Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 172 Niat Membunuh (1)

Fiona He tidak mau melepaskan tangannya dari baju Bibi. Tidak lama, ia pun memegang erat tangan Bibi juga.

Tangan Fiona He sangat dingin,dingin sampai tangan Bibi sedikit gemetar. Tiba-tiba hatinya merasa tidak tega.

Menuru Bibi, Fiona He beberapa waktu ini sangat terlihat lumayan baik. Dia tidak pernah merepotkan Michael Fu dan Jasmine Lo.

Walaupun kedekatan Fiona He dan Michael Fu sangat membuat Jasmine Lo sedih. Tapi Fiona He tidak tahu Michael Fu dan Jasmine Lo sudah menikah. Dia ingin dekat dengan orang yang dia sukai, bukankah ini hal yang normal?

Apalagi beberapa hari ini, Fiona He memperlakukan Jasmine Lo juga dengan baik. Barangkali kali ini, benar-benar hanya terbawa emosi, maka dari itu dia bisa melakukan hal ini.

Terlebih masalah ini juga belum melukai Jasmine Lo. Jadi maafkan saja dia kali ini, lalu beri dia yang masih muda ini kesempatan sekali lagi. Bukankah tidak ada masalah apa-apa?

Bibi berfikir, hatinya juga mulai luluh.

Mulut Fiona He tidak berhenti memohon, ia berharap Bibi tidak memberitahu Michael Fu.

Kalau dia tahu masalah ini, dia akan benar-benar kehilangan harapan.

Fiona He biasanya agak sombong, tapi kali ini dia sudah tidak punya pilihan lain. Jadi dia benar-benar menangis karena takut, bahkan tidak berpura-pura sama sekali.

Melihat Fiona He yang seperti itu, bibi benar-benar sudah merasa luluh.

Apa salahnya memberi dia kesempatan untuk memberi kesan terakhir yang baik kepada tuan muda, fikir Bibi He.

“Berdirilah.” Bibi berucap, lalu mengangkatnya dari lantai.

“Bibi, kalau kau tidak memaafkanku, aku tidak akan berdiri...” Fiona He terbata-bata sampai hampir tidak bisa menyelesaikan kalimatnya. Tapi tetap memohon untuk dimaafkan.

Bibi menghela nafas, melihat perempuan yang ada dihadapannya dan berucap,”Cepat berdiri, aku tidak akan memberitahu tuan muda.”

“Benarkah?”bagi Fiona He jawaban Bibi benar-benar surprise. Awalnya di fikir,kali ini dia benar-benar akan habis.

“Ayo berdiri.” Bibi bicara sambila membantu Fiona He berdiri.

Fiona He tidak berhenti berterimakasih,”Terimakasih,Terimakasih Bibi.... ummmm aku benar-benar salah..”

“Kalau sudah mengaku salah, nanti jangan lakukan hal seperti ini lagi.” Bibi He membantu Fiona He berjalan dan mendudukkannya di sofa, dengan sabar ia menasehati Susan Su.

Fiona He menganggukkan kepala,meyakinkan kalau nanti hal seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi.

Bibi He pun merasa tenang.

Walaupun ia rasa melakukan semua ini sudah mengecewakan Jasmine Lo dan Michael Fu, tapi Bibi rasa bukankah dia sudah mengiyakan, jadi tidak akan terjadi apa-apa lagi baru betul.

Bibi He menuangkan buah dari dalam panci, lalu mencuci bersih pancinya. Lalu mencuci ulang sepanci buah baru kemudian ia letakkan di samping teh.

Baru saja Bibi meletakkan panci, Michael Fu dan Jasmine Lo pun kembali pulang.

Karena Fiona He masih terkejut, ia masih duduk di atas sofa tak bergeming.

Michael Fu dan Jasmine Lo masuk sambil bercanda, saat terdengar ditelinga Fiona He, itu sangat menusuk telinganya.

Fiona He semakin merasa tertekan, ia ingin menahan airmatanya tapi ia malah mengalir lagi.

Michael Fu dengan cepat menyadari ketidak normalan Fiona He.

“ Fiona, ada apa denganmu? Kenapa kau menangis seperti ini?” Michael Fu melihat Fiona He yang matanya memerah pun langsung tidak bisa menahan untuk bertanya.

“Michael Fu, maaf. Aku.....” Fiona He menelan air ludahnya,”Aku hanya terlalu sedih, saat aku ingat aku harus pergi,airmataku pun mengalir tidak tertahankan...”

Fiona He berani duduk disini dan masih melanjutkan menangis, pasti dia sudah memikirkan apa yang ingin ia katakan.

Jasmine Lo melihat Fiona He yang seperti ini, juga tidak bisa menahan untuk menghela nafas.

Apa yang sudah dilakukan Fiona He padanya dulu, segala kesedihan yang sudah diberikan padanya. Saat ini, Jasmine Lo benar-benar ingin menyerah.

Apalagi bagaimanapun, bukankah karena Fiona He menyukai Michael Fu, oleh karena itu dia melakukan semua ini.

Menyukai seseorang juga tidak ada salahnya, tapi melakukan hal yang melukai orang lain, itu bukan hal yang benar.

Tapi detik ini, Jasmine Lo memutuskan untuk memaafkannya.

Menyukai seseorang tapi tidak bisa memilikinya, Jasmine Lo sangat jelas.

Pernah beribu malam,dia juga sedang memikirkan semua itu dengan perasaan sedih. Michael Fu kenapa tidak memberikannya sedikitpun ketulusan.

Dan sekarang , Michael Fu sudah berada disampingnya.

Jadi,biarkan saja seperti ini.

Menghentikan tindakan saling menyakiti dan benci mereka berdua, adalah cara yang paling baik untuk menyelesaikan ini semua.

Dan sekarang, Fiona He sudah mendapatkan hukuman ---- ia tidak bisa mendapatkan hati Michael Fu, bukankah begitu?

Hanya cukup dengan Michael Fu ada disampingnya, Jasmine Lo bisa mengabaikan semuanya.

Jasmine Lo berfikir seperti ini, saat melihat Fiona He hatinya pun tidak lagi merasa tidak nyaman, ia malah kasihan pada Fiona He.

Michael Fu mendengar Fiona He bicara seperti itu pun tertegun, lalu menghela nafas.

Dia benar-benar sudah bersalah pada Fiona He.

Tapi, dia tidak lagi ingin merasa bersalah pada dirinya sendiri. Walaupun ia menyulitkan Fiona He, tapi Jasmine Lo juga sudah ia sulitkan selama ini, bukankah begitu?

“ Fiona, kalau kau merasa sedih, naik dan istirahatlah.” Michael bicara dengan agak kejam,” Kamar sudah di cuci kan?”

Kemarin malam saat Michael Fu bertanya dari hati ke hati kepada Fiona He, ia pun digoda oleh Fiona He. Tapi Michael Fu sangat faham, kalau tetap membiarkan Fiona He tinggal disini, ini hanya akan memperbanyak kesakitan diantara mereka bertiga.