Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 183 Bicara dari hati ke hati (2)

Waktu berlalu secara perlahan, seolah-olah sudah sampai di akhir tahun dan telah bersama selama hampir seabad.

Michael Fu memegangi piring buah dengan satu tangan, satu tangan lainnya memegangi tangan Jasmine Lo, dengan lembuh mendorongnya ke dinding lalu menciumnya,

Hanya ciuman lembut, kedua orang itu bernafas dengan sangat hati-hati.

Keheningan saat ini, tidak seorang pun yang ingin menghancurkannya.

Untuk waktu yang lama, Michael Fu meninggalkan bibir Jasmine Lo, lalu melepaskan tangannya, fokus menatap Jasmine Lo, mengelus-elus rambutnya.

Jasmine Lo juga menatap Michael Fu, lalu tersenyum lembut.

Michael Fu juga tersenyum.

Sebenarnya, perasaan kedua orang ini, berkali-kali tersembunyi dari satu sama lain.

Jasmine Lo menyiapkan makan malam dengan cepat.

Kedua orang ini duduk di meja makan, Michael Fu baru makan satu suapan, ia langsung menyipitkan matanya karena senang.

“Aku selalu merasa tidak mau makan restoran lagi selain makanan pasakanmu.” Ucap Michael Fu dengan serius, sambil memotong-motong ikan besar.

“Hati-hati dengan tulangnya.” Jasmine Lo mengingatkannya dan berkata: “Apa masakan yang kumasak seenak itu ya?”

“Hidangan yang mereka masak sama.” Ucap Michael Fu, dengan hati-hati mencabut tulang-tulang ikan, lalu mencubit daging dan menaruhnya di piring Jasmine Lo, “Tapi ada rasa rumah di masakan yang kamu buat.”

Mendengan Michael Fu berkata seperti ini, Jasmine Lo tiba-tiba merasa ada sesuatu yang menimpa hatinya.

… …Rasa rumah

Jasmine Lo memikirkan kata-kata ini secara mendetail, matanya mulai berkaca-kaca.

Michael Fu percaya bahwa ini adalah rumahnya juga.

Ini bukan angan-angan Jasmine Lo belaka, Michael Fu benar-benar berpikir begitu.

Jasmine Lo menyadari hal ini, ia hampir menangis.

Sebenarnya Jasmine Lo masih salah mengartikan ucapan Michael Fu.

Makna ucapan Michael Fu tidak terbatas pada ini adalah rumahnya juga, ia hanya ingin mengungkapkan bahwa rumah adalah dimana Jasmine Lo berada.

Tapi ini cukup untuk membuat Jasmine Lo merasa hangat.

Tepat saat Jasmine Lo menahan emosinya, dan ingin mengatakan sesuatu , sepotong ikan yang sudah tak bertulang ditaruh kembali di piring Jasmine Lo.

“Sudah ada sepotong di piring ku, kamu sendiri cepat makan.” Ucap Jasmine Lo sambil ingin menaruh sepotong ikan itu di piring Michael Fu.

Michael Fu tiba-tiba sangat perhatian padanya, Jasmine Lo masih belum terbiasa.

“Hei, ambilah.” Ucap Michael Fu, menghentikan gerakan Jasmine Lo, “Sepotong ikan itu untukmu, dan sepotong ikan ini untuk anakku.”

Jasmine Lo tertegun mendengar Michael Fu mengatakan ini, lalu tak tahan untuk tertawa.

Kesedihan dan rasa terharu pun hilang begitu saja.

Tidak disangkap, begitu menyebutkan masalah anak, Michael Fu langsung menjadi sangat kekanak-kanakan. Inilah yang belum pernah dilihat Jasmine Lo sejak awal.

Jasmine Lo melihat Michael Fu yang sengit, tak henti-hentinya menghadapi sikap Michael Fu seperti ini, Michael Fu yang mengomel padanya, namun sejak awal Jasmine Lo tak pernah menemukan anak kecil yang bertindak seperti Michael Fu.

Namun, Michael Fu yang seperti ini, malah membuat sebagian hati Jasmine Lo melunak.

Lembut sampai hampir mengeluarkan air mata.

Jasmine Lo berkata dengan senyum lembutnya: “Tahu.” Kemudian dia memakan dua potong ikan tersebut.

Michael Fu merasa puas saat melihat Jasmine Lo memakan ikan iu, seperti merasakan harum yang tak biasa dari tawa Jasmine lo, lalu dia menyadari bahwa sikapnya benar-benar sedikit kekanak-kanakan, membuat telinga Michael Fu memerah.

Suasana makan malam itu sangat baik, membuat hati Jasmine Lo sedikit lega.

Setelah meletakkan sumpit, Jasmine Lo dan Michael Fu tidak melakukan apa pun.

Setelah beberapa saat, Jasmine Lo berkata: “Hei, mari mengobrol.”

Michael Fu tersenyum dan berkata: “kebetulan aku ingin mengobrol denganmu.”

Jasmine Lo menjilat bibirnya, tapi kenapa wajahnya masih serius, walaupun Michael Fi ingin mengatakan sesuatu, namun Jasmine Lo memutuskan untuk berbicara terlebih dahulu, “Michael Fu, nanti bagaimana, apa kamu memiliki rencana?”

“Pertanyaanku sama.” Ucap Michael Fu, “Aku ingin bertanya apa pendapatmu.” Tambahnya.

Jasmine Lo tidak menyangka Michael Fu akan balik bertanya, namun ini tidak ada hubungannya, sejak awal ia juga ingin memahami keinginannya sendiri.

Oleh karena itu, Jasmine Lo diam sejenak, menyusun apa yang ia ingin ungkapkan lalu mengatakannya.

“Aku harap kita dapat melewati hari-hari kedepannya dengan baik. Saat anak kita lahir, kita bertiga sekeluarga, atau seperti yang dikatakan Nyonya Fu, menjadi keluarga dengan jumlah 4 orang.” Jasmine Lo menghembuskan nafas, “Bisa menjalanii kehidupan ini bersama-sama dengan baik.” Ucapnya.

Sebenarnya Michael Fu sangat gugup saat mengajukan pertanyaan ini.

Dia tidak bisa menyentuh pikiran Jasmine Lo, oleh karena itu ia takut ucapan Jasmine Lo akan menyakitinya, dan ia pun mau tidak mau harus menerimanya.

Tapi sekarang tidak apa-apa, Ucapan Jasmine Lo membuat hati Michael Fu tergerak.

“AKu juga berpikir seperti itu.” Michael Fu langsung meresponnya.

Jasmine Lo gelisah menunggu jawaban Michael Fu, ia merasa lega saat itu juga saat mendengar jawaban Michael Fu.

Sebenarnya, mengungkapkan hal ini membuat tidak ada yang perlu dibicarakan lagi nanti.

Michael Fu dan Jasmine Lo saling memandang dan tertawa.

Selama tujuan kedua orang itu sama, ingin menjalani kehidupan dengan baik, apa masih ada hal yang mustahil di masa depannya?

Michael Fu bangkit dan melangkah, memegangi wajah Jasmine Lo, menatapnya dengan sungguh-sungguh.

Tepat saat Michael Fu akan menciumnya, ponsel Jasmine Lo berdering.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu