Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 69 Dimatanya, istri itu apa(1)

Saat Jasmine Lo sadar, ia menggerakkan kepalanya perlahan. Dia dapati sekelilingnya berwarna putih, dan dia memakai oksigen untuk bernafas.

......apa ini rumah sakit?

Jenny Lo tersenyum pahit, tahun ini dia tidak tahu dia sudah berapa kali masuh rumah sakit.

Banyak sekali masalah, bahkan bukan karena kesalahannya. Tapi Michael Fu malah memilih mempercayai orang asing, dan tidak memilih mempercayainya.

Barangkali bagi Michael Fu, dia bahkan tidak sebanding dengan orang asing.

Jasmine Lo merasa sangat lelah sekali, tapi setiap hari selalu ada masalah-masalah kecil maupun besar mengganggunya, bagaimanpun tidak bisa dia hindari.

Mata Jasmine Lo berputar dua kali, lalu kembali ia pejamkan.

Tidurlah, tidak usah bangun lagi.

……

Tidur kali ini, sudah sehari semalam.

Saat Jasmine Lo kembali tersadar, oksigen sudah di lepaskan. Yang dia lihat bukan lagi dinding putih rumah sakit, tapi wajah tidak berekspresi Michael Fu.

“Kau sudah sadar?” suara Michael Fu sangat pelan.

Jasmine Lo melihatnya, sangat ingin kembali memejamkan matanya. Tapi tenggorokan yang kering mengingatkannya, ia sudah sehari tidak minum.

Dia membuka mulutnya perlahan, ingin mengeluarkan suara tapi gagal.

Lalu secangkir air disuapkan ke mulutnya. Jasmine Lo seperti hutan yang kering, dengan cepat ia meminum beberapa teguk.

Kehausan sudah terselesaikan, Jasmine Lo memejamkan matanya lagi ingin tidur.

“Kalau sudah sadar buka matanya.” Nada bicara Michael Fu pelan.

Jasmine Lo hanya bisa membuka matanya lagi.

Michael Fu melihat mata Jasmine Lo yang penuh dengan sirat darah merah.

Sepulang kerja kemarin perkelahiannya dengan Fernando Fu adalah demi masalah Jasmine Lo. Ketika menoleh ia sudah mendapati Jasmine Lo memuntahkan darah lalu terbaring ditanah.

Michael Fu tidak bisa memungkiri, bahwa saat itu jantungnya hampir jatuh.

Dia segera berlari kearah Jasmine dan menggendong tubuh tak sadarkan diri Jasmine Lo. Dengan langkah yang besar ia naik mobil dan mengantar Jasmine Lo ke rumah sakit.

Hasil pemeriksaan hampir membuatnya terkejut, lambung Jasmine Lo mengalami penradangan dan pendarahan, untungnya bisa ditangani dengan cepat sehingga bisa lepas dari bahaya.

Michael Fu pikir, dia pasti karena takut dicap jelek oleh para karyawan, jadi saat Jasmine Lo jatuh, ia sangat terkejut.

“Akhir-akhir ini kau ini bagaimana, kenapa kondisi kesehatanmu separah ini!” Michael Fu ingin memberi Jasmine Lo sedikit perhatian, tapi malah mengeluarkan kalimat menyalahkan.

Jasmine Lo masih sangat lemah, ia tidak punya tenaga untuk menjawab pertanyaan Michael Fu.

Michael Fu melihat orang yang berbaring lemah diatas kasur itu pun menghela nafasnya pelan.

……

Jasmine Lo sudah tinggal dirumah sakit seminggu, baru ia keluar rumah sakit.

Saat dirumah sakit, Michael Fu melihat Jasmine Lo dengan ketat, sama sekali tidak membiarkan Fernando Fu mendekat walau selangkah.

Setelah keluar dari rumah sakit, Michael Fu masih tetap seperti itu, Fernando Fu ingin menjenguk Jasmine Lo? Tidak mungkin!

Tidak tahu ini keberuntungan atau kesialan, hidup Jasmine Lo dan Michael Fu, setelah terjadi masalah ini, memasuki fase yang benar-benar dekat.

Setiap pagi, Michael Fu dan Jasmine Lo pergi kerja bersama. Malam ketika pulang, ia juga menyetir mobil dan membawa serta Jasmine Lo langsung pulang kerumah.

Hanya saja tugas Jasmine Lo setiap hari menjadi lebih banyak ---- masak makan malam untuk Michael Fu.

Michael Fu mana mungkin melepaskan Jasmine Lo dengan mudah? Ia menjaga Jasmine Lo sangat ketat.

Jasmine Lo yang baru sembuh bersusah payah memasakkannya makan malam. Baru saja dibawa ke meja makan, Michael hanya mencobanya sedikit, piringnya sudah ia lempar ke lantai, terlempar dan pecah belah.

“Makanan seperti apa ini, apa kau ingin membuatku mati keasinan!” Michael Fu bicara dengan kasar, “Pergi buat lagi.”

Sayur baru saja dibuat, masih terasa panas, seluruh lantai dipenuhi kuah sayur. Bahkan beberapa langsung terkena celana dan kaki Jasmine Lo.

Jasmine Lo dengan wajah datar pun berlutut, mulai membersihkan pecahan piring. Dia terus membersihkannya, tangannya terkena pecahan pun ia masih tetap melanjutkan membersihkannya.

Setelah memunguti itu ia menggunakan tangannya membawa itu kedapur. Lalu memasak lagi sayur yang baru.

Michael Fu melihat sikapnya yang seperti ini, hanya bisa merasakan kemarahan yang sesak yang tidak terungkap didalam dada, marah sampai ia memukul meja.

Tidak lama, Jasmine Lo sudah membawakan sepiring sayur lagi , kali ini Michael Fu tidak bicara apa-apa, diam dan menghabiskan makanan.

Setengah bulan setelah itu begitu terus, Michael setiap hari sepulang kerja membawa Jasmine Lo, memintanya memasakkan makanan. Pasti,juga akan mencari kesalahan, menyuruh Jasmine Lo membuatnya lagi, dan lagi.

Tapi Jasmine Lo tidak melawan, Michael menyuruhnya apa, ia melakukan apa, seperti sebuah patung kayu yang tidak punya perasaan.

“Sebagai istriku, kau tidak cukup teliti. Diranjang kau tidak hebat, sekarang masakpun kau tidak pintar. Coba katakan, apa yang kau bisa? Michael Fu bicara dengan nada menyindir.

Didalam hati Jasmine Lo menyimpan kepedihan, dia sebagai istrinya, hanya demi masak dan urusan ranjang?

Tapi Jasmine Lo sudah tidak ingin bertengkar dengan Michael Fu. Bukankah ia tidak suka padanya, jadi tidak peduli ia bicara apa, pasti akan membuat telinganya sakit.

Jadi dia lebih baik tidak bicara.

Dia melanjutkan hidupnya dengan cara yang sama hari demi hari, kesal tapi diam.

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu