Lelah Terhadap Cinta Ini - Bab 230 Di Matanya Ada Aku, Di Matanya Ada Kami (2)

Jasmine Lo akhirnya berkata dengan lembut, "Valencia, aku ..."

Sebelum dia selesai mengucapkan kata-katanya, air mata nya sudah menetes lagi.

"Jasmine, ada aku di sini, Jasmine." Valencia Xia hanya duduk seperti ini di depan Jasmine Lo, lalu menatap Jasmine Lo dengan lembut.

"Maaf ..." Jasmine Lo menyeka wajahnya dengan sedikit rasa malu, seolah berusaha untuk mengeringkan air matanya, tetapi semakin dia menyeka air matanya, semakin banyak air matanya yang menetes ke wajahnya. Valencia Xia sedang menunggunya untuk berbicara, tetapi dia menangis dan tidak bisa melanjutkan omongannya.

"Tidak apa-apa, Jasmine." Suara Valencia Xia sangat lembut, dengan senyum lembut terpampang di wajahnya, dia menepuk bahu Jasmine Lo dengan pelan, "Menangislah, jangan kamu tahan di hatimu."

Bahkan jika Jasmine Lo benar-benar tidak ingin berkata apa pun, dengan menangis seperti ini juga tidak apa-apa.

Ini adalah cara yang sangat baik untuk melampiaskan semua keluhan di dalam hatinya, lagipula ini juga bukan cara yang salah.

Air mata adalah senjata wanita, tetapi di saat bersamaan mereka juga bisa menggunakan cara ini untuk melampiaskan emosi mereka.

Valencia Xia menepuk bahu Jasmine Lo, lalu mengeluarkan tisu dari sakunya dan memberikannya pada Jasmine Lo.

Jasmine Lo menahan tangisannya, seluruh tubuhnya bergetar.

Dia tidak ingin menunjukkan kelemahannya, tetapi dia benar-benar terlalu banyak menderita dan menahannya untuk waktu yang lama.

Tubuh Michael Fu sekarang masih terluka, Jasmine Lo berharap tidak mau bertengkar dengan Michael Fu.

Dan Jasmine Lo juga sangat takut, jika setelah pertengkaran kali ini, jika kehangatan di antara mereka berdua benar-benar hilang sepenuhnya, bagaimana?

Jasmine Lo tidak ingin menghadapi Michael Fu yang dulu yang sangat dingin.

Jadi semuanya itu hanya bisa dia sembunyikan dalam diam di dalam hatinya, menunggu sampai membusuk, lalu berfermentasi, dan akhirnya meninggalkan lubang besar di hatinya.

Namun kini Valencia Xia yang berada di hadapannya, di depan sahabatnya, Jasmine Lo tidak dapat menahannya lagi.

Keluhannya selalu ditanggungnya sendiri, tetapi sekarang karena ada seseorang yang bersedia untuk berbagi duka ini dengannya, Jasmine Lo tidak lagi dapat menahan emosi di hatinya.

Valencia Xia telah melihat semua sisinya yang memalukan, jadi Jasmine Lo juga berpikir dia juga tidak perlu merasa malu, hanya saja merasa bahwa saat ini semuanya dipenuhi dengan kelembutan sahabatnya.

Setidaknya, masih ada orang-orang yang bersedia untuk terus mendampinginya, membiarkannya melampiaskan semua keluhannya tanpa penuh beban.

Jasmine Lo menangis sampai badannya gemetaran, akhirnya Valencia Xia memeluknya.

"Tidak apa-apa, tidak apa-apa ..." Valencia Xia menepuk pelan punggung Jasmine Lo.

Valencia Xia telah melihat Jasmine Lo menjatuhkan air mata yang terbilang cukup banyak, jadi dia berharao agar Jasmine Lo bisa lebih bahagia daripada siapa pun, dan berharap bahwa dia tidak pernah meneteskan air mata di dalam hidupnya, hanya ada senyum tanpa rasa takut.

Saat Valencia Xia baru mengenal Jasmine Lo, Jasmine Lo sangat ceria dan terbuka, setiap dia tersenyum, senyumnya bisa meluluhkan hati orang yang merasa tidak bahagia.

Maka sebab itu mengapa Valencia Xia tertarik untuk berteman pada Jasmine Lo.

Bertahun-tahun kemudian, melihat Jasmine Lo menikah dengan Michael Fu, menyaksikan Jasmine Lo menderita dan tersiksa di sisi Michael Fu, melihat mata Jasmine Lo menjadi muram, Valencia Xia berkata pada dirinya dengan panik, bahwa itu tidak mungkin.

Tetapi dia gelisah dan juga tidak ada yang bisa dia lakukan, hanya bisa memberinya bahu yang penuh kehangatan, ketika Jasmine Lo menangis.

Tetapi sekarang, dia membiarkan air mata Jasmine Lo membasahi rok miliknya.

Valencia Xia membantu Jasmine Lo dengan memberinya pelukan yang hangat, lalu tangisan Jasmine Lo perlahan-lahan menjadi lebih tenang.

"Jangan takut, Jasmine, selamanya kamu tidak akan pernah sendiri," Valencia Xia berkata dengan lembut di telinga Jasmine Lo.

Dia sudah mengetahui kehidupan Jasmine Lo, setelah semua kesusahan yang dialaminya dia bertekad untuk menjadi teman baik Jasmine Lo seumur hidupnya, dan akan selalu berada di sampingnya untuk mendukungnya.

Setelah lewat beberapa saat, ada ucapan lembut dari Jasmine yang masih berada di pelukan Valencia Xia, “Terima kasih”.

Suara Jasmine Lo tercekat, membuat Valencia Xia tidak bisa menahan dirinya lalu kembali memeluknya lagi.

Tidak lama kemudian, Jasmine Lo mendongak dari pelukan Valencia Xia.

Melihat mata Jasmine Lo merah seperti seekor kelinci, Valencia Xia tidak dapat menahan senyumnya.

“Apakah kamu merasa lebih baik? Jasmine Lo si kelinci?” Valencia Xia berkata sambil menatap Jasmine Lo.

Jasmine Lo mengangguk, lalu menggosok matanya lagi.

Valencia Xia buru-buru menangkap tangan Jasmine Lo, "Jangan menggosoknya, jika kamu gosok lagi kamu benar-benar akan menjadi seekor kelinci."

Jasmine Lo mendengarkan kata-kata Valencia Xia, Jasmine Lo lalu melepaskan senyumnya dan perlahan dia tersenyum.

Meskipun senyum itu sangat jelek, tapi setidaknya itu masih termasuk tersenyum.

Valencia Xia mengelus rambut Jasmine Lo, lalu duduk diam menemaninya sebentar, barulah dia bertanya, "Apakah kamu mempunyai rencana?"

Jasmine Lo berpikir sebentar, lalu menggelengkan kepalanya.

“Begitukah lalu dibiarkan begitu saja?” Valencia Xia berkata masih cukup terkejut, bagaimana mungkin Jasmine Lo mendapat perlakuan yang salah seperti ini, lalu bagaimana bisa menggangap hal ini berlalu begitu saja?

Bahkan jika Jasmine Lo biarkan saja, kali ini dia tidak mungkin melepaskan Michael Fu begitu saja! Pikir Valencia Xia jengkel.

Jasmine Lo menggigit bibirnya, kemudian baru berbicara setelah beberapa saat, dan suaranya yang baru menangis tadi terdengar agak pelan dan serak, "Aku hanya ingin bertanya pada Michael Fu."

Jasmine Lo terdiam lagi, seolah ada ratusan sampai ribuan pertanyaan di hatinya, tetapi ketika dia benar-benar ingin menanyakan itu, sepertinya tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya.