Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 291 Kedatangan Kehidupan Baru Kedua

Jasmine terkejut dengan idenya sendiri. Lalu dia menarik sudut bibirnya dan tersenyum.

Apa lagi yang Jasmine pikirkan.

Semuanya itu tidak akan terjadi lagi.

Ketika Jasmine memandang pemandangan di luar jendela, pemandangan itu seperti perasaannya terhadap Michael yang begitu cepat akan menjadi bagian dari masa lalu.

Tapi sekarang dia harus melahirkan seorang anak untuk masa depan tanpa Michael.

Saat malam hari, setelah Michael pulang kerja, Jasmine memberi tahu Michael tentang hasil pemeriksaan.

Michael tampak sangat terkejut.

"Tidak ada masalah sama sekali, kan?" Wajah Michael penuh dengan kebahagiaan.

Jasmine mengangguk. Paling tidak, inilah yang tampak pada hasil pemeriksaan.

"Sangatlah bagus!" Michael tersenyum senang.

Ya itu sangat bagus, memberikan dirinya untuk bisa pergi mengambil langkah lain.

Senyum ringan di wajah Jasmine tidak memiliki sukacita yang sama seperti Michael.

Saat ini di lubuk hati Jasmine yang terdalam, melahirkan anak baginya bukanlah sesuatu yang sangat ingin dia lakukan, tetapi merupakan sesuatu yang harus dia lakukan untuk menenangkan Michael. Itu saja.

Jasmine menenangkan hatinya dan mencoba mengatakan pada dirinya sendiri bahwa tidak buruk untuk memiliki anak dan tidak salah meninggalkan sedikit memori untuk dirinya sendiri, bukan?

Setelah makan malam, dengan bantuan Ellen, Michael pindah ke kamar Jasmine untuk tinggal bersamanya.

Saat Jasmine baru saja keluar dari rumah sakit, agar tidak mengganggu pemulihan Jasmine, Michael memutuskan untuk melanjutkan kebiasaan mereka sebelumnya, yaitu tidur di kamar terpisah.

Tapi sekarang Jasmine telah pulih sepenuhnya, tentu saja, dia tidak harus melakukannya lagi.

Padahal jika berkata pindah, hanya perlu menambah bantal tambahan.

Jasmine memandang Michael yang sedang berdiri di pintu dengan membawa bantalnya. Walaupun Jasmine telah menkonstruksi hatinya, tapi dia tidak bisa menahan diri untuk tubuhnya menjadi sedikit kaku.

Tidak apa-apa, tidak apa-apa.

Jasmine selalu berkata pada dirinya sendiri, bukankah sudah lama siap?

Ini hanyalah perkerjaan, hanyalah pekerjaan.

Jasmine tidak bisa tidak memikirkan adegan ketika dia duduk di kantor mengoreksi dokumen.

Tetapi dengan memikirkannya, Jasmine merasa telah menajiskan pekerjaan favoritnya.

Ketika Michael datang menciumnya , seluruh tubuh Jasmine menjadi kaku.

Tapi Michael tidak merasakannya. Dia sudah lama tidak berada dekat dengan Jasmine, dan saat ini Michael tidak dapat menahan dirinya.

Ketika dipeluk oleh Michael saat berbaring di atas tempat tidur, Jasmine akhirnya tersadar bahwa apa yang ada pikirannya terlalu sederhana.

Jasmine pikir dia telah menerimanya, tetapi ternyata tidak terlalu menerimanya.

Hal ini sangatlah benar karena ketika Michael bertanya kepada Jasmine, Jasmine masih merasakan penghinaan yang begitu dalam.

Pada saat itu, Jasmine akhirnya mengerti bahwa pernikahannya dengan Michael benar-benar hanyalah sebuah perjanjian dan lelucon.

Hal ini sama seperti awal mulanya ketika Michael mendapat ancaman nyonya Fu untuk menikahi Jasmine, sehingga sekarang dia harus berbaring di tempat tidur karena ancaman nyonya Fu.

Sebagai sepasang suami istri Itu seharusnya menjadi hal yang paling intim di antara mereka berdua, tetapi pada saat ini, Jasmine merasa sangat mual.

Ketika Jasmine menggenggam bahu Michael dengan kedua tangannya, dia mulai mengeluarkan air mata.

Dia berpikir bahwa perasaan untuk Michael yang telah disimpan di bagian terdalam hatinya, tidak di sangkanya akan menjadi begitu dalam.

Jasmine sangat sedih merasa bahwa ketergantungannya pada Michael belum berkurang sama sekali.

