

……

Keesokkan paginya, Michael Fu bangun seperti biasanya dan bersiap-siap untuk pergi bekerja.

Awalnya dia mengira semalam Jasmine Lo tidak enak badan, pagi ini dia akan tidur lebih lama, tapi saat Michael Fu turun kebawah, tak di sangka Jasmine Lo sudah berada di ruang makan.

Melihat Michael Fu turun, Jasmine Lo duduk di meja makan.

Michael Fu diam sejenak, lalu berjalan dan duduk di meja makan.

Masalah tadi malam membuat suasana di antara mereka berdua sedikit canggung, mereka berdua tidak berbicara.

Akhirnya setelah Michael Fu meminum seteguk buburnya, dia memulai pembicaraan, "Bagaimana keadaanmu? Apakah masih tidak enak badan?"

Jasmine Lo menggelengkan kepala, setelah beberapa saat dia menambahkan, "Sudah tidak apa-apa, sudah baikan"

Suasana antara mereka berdua sedikit mencair.

Tapi tetap makan tanpa bersuara.

Selesai sarapan, Michael Fu mengenakan jasnya, bersiap-siap pergi bekerja.

Jasmine Lo berdiri di ruang makan sebentar, akhirnya dia berjalan mendekat dan membantu Michael Fu memakaikan dasinya.

Michael Fu melihat Jasmine Lo yang lebih pendek darinya, pusaran rambutnya samar-samar tersembunyi dibalik rambutnya yang halus.

Michael Fu terpaku sesaat, tiba-tiba teringat sesuatu dan bertanya, "Semalam..... apa yang ingin kamu tanyakan kepadaku?"

Jasmine Lo tidak menyangka Michael Fu mengungkit masalah ini lagi, dia terdiam, wajahnya sedikit memerah.

"Oh........" Jasmine Lo sedikit gagap, lalu melanjutkan bicara,"Aku ingin bertanya, aku rasa tubuhku sudah membaik, apakah aku dapat kembali bekerja?"

Mendengarnya Michael Fu terdiam, dia tidak menyangka Jasmine Lo menanyakan hal ini.

Kelihatanya beberapa hari ini berdiam dirumah untuk memulihkan kesehatan, telah membuat Jasmine Lo mati kebosanan, memikirkannya Michael Fu merasa sedikit lucu.