Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 247 Hubungan kita (1)

Jasmine sama sekali tidak menyangka Michael akan menyela perkataan dia.

Jasmine tidak tahu rasa malu di hati Michael, tidak tahu kalau dirinya sudah mengores kesakitan Michael, sehingga mengira Michael masih membela Jenny.

Jasmine membelalakkan mata menatap Michael dengan tidak percaya.

Jenny yang di samping malah semakin menjadi, perkataan Michael seolah kipas yang membesarkan apinya, “Jasmine, jangan mentang-mentang status kamu itu lalu bisa seenaknya menyiksa aku! Kamu seperti ini juga Michael tidak bakal suka!”

Aku siksa kamu? Jasmine merasa lucu dengan omongan Jenny, sebenarnya siapa yang menyiksa siapa! Jenny yang sekarang membuat Jasmine kepikiran satu kata, yaitu anjing yang sewenang-wenang karena dilindungi majikan!

Bagaimana mungkin Jasmine bisa besabar dengan Jenny yang datang mempersulit dia! Jasmine yang kali ini sudah emosi sekali, kalau pun Michael membela Jenny, dia juga tidak berencana untuk langsung pergi begitu saja, kali ini yang harus keluar adalah Jenny, bukan dia!

Jasmine tidak banyak ngomong lagi sama Jenny, dia maju dan mencengkram leher baju Jenny, serta langsung mengangkat Jenny dari atas kursi.

"Ah! Ngapain kamu! Lepaskan aku! Michael, tolong aku!" Jenny meronta, serta meminta tolong sama Michael.

Michael juga tidak menduga Jasmine akan seperti itu, sehingga dalam beberapa detik dia masih belum respon.

"Jasmine ngapain kamu, lepaskan aku!" Jenny tidak berhentinya meronta.

Karena jenny yang meronta, Jasmine semakin marah, sambil menggertakkan gigi dia menjambak rambut Jenny.

"Ah! Sakit banget!" Tak hentinya Jenny berteriak sakit.

Sambil menjambak rambutnya, dengan cepat menarik Jenny keluar dari ruangan.

Didorongnya Jenny ke luar, bahkan sampai Jenny tersungkur di lantai, Jasmine juga tidak melihat sedikit pun.

Jenny terduduk di lantai dengan rambut acak-acakan, kelihatan menyedihkan sekali.

Tidak berapa lama kemudian pintu terbuka lagi, Jenny mengira Michael keluar untuk membangunkan dia, tapi ternyata Jasmine melempar keluar barang-barangnya.

"Ah!" Jenny ditimpuk sama tasnya sendiri.

Braakkk, pintu dibanting.

"Jasmine, ngapain kamu!" Jenny berteriak di luar, tapi Jasmine langsung mengunci pintu seolah tidak mendengar.

Saat membalikkan badan, Michael lagi menatapnya sambil mengernyitkan alis.

Meskipun sangat terkejut dengan perbuatan Jasmine, tapi Michael tidak bergerak, karena dia bisa melihat perasaan Jasmine sangat tidak seperti biasanya.

Sekujur badan Jasmine gemetar.

Suara Jenny masih bergema di lorong, memanggil nama Michael, tapi Michael masih tidak mengindahkannya.

Kedatangan Jenny memang sudah diluar dugaan Michael, dia mengira semuanya sudah dia jelaskan dengan jelas sekali hari itu, tapi tidak disangka Jenny masih berharap.

Michael sendiri memang sebal sama dia, jadi sekarang Jenny diusir keluar juga Michael tidak akan mencegah.

Dia hanya mengerutkan dahi, dan menatap Jasmine.

"Kamu kenapa?" Suara Michael rendah sekali, kali ini dia tidak langsung bertanya ke Jasmine berdasarkan tebakan dia, melainkan bertanya dia kenapa dulu.

Jasmine marah dan benci, matanya mulai berkaca-kaca.

Dari dulu dia bukan yang gampang histeris, dia tidak tahu bagaimana caranya membentaki orang lain, jadi Jasmine menarik napas dalam-dalam dulu, agar yakin dia bisa ngomong dengan seperti biasa.

Michael malah tanya pertanyaan seperti itu ke dia!

Jenny sudah begitu mempersulit dia, kenapa Michael masih bertanya seperti ini, memangnya dia tidak pantas marah kah?

Jasmine menarik napas panjang lagi, tapi pas membuka suara, bicaranya masih agak bergetar, "Michael, ayo kita diskusi.

Michael semakin menngernyitkan alis, emosi Jasmine sekarang sangat tidak stabil, dia memang ingin diskusi dengan Jasmine, tapi tidak ingin sekarang.

Tapi melihat mata Jasmine yang merah berkaca-kaca, Michael tetap tidak menolak, dia menganggukkan kepala, "Hm."

Jasmine memindahkan satu kursi ke hadapan Michael dan duduk di sana.

Melihat Jasmine yang seperti ini, Michael tidak bisa menahan rasa ingin ketawanya.

"Tidak boleh ketawa." Suara Jasmine rendah dan dingin, dalam sekejap Michael tidak menyadari.

"Kenapa?" Michael mengernyitkan dahi lagi, hari ini sepertinya dia tidak melakukan apa-apa, Jenny datang menjenguk juga di luar dugaannya, tidak tahu kenapa Jasmine bisa begitu marah?

Tapi apa mungkin Jasmine marah karena hal sepele begini?

Yang benar-benar buat dia emosi itu berbagai hal yang pernah terjadi dulu.

Semua sakitnya dia lampiaskan hari ini.

Sudah terlalu banyak dia menderita di samping Michael, seolah sudah menekan dia sampai titik klimaks.

Dengan bibir gemetar, Jasmine mengatakan ucapan pertamanya, "Kenapa kamu seperti ini sama aku?"

"Seperti ini? Seperti apa." Michael mengernyitkan dahi lagi, ketidakstabilan Jasmine mulai membuat Michael juga tidak bisa tenang.

"Memangnya kamu masih tidak tahu seperti apa?" Jasmine emosi sampai ketawa, Michael yang balik bertanya semakin membuat harga dirinya terluka.

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu