Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 74 Surat pemberitahuan operasi kritis (1)

Michael Fu mengendarai mobil membawa Jasmine Lo, dua orang yang didalam mobil tenggelam dalam pikiran masing-masing, mereka tidak berbicara selama perjalanan.

Sesampainya dirumah, mereka pergi ke kamar masing-masing, mandi dan mengganti baju, setelah satu jam, kembali bertemu di ruang tamu.

“Apakah sudah menyiapkan semuanya?” Michael Fu bertanya.

“Hmm, semuanya sudah beres.” Jasmine Lo menjawab dengan singkat.

Dikarenakan waktu terburu-buru, Jasmine Lo hanya berdandan tipis, tapi dandanan yang tipis membuatnya lebih terlihat segar dan sopan, dan sangat cantik. Dia yang mengenakan setelan berwana putih berdiri dengan Michael Fu yang menggunakan setelan jas hitam sungguh sangat serasi.

Michael Fu melihatnya terdiam sesaat, tak lama dia kembali sadar, dia berdeham karena merasa sedikit canggung.

“Ayo.” Michael Fu berbalik dan menyembunyikan wajahnya yang sedikit memerah.

“Hmm, aku periksa dokumennya sekali lagi.” Jasmine Lo adalah orang selalu sangat teliti, terutama terhadap pekerjaan.

Mereka pergi bersama, menaiki mobil Michael Fu, dan pergi menuju perusahaan kerjasama.

“Michael, apakah kemungkinan menang kali ini besar?” meskipun Jasmine Lo selalu turut serta dalam proyek ini, dan juga selalu sangat serius membuat persiapan, tapi tetap ada kekhawatiran dalam hatinya.

“Sekarang kita pergi mencocokkan data dengan perusahaan mereka, jika tidak ada masalah, ini adalah basis yang kuat bagi kita untuk mengikuti persaingan ini.” Michael Fu berkata dengan serius.

Jasmine Lo perlahan memiringkan kepala melihat Michael Fu yang sedang mengemudi, Michael Fu sedang melihat jalan didepan, sambil menjawab pertanyaannya dengan serius.

Michael Fu yang sedang serius bekerja sangat tampan.

Jasmine Lo memikirkannya, tidak tahan lalu tertawa.

Tiba-tiba dia tidak merasa khawatir terhadap proyek ini.

Dia tiba-tiba merasa, jika dia dan Michael Fu berjuang bersama, tidak ada apa pun yang tidak terselesaikan.

Dalam kesuksesan Michael Fu, ada sedikit pengorbanannya, sedikit kontribusinya.

Mengetahui hal ini membuat Jasmine Lo sangat senang.

Dia hanya ingin membantu Michael Fu semampunya.

Dengan begini, jika kelak mereka berpisah, Michael Fu melupakannya, bukankah dia masih meninggalkan jejak dalam kehidupan Michael Fu?

Mobil berjalan dengan lancar.

Tak lama, mereka tiba ke tujuan, Perusahaan King Star.

Direktur Perusahaan King Star Darren Lee menyambut mereka dengan ramah.

“Selamat datang, silahkan duduk!” Darren Lee berkata, dan menyuruh sekertarisnya menghidangkan dua gelas teh.

"Direktur Fu dan Nyonya Fu sungguh tampan dan cantik, pasangan yang ditakdirkan!” Darren Lee baru duduk di sofa dihadapan Michael Fu dan Jasmine Lo, langsung memuji dengan tulus.

Mendengarnya, dalam hati Jasmine Lo, diam-diam merasa sedikit gembira, dia diam-diam melihat Michael Fu, Michael Fu hanya tersenyum sopan, tidak menunjukkan perasaannya yang terganggu.

Jasmine Lo tiba-tiba merasa bunga kecil bermekaran dihatinya, dalam kesunyian, tapi penuh dengan aroma yang harum.

“Direktur Lee, kita bahas sebentar dokumen ini.” Michael Fu berbicara dengan sopan.

Mendengarnya Jasmine Lo, segera mengeluarkan dokumen yang sudah disiapkan, mengesampingkan pikirannya tadi, dan memfokuskan diri pada pekerjaan.

Darren Lee juga menyuruh sekertaris membawakan dokumen yang sudah disiapkan, beberapa orang dengan teliti mencocokkan data, dan mendiskusikan dengan terperinci.

Matahari terbenam dibarat, diskusi berakhir dengan tarikan nafas panjang Darren Lee.

“Direktur Lee, sudah merepotkan anda.” Jasmine Lee berterima kasih dengan sopan.

“Nyonya Fu, apa yang anda katakan, saat itu untung ada Direktur Fu yang membantu, sehingga Perusahaan King Star dapat menjadi seperti sekarang ini.” mata Darren Lee penuh dengan ketulusan, ”semua yang saya lakukan sekarang, hanyalah membantu, tidak perlu dibahas.

Sebenarnya Perusahaan King Star sudah sangat lama mempersiapkan dokumen ini , tapi dia sungguh merasa berterima kasih kepada Michael Fu saat itu langsung membantu saat perusahaannya memiliki masalah keuangan, jadi tidak perduli kedepannya Michael Fu meminta bantuannya, Darren Lee akan menyetujuinya dengan bahagia.

Bisnis seperti perperangan, semua orang saling bersaing. Disaat ini memiliki partner yang tulus, seperti memiliki dukungan yang bisa diandalkan, sungguh sangat berharga.

Michael Fu juga sangat menyukai Darren Lee, sekali lagi berterima kasih, dan berjanji jika kelak Perusahaan King Star memerlukan bantuan, dia juga akan berusaha membantu.

Michael Fu juga sangat puas memiliki partner ini. Dua orang berjalan bersama, dapat berjalan lebih jauh dibandingkan berjalan sendiri.

Mengutamakan pekerjaaan, Michael Fu dengan sopan menolak ajakan makan malam dari Darren Lee.

Sekarang dia hanya ingin pulang dan beristirahat, dan memakan masakan Jasmine Lo.

Tapi melihat Jasmine Lo sedikit kelelahan, tiba-tiba Michael Fu sedikit ragu, apakah masih menginginkannya pulang dan menyiapkan makan malam.

Dalam perjalanan menuju ke tempat parkir, saat Michael Fu sedang membuat pilihan yang sulit, lalu mendengar Jasmine Lo yang sedang berbicara disampingnya: “Malam ingin makan apa?”

Suara ini bagi Michael Fu seperti suara alam, di dalam otaknya sudah bermunculan masakan keahlian Jasmine Lo, tidak tahu mengapa tiba-tiba Michael Fu merasa dia tidak bisa menahan air liurnya.

“Daging babi asam manis, Ikan dengan saus cuka, Tumis kentang paprika dan terong……”

Ingatan Michael Fu sungguh sangat bagus, dalam waktu sesaat dia sudah mengatakan semuanya.

Jasmine Lo diam terpaku, lalu melihat Michael Fu seperti anak kecil wajahnya penuh pengharapan dan melihatnya sambil membacakan nama masakan, lalu Jasmine Lo tiba-tiba tertawa dengan senang