Apalagi rasa sakit di tubuhnya juga tak terbayangkan oleh Jasmine. Dia masih sangat rapuh ketika pulih dari penyakit serius. BSelama bertahun-tahun, Michael tidak tahu apa yang disebut "kelembutan" .

Ruangan menjadi terlalu gelap tanpa cahaya.

Gelapnya membuat Michael tidak dapat melihat rasa sakit di wajah Jasmine, terlalu gelap hingga Michae tidak melihat air mata yang keluar dari sudut mata Jasmine.

Keesokan paginya, Michael bangun di kamar Jasmine, menatap wanita itu berada di lengannya, dan tidak bisa menahan untuk tersenyum.

Memeluk Jasmine yang telah tertidur pulas, Michael merasa sungguh bahagia.

Tadi malam, Jasmine pasti sangat lelah, sehingga Michael tidak membangunkannya. Tapi Jasmine mulai terbangun ketika Michael mencium dahinya.

Jasmine benar-benar lelah. Ketika Michael akan pergi untuk bekerja, Jasmine tidak memperhatikannya sama sekali. Tentu saja dia tidak memperhatikan ciuman dari Michael. Kemarin malam, dia pingsan, bahkan tidak tahu apakah Michael tetap tinggal di kamar atau kembali ke kamarnya setelah mandi seperti sebelumnya.

Jasmine bangkit lalu duduk, matanya sedikit bengkak.

Ketika dia bangun dari tempat tidur, dia merasa ada sesuatu yang salah.

Kepalanya sungguh terasa berat.

Jasmine memaksa dirinya keluar dari kamar ruangan untuk bertemu Ellen. Melihat keadaan Jasmine, Ellen segera mengukur suhu tubuhnya

Jasmine mengalami sedikit demam.

Ellen menyarankan Jasmine untuk pergi ke rumah sakit, tetapi Jasminei benar-benar lemas dan tidak mau bergerak sama sekali.

Pada akhirnya, Ellen gagal membujuk Jasmine, sehingga Ellen pun mengambil obat untuk Jasmine minum. Tadinya, Ellen telah menyiapkan telur goreng dan makanan berminyak lainnya, setelah melihat keadaan Jasmine seperti itu, Ellen menggantinya dengan memasak bubur lagi untuk Jasmine.

Jasmine memiinum bubur itu dan terasa hangat di perutnya, setelah itu dia kembali berbaring di tempat tidur lagi.

Ellen mengukur suhu Jasmine lagi, dan sudah turun beberapa, tetapi masih demam.

"Nyonya, kamu masih demam sedikit. Apakah menurutmu aku perlu memberi tahu tuan muda?" Ellen bertanya sambal memegang gelas.

"Tidak perlu." Jasmine meminum air, lalu batuk dua kali, setelah meminum obat anti-inflamasi itu, Jasmine berkata, "Setelah istirahat yang cukup, aku akan membaik."

Ellen menjawab, berjalan keluar dari kamar dan menutup pintu dengan lembut.

Ruangan itu menjadi sunyi lagi, dan yang menemaninya ialah lampu yang tergantung cantik dilangit-langit.

Jasmine memikirkan ketika dia demam tinggi, tidak bisa berjalan, tetapi dia tidak dapat menghubungi Michael. Ketika terburu-buru pergi ke rumah sakit, dia menerima berita bahwa Michael dan Jenny mengalami kecelakaan lalu lintas karena perilaku tidak senonoh mereka.

Memikirkannya lagi sekarang, seakan terputus dari dunia luar selama berabad-abad, tperasaan dingin itu jelas masih tercetak di hati Jasmine.

Jasmine tidak ingin melalui hal seperti itu lagi. Jadi tidak peduli seberapa serius demamnya itu, Jasmine bersikeras untuk tidak menghubungi Michael.

Jasmine membungkus dirinya dalam selimut. Seperti sekarang, Jasmine memang selalu sendirian.

Situasi saat ini seperti seorang siswa perempuan lajang yang mulai terbakar dalam asrama, diam-diam merindukan pacarnya.

Jasmine merasa terhibur dengan imajinasinya. Dia batuk dua kali lagi dan akhirnya tertidur.

Pada siang hari, Ellen datang untuk mengantarkan makan siang kepada Jasmine, Ellen bahkan mencarikan meja kecil, lalu meletakkannya di tempat tidur, kemudian meletakkan bubur yang baru saja dimasaknya pada siang hari dan daging dengan wortel yang sudah dicacah.

Jasmine meminum obat setelah makan siang, kemudian mengukur suhunya lagi, demamnya ternyata sudah mereda.

Rasa tidak berdayanya jauh lebih baik. Jasmine tidak ingin berbaring lagi, jadi dia keluar dari kamar dan mengambil buku dari ruang kerja ke ruang tamu. Kali ini, dia duduk sampai Michael kembali.

Ellen sudah menyiapkan makan malam. Makanan makan malam ini lebih ringan dari biasany . Sehingga Ellen menjelaskan kepada Michael bahwa Jasmine telah demam hari ini dan tidak bisa makan hal-hal yang terlalu berminyak.

Ketika mendengar hal itu, Michael mengerutkan keningnya, "Apakah kamu demam?"

"Yah, tapi sudah tidak apa-apa."Jasmine duduk di depan Michael.

"Kenapa kamu tidak meneleponku? Aku bisa membawamu ke rumah sakit," Michael berkata dengan nada mencela.

"Tidak perlu, aku hanya sedikit demam." Jasmine menjelaskan sambil tersenyum, dan mengambil sumpitnya.

Perlukah memberitahukan rasa sakit dan penderitaan di hatinya kepada Michael?

Michael juga tidak banyak kata, tetapi dalam hati sudah menebak.

Kemarin malam Michael terlalu kasar dan tidak dapat mengendalikan dirinya. Sehingga membuat Jasmine menjadi demam hari ini.

Michael diam-diam memutuskan dalam hatinya bahwa dia harus lebih baik kepada Jasmine di masa depan.

Hidup terus berjalan seperti ini.

Setiap hari Michael sibuk dengan bisnis perusahaannya. Jasmine pun membaca buku di rumah, atau mengajak Ellen dan Sean jalan-jalan.

Pada akhir pekan, Michael Fu juga akan mengajak Jasmine berjalan-jalan, berjalan-jalan di taman, atau berbelanja, pergi ke bioskop untuk menonton layar lebar baru Amerika.

Tentu saja, yang paling sering mereka kunjungi ialah kediaman nyonya Fu. Jasmine tidak pernah ingin bercerai lagi. Seolah-olah dia membiarkannya masalah itu pergi.

Tentu saja, nyonya Fu sangat senang. Ketika dia tahu bahwa Jasmine dan Michael siap untuk memiliki anak kedua, nyonya Fu tidak bisa menutup mulutnya dengan gembira.

"Bagus sekalii, sangat bagus! Jasmine, beberapa hari yang lalu ada orang yang mengirimikan beberapa ginseng . Ambilah bawa pulang, biarkan tubuhmu menjadi lebih sehat" nyonya Fu tahu tentang rencana Jasmine. Melihat cucu perempuannya itu, dia tidak dapat menahan untuk memberikan semua hal baiknya kepada Jasmine.

"Terima kasih, nenek." Jasmine tersenyum pendek, tidak menolak nyonya Fu.

Tapi Michael memandang senyum Jasmine, tampak jelas bahwa senyum itu tidak mencapai dasar matanya.

Hari itu, setelah Jasmine pergi sendirian, Michael mengejarnya untuk sementara waktu. Kemudian, Michael tidak tahu apa yang terjadi. Tetapi ketika dia memikirkan mata merah Jasmine hari itu dan sikapnya yang patuh, Michael berpikir bahwa segala sesuatunya mungkin tidak sesederhana kelihatannya.

Tapi dia hanya bisa menebak, sekarang semuanya terlihat sangat baik, dia tidak ingin menghancurkannya, dan kemudian mengungkapkan hal-hal sedih kepada Jasmine.

Jasmine sudah cukup menderita. Michael tidak ingin menunjukkan sedikit kesedihan ketika melihat Jasmine.

Empat bulan berlalu dalam sekejap, musim panastak terasa telah berakhir, dan musim gugur pun mengambil alih.

Kahir-akhir ini Jasmine merasa tidak sehat, sehingga dia tidak bisa memakan apa pun.

Ketika dia bangun suatu pagi, dua kembali merasa tidak nyaman pada tubuhnya, dan wajahnya berubah dan berubah.

Jasmine memanggil Ellen untuk pergi keluar dan membeli tongkat tes kehamilan.

Ellen segera kembali setelah membeli tongkat tes kehamilan, dan Jasmine kembali ke kamarnya.

Hasil tes keluar dengan cepat.

Jasmine melihat hasil di tangannya dan menariknya dengan lembut dari sudut mulutnya.

Mungkin kali ini, dia harus memanggil Michael tepat waktu.

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu