Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 261 Pencarian dan Pertahanan (1)

Apakah hadir ke dunia ini adalah keinginannya? Apakah dia dapat mengaturnya?

Jasmine Lo masih ingin mengatakan sesuatu, berusaha mengelak dari cahaya lampu itu.

Tetapi belum sempat dirinya berkata, Jason Lo mengangkat sebuah panggilan masuk.

Pria itu mengerutkan kening, dan segera menutup telepon.

"Aku mau pulang". Jason Lo menyungingkan senyuman yang datar , "Fiona He mencariku. Kamu nikmati cahaya ini, Jasmine Lo".

Satu per satu kata keluar dari sela gigi Jason Lo ketika mengucapkan nama Jasmie Lo, kata-kata itu membuat Jasmine Lo semakin panik.

"Kembali kamu, Jason Lo! Kembali, matikan lampu itu!"

Jasmine Lo mengeluarkan seluruh tenaganya untuk berteriak.

Tetapi Jason Lo sama sekali tidak menoleh kebelakang, bahkan tidak bereaksi atas teriakkan Jasmine Lo , lalu pria itu keluar dari gudang tersebut dan mengunci pintunya.

Jasmine lo berusahaa membuka matanya ,tetapi hanya air matanya yang mengalir memandangi punggung Jason Lo yang pergi keluar.

Jasmine Lo terpuruk.

Matanya terasa sangat silau, tetapi Jasmine Lo justru merasa, dia terpuruk ke suatu tempat yang sangat gelap.

Dia tidak tahu kapan Jason Lo akan kembali, tetapi Jasmine Lo tahu, bila Jason Lo tidak kembali esok hari, maka matanya tidak dapat melihat lagi.

Dia merasa suhu tubuhnya menjadi tinggi, kaki dan tangannya tidak bertenaga, sakit di tangannya yang tadinya sudah tidak tersa, sekarang mulai terasa sangat sakit.

Dan yang membuat Jasmine lo merasa takut adalah, perutnya mulai terasa sakit.

Anakku, anakku!

Dia, dia bahkan belum memberikan nama untuk anak ini, anak ini belum sempat melihat dunia ini, apakah anak ini akan pergi begitu saja!

Tidak boleh, Jasmine Lo tidak akan membiarkan hal ini terjadi!

Jasmine Lo mengumpulkan tenaganya yang terakhir, berusaha belepaskan diri dari tali itu, dia berusaha menggerakan tubuhnya, menunggu keajaiban datang.

Tetapi sepertinya Tuhan telah melupakannya. Dengan seluruh kekuatan Jasmine lo, bahkan pergelangan tangannya pun sudah mengeluarkan darah, tetapi ikatan tali itu sama sekali tidak terbuka.

Jasmine Lo kehabisan tenaga, dia duduk di kursi itu beristirahat.

Sebuah pikiran yang mengerikan keluar dari pikirannya.

--------Dia tidak akan dapat kabur.

Kali ini, dia akan mati di sini, bahkan mati bersama anak yang belum dia lahirkan.

Jasmine Lo merasa sangat ketakutan, bahkan dia merasa hancur dan mengangis.

Bila dia bersalah, dia rela memikul semua kesalahannya, tetapi apa kesalahan yang anaknya lakukan? Mengapa anaknya harus merasakan semua penderitaan ini?

Dia hanya berharap anaknya dapat lahir, dan menggunakan matanya melihat dunia ini.

Mengapa belum sempat lahir kedunia, tetapi harus mengikuti ibunya merasakan semua penderitaan seperti ini?

Jasmine Lo menangis dengan sangat keras, ini adalah kali pertamanya setelah dia di sandera menangis tanpa harapan, bahkan dia ingin melalui tangisan ini mengeluarkan seluruh penderitaan yang dia rasakan.

Dengan segera Jasmine Lo tidak mempunyai tenaga lagi untuk menangis.

Sudah dua hari dua malam Jasmine Lo tidak makan , hanya minum sedikit air kotor, bahkan terus merasakan berbagai macam siksaan, kalau bukan karena dia pingsan, mungkin sejak awal dia sudah kehabisan tenaganya.

Cahaya lampu itu bagaikan berusaha menggunakan cahanyanya untuk membunuh Jasmine Lo.

Jasmine Lo yang berada di bawah cahaya lampu semakin lama semakin lemah, dia merasakan seluruh sakit di tubuhnya sekarang terasa.

Tangan dan kakinya di ikat hingga tersa keram, begitu lama tidak bergerak, peredaran darahnya sudah tidak lancar.

Begitu menggerakan jari-jarinya, rasa sakit itu terasa seperti jari-jarinya patah, sepuluh jari itu mengeluarkan darah, bahkan tidak terlihat bentuk asalnya lagi.

Wajahnya yang bengkak sama sekali tidak mengempis, luka di mulutnya mulai infeksi, sudut bibirnya yang robek masih terus mengeluarkan darah, luka itu tertutup dan terbuka kembali, kembali tertutup dan terbuka lagi.

Demamnya tidak turun, tubuhnya terasa panas dan dingin, awalnya karena cahaya lampu itu, dia menutup matanya, tetapi karena demam tinggi dia tidak memiliki tenaga untuk membuka matanya.

Seluruh tubuh Jasmine Lo baik itu di dalam dan maupun luar, semuanya terasa sakit.

Dia hanya dapat menahan rasa sakit itu.

Kesadaran diri Jasmine Lo mulai menurun, cahaya lampu yang terang itu membuatnya hampir pingsan, saat ini seluruh pikirannya memikirkan Michael Fu.

Tetapi bukan rasa pengharapan terhadap kedatangan Michael Fu melainkan rasa benci terhadap Michael Fu.

Jasmine Lo merasa sangat kecewa.

Kali ini Jasmine Lo dapat memastikan, dirinya telah di campakkan oleh Michael Fu. Selain kemungkinan itu, Jasmine Lo yang kaya akan imajinasi, tidak dapat memikirkan alasan lain.

Teringat akan sebelum dirinya di culik, dirinya masih ke supermarket, membeli sayur kesukaan Michael Fu, menunggu Michael Fu kembali, dan membuat sebuah perayaan kecil.

Tetapi sekarang, sayur yang dia pilih dengan sepenuh hati tersebut pasti sudah di buang dan tidak ada orang yang peduli.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